Friday, September 30, 2011

Harga Emas Bergerak Menguat oleh Rebound Teknikal

Jumat, 30 September 2011 09:55 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami peningkatan yang cukup signifikan (30/09). Harga emas menguat untuk dua hari berturut-turut seiring dengan rebound yang bersifat teknikal setelah anjlok 20% sejak mencetak rekor pada tanggal 6 September lalu.

Harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun belakangan dan mengarah ke peningkatan tahunan ke-11 berturut-turut. Koreksi harga emas yang terjadi belakangan ini dinilai merupakan hal yang cukup wajar untuk mencegah terjadinya bubble pada investasi emas. Akan tetapi saat ini harga emas tampaknya akan cenderung mengalami kenaikan lagi.

Harga emas spot tampak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga emas terpantau ditransaksikan pada posisi 1626.80 dolar per troy ons. Harga emas spot ini mengalami kenaikan sebesar 9.60 dolar dibandingkan dengan penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1550 - 1700 dolar.

Harga Minyak Mentah Menguat oleh Harapan Membaiknya Pertumbuhan Ekonomi AS

Jumat, 30 September 2011 09:30 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami peningkatan (30/09). Harga minyak mentah menghapuskan sebagian besar penurunan kuartalan setelah para investor berspekulasi bahwa permintaan bahan bakar di AS akan mengalami kenaikan di tengah sinyal bahwa ekonomi di AS akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan yang telah diprediksi sebelumnya.

Harga minyak mentah mengalami kenaikan untuk dua hari berturut-turut setelah adanya laporan bahwa GDP AS kuartal ini akan mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan prediksi. Sementara itu klaim pengangguran yang mengalami penurunan minggu lalu juga turut memberikan dorongan positif pada pergerakan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 1.09 dolar (1.3%) dan ditutup pada posisi 83.23 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 1.2% dan ditutup pada posisi 82.14 dolar per barel.

Harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 17 sen (0.2%) dan ditutup pada posisi 104.12 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Kedelai CBOT Berakhir Positif, Sempat Melemah ke Level Terendah dalam 10 Bulan

Jumat, 30 September 2011 09:15 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami peningkatan tipis (30/09). Harga kedelai berhasil berakhir di teritori positif jelang laporan kuartalan pasokan komoditas yang akan dirilis oleh Departemen Pertanian AS besok.

Harga kedelai berjangka telah mengalami penurunan lebih dari 2 dolar sejak tanggal 31 Agustus lalu. Pada perdagangan tadi malam harga komoditas ini sempat terseret melemah hingga mencapai posisi paling rendah dalam 10 bulan belakangan sebelum akhirnya merangkak naik ke teritori positif.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November membukukan peningkatan sebesar 6.5 sen dan ditutup pada posisi 12.30 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 tampak mengalami peningkatan sebesar 5.75 sen dan ditutup pada posisi 12.4125 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 12 – 13 dolar.

Harga Jagung CBOT Berakhir Naik Tipis Jelang Laporan Kuartalan USDA

Jumat, 30 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami peningkatan tipis (30/09). Harga jagung berhasil menarik diri dari teritori negatif jelang laporan kuartalan pasokan komoditas yang akan dirilis oleh Departemen Pertanian AS besok.

Analis mengharapkan bahwa pasokan jagung per tanggal 1 September lalu berada di level 0.964 miliar bushel. Pasokan jagung pada tanggal 1 Juli (kuartal kedua lalu) berada di level 3.67 miliar bushel. Sementara itu September tahun lalu pasokan jagung berada di posisi 1.708 miliar bushel.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember membukukan peningkatan sebesar 1.75 sen dan ditutup pada posisi 6.3250 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 tampak mengalami peningkatan sebesar 1.75 sen dan ditutup pada posisi 6.4575 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 6.2 – 7 dolar.

Thursday, September 29, 2011

Tembaga Melemah Lagi, Negatifnya Data Ekonomi Jerman

Kamis, 29 September 2011 16:21 WIB

Harga tembaga pada perdagangan hari ini (29/9) tercatat mengalami pelemahan. Tembaga kembali melemah setelah hari ini harga minyak kembali melorot akibat menguaknya sentimen negatif dari buruknya kestabilan ekonomi Eropa. Kekhawatiran kembali muncul akibat rilisnya data tingkat pengangguran Jerman yang dilaporkan mengalami penambahan sebesar 26 ribu untuk bulan lalu.

Disaat yang bersaman, kekhawatiran juga diperoleh dari melemahnya sentimen industri akibat naiknya tingkat inflasi Jerman untuk bulan lalu sebesar 0,1% sehingga menambah tensi perekonomian negara tersebut dalam jangka pendek.

Tembaga berjangka melemah 5,9% menjadi 6821 dollar per metrik ton di London Metal Exchange. Sedangkan alumunium melemah 1% menjadi 2213,5 dollar per ton.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga tembaga diperkirakan akan masih berpeluang mengalami penurunan dan tidak menutup kemungkinan akan merosot dibawah level 6800 dollar per ton.

Harga Minyak Mentah Sesi Asia Kembali Bergerak Turun oleh Melambatnya Ekonomi

Kamis, 29 September 2011 10:20 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan untuk dua hari berturut-turut (29/09). Harga minyak mentah terpukul turun dan mengarah kepada penurunan kuartalan terbesar sejak tahun 2008 lalu. Para investor mulai berspekulasi bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat dan menurunkan permintaan terhadap minyak mentah.

Harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 1.9% setelah kemarin membukukan penurunan tajam sebesar 3.8%. Penurunan harga minyak mentah ini juga masih didorong oleh rilis data pasokan minyak mentah yang menunjukkan terjadinya peningkatan yang cukup signifikan. Departemen Energi melaporkan bahwa cadangan minyak mentah mengalami kenaikan sebesar 1.92 juta barel minggu lalu.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 1.57 dolar dan saat ini ditransaksikan pada posisi 79.64 dolar per barel. Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan dini hari tadi di Nymex mengalami penurunan sebesar 3.24 dolar dan ditutup pada posisi 81.21 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Harga Jagung Melempem oleh Aksi Jual Jelang Akhir Q3

Kamis, 29 September 2011 09:55 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penutupan jauh di zona negative (29/09). Harga kedelai melemah tajam didorong oleh aksi jual yang dilakukan oleh para investor jelang penutupan kuartal ketiga tahun 2011 ini. Kekhawatiran mengenai sulitnya penanganan krisis Eropa membuat para investor tidak tertarik untuk membeli komoditas.

Anjloknya harga jagung juga turut dipicu oleh turunnya harga minyak mentah. Harga minyak kembali terpukul setelah data resmi dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di AS mengalami kenaikan signifikan. Hal ini memicu aksi jual pada komoditas-komoditas yang memiliki keterkaitan dengan minyak mentah.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami anjlok sebesar 21.5 sen dan ditutup pada posisi 6.3075 dolar per bushel. Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 tampak membukukan penurunan yang signifikan sebesar 21.75 sen dan ditutup pada posisi 6.44 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 6.5 – 7.2 dolar.

Harga Kedelai Terjatuh Dipicu Anjloknya Harga Minyak Mentah

Kamis, 29 September 2011 09:45 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami penutupan jauh di zona negative (29/09). Harga kedelai melemah tajam hingga melempem ke bawah Fibonacci level 38% yang merupakan support yang cukup kuat. Kekhawatiran mengenai sulitnya penanganan krisis Eropa membuat para investor tidak tertarik untuk membeli komoditas.

Anjloknya harga kedelai juga turut dipicu oleh turunnya harga minyak mentah. Harga minyak kembali terpukul setelah data resmi dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di AS mengalami kenaikan signifikan. Hal ini memicu aksi jual pada komoditas-komoditas yang memiliki keterkaitan dengan minyak mentah.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami penurunan tajam sebesar 39.5 sen dan berakhir pada posisi 12.2350 dolar per bushel. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 membukukan penurunan sebesar 39.50 sen dan ditutup pada posisi 12.3550 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 12 – 13 dolar.

Wednesday, September 28, 2011

Kopi Jenis Robusta Dilanda Surplus Produksi

Rabu, 28 September 2011 13:56 WIB

Harga kopi jenis robusta pada perdagangan hari ini (28/9) terpantau mengalami pelemahan. Melemahnya pergerakan kopi jenis tersebut dilandasi oleh adanya laporan bahwa produksi kopi jenis robusta di beberapa negara produsen mengalami kenaikan.

Brasil yang merupakan produsen kopi jenis robusta diprediksi akan mengalami kenaikan produksi sebesar 14% menjadi 14,5 juta kantung selama bulan Juli lalu sampai dengan Juli tahun depan. Negara lainnya, Vietnam yang baru saja mengalami panen kopi dilaporkan mengalami kenaikan produksi sebesar 9,85 menjadi 19,9 juta kantung.

Pergerakan kopi jenis robusta diperkirakan akan masih berpeluang mengalami pelemahan mengingat disisi lain harga minyak mentah dan juga kondisi ekonomi Eropa yang masih mengkhawatirkan. Tidak mengherankan mengingat Eropa merupakan konsumen kopi terbesar di dunia saat ini.

Namun kondisi tersebut akan dihadapkan pada adanya peluang kenaikan permintaan kopi jelang masuknya musim dingin. Kondisi fundamental tersebut secara musiman rutin terjadi dan akan kembali menguntungkan pasar kopi.

Harga Emas Masih Bergerak Ragu di Tengah Muramnya Bursa Asia

Rabu, 28 September 2011 11:20 WIB

Pada perdagangan elektronik hari ini harga emas cenderung bergerak stabil dibandingkan penutupan perdagangannya dini hari tadi (28/09). Harga emas sempat mengalami penurunan dan terlihat berusaha untuk menguat melanjutkan kenaikan yang terjadi pada perdagangan kemarin.

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terbesar dalam tujuh minggu belakangan. Harga emas menguat seiring dengan kenaikan yang terjadi di bursa saham di tengah optimisme bahwa para petinggi Eropa akan mengambil langkah-langkah untuk menangani krisis utang di Eropa.

Pada perdagangan hari ini bursa saham Asia kembali terpukul oleh kekhawatiran kegagalan Eropa keluar dari krisis sehingga harga emas bergerak ragu. Harga emas spot terpantau berada di posisi 1645.90 dolar per troy ons, membukukan penurunan sebesar 3.6 dolar dibandingkan dengan penutupan perdagangannya dini hari tadi.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1550 - 1700 dolar.

Harga Minyak Mentah Melemah Setelah Sempat Melonjak Tajam Tadi Malam

Rabu, 28 September 2011 11:00 WIB

Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan (28/09). Harga minyak mentah melemah setelah sempat membukukan kenaikan terbesar dalam empat bulan belakangan. Para investor berspekulasi bahwa rencana Eropa untuk memerangi krisis keuangan akan menemui kegagalan. Melambatnya ekonomi diperkirakan akan mengakibatkan penurunan permintaan minyak mentah.

Harga minyak mentah mengalami penurunan yang signifikan hari ini ini dan berpotensi untuk mengalami penurunan kuartalan terbesar sejak tahun 2008. Penurunan harga komoditas ini juga didorong oleh kenaikan pasokan bensin hingga terbesar dalam lima minggu belakangan, menurut data dari API.

Harga minyak mentah pada perdagangan hari ini membukukan penurunan sebesar 1.45 dolar (1.7%) dan ditransaksikan pada posisi 83 dolar per barel. Harga minyak mentah sempat mengalami peningkatan besar-besaran pada perdagangan tadi malam. Dini hari tadi harga minyak mentah melonjak sebesar 4.21 dolar (5.3%) dan ditutup pada posisi 84.45 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Harga Kakao Menguat Dampak Kenaikan Bursa Saham

Rabu, 28 September 2011 10:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka mengalami kenaikan lanjutan yang cukup signifikan (28/09). Harga komoditas ini menguat untuk dua hari berturut-turut seiring dengan kenaikan sebagian besar harga komoditas lain. Harga komoditas-komoditas di bursa AS mengalami kenaikan menyusul kenaikan signifikan yang terjadi di bursa saham.

Indeks Standard & Poor’s GSCI yang menaungi harga 24 jenis komoditas mengalami peningkatan sebesar 3.3% pada perdagangan tadi malam. Kenaikan indeks komoditas ini merupakan yang terbesar dalam empat bulan belakangan. Kenaikan harga komoditas selain ditopang oleh aksi bargain hunting setelah harga menjadi relative murah, juga turut didorong oleh harapan penyelesaian krisis Eropa.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami peningkatan sebesar 43 dolar (1.61%) dan ditutup pada posisi 2721 dolar per ton. Harga kakao berjangka NYSE membukukan kenaikan sebesar 12poundsterling (0.69%) dan ditutup pada posisi 1759 poundsterling per ton.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kakao akan menemui level support – resistance pada kisaran 2600 -2700 dolar.

Monday, September 26, 2011

Harga Emas Rebound Setelah Anjlok Selama 4 Hari

Selasa, 27 September 2011 11:20 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami rally yang cukup signifikan, berhasil rebound setelah selama empat hari sebelumnya mengalami penurunan tajam (27/09). Harga emas selama tiga hari belakangan mengalami penurunan terbesar sejak tahun 2008. Kenaikan harga emas didorong oleh aksi bargain hunting para pelaku pasar setelah harganya anjlok ke level 1500-an.

Harga emas telah menunjukkan kondisi teknikal yang jenuh jual sehingga untuk jangka pendek berpotensi untuk mengalami rebound. Harga emas pada perdagangan tadi malam sempat mengalami penurunan hingga menembus level 1500 dolar per troy ons yang sekaligus merupakan harga paling rendah sejak bulan Juli lalu.

Harga emas berjangka untuk kontrak bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 2.7% dan ditransaksikan pada posisi 1638.40 dolar per troy ons. Harga emas spot tampak turut membukukan kenaikan pada perdagangan hari ini. Harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 8 dolar dan tampak ditransaksikan pada posisi 1634.20 dolar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1500 - 1650 dolar.

Sempat Terseret Melemah Tajam, Harga Kedelai Berhasil Ditutup Rebound

Selasa, 27 September 2011 10:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami rebound meskipun cenderung tidak terlalu besar (27/09). Harga komoditas ini menguat seiring dengan kenaikan sebagian besar harga komoditas lain. Harga komoditas-komoditas di bursa AS mengalami kenaikan setelah mengalami penurunan tajam selama tiga sesi sebelumnya.

Indeks Standard & Poor’s GSCI yang menaungi harga 24 jenis komoditas mengalami peningkatan sebesar 0.2% pada perdagangan tadi malam, setelah selama tiga hari berturut-turut sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan harga komoditas selain ditopang oleh aksi bargain hunting setelah harga menjadi relative murah, juga turut didorong oleh harapan penyelesaian krisis Eropa.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami kenaikan sebesar 1.75 sen dan berakhir pada posisi 12.5975 dolar per bushel. Harga kedelai rebound setelah mengalami penurunan selama Sembilan hari berturut-turut. Tadi malam harga komoditas ini sempat anjlok cukup tajam hingga mencapai posisi 12.26 dolar per bushel yang merupakan posisi harga paling rendah sejak tanggal Maret.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 12 – 13 dolar.

Setelah Turun Tajam, Harga Jagung Dini Hari Tadi Berhasil Rebound

Selasa, 27 September 2011 09:45 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami rebound yang cukup signifikan (27/09). Harga komoditas ini menguat seiring dengan kenaikan sebagian besar harga komoditas lain. Harga komoditas-komoditas di bursa AS mengalami kenaikan setelah mengalami penurunan tajam selama tiga sesi sebelumnya.

Indeks Standard & Poor’s GSCI yang menaungi harga 24 jenis komoditas mengalami peningkatan sebesar 0.2% pada perdagangan tadi malam, setelah selama tiga hari berturut-turut sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan harga komoditas selain ditopang oleh aksi bargain hunting setelah harga menjadi relative murah, juga turut didorong oleh harapan penyelesaian krisis Eropa.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 9.50 sen dan ditutup pada posisi 6.48 dolar per bushel. Pada penutupan perdagangan akhir minggu lalu harga jagung berjangka sempat mengalami penurunan terbesar sejak tanggal 1 Oktober lalu dan  harga juga sempat mampir ke posisi 6.475 dolar per bushel yang merupakan harga paling rendah sejak tanggal 12 Juli.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 6.5 – 7.2 dolar.

Harga Gula Menguat Imbas Kenaikan Komoditas Lain

Selasa, 27 September 2011 09:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka mengalami rebound yang cukup signifikan (27/09). Harga komoditas ini menguat seiring dengan kenaikan sebagian besar harga komoditas lain. Harga komoditas-komoditas di bursa AS mengalami kenaikan setelah mengalami penurunan tajam selama tiga sesi sebelumnya.

Indeks Standard & Poor’s GSCI yang menaungi harga 24 jenis komoditas mengalami peningkatan sebesar 0.2% pada perdagangan tadi malam, setelah selama tiga hari berturut-turut sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan harga komoditas selain ditopang oleh aksi bargain hunting setelah harga menjadi relative murah, juga turut didorong oleh harapan penyelesaian krisis Eropa.

Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret tahun 2012 tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan setelah pada penutupan perdagangan akhir minggu lalu membukukan penurunan tajam. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 0.15 sen (0.62 %) dan ditutup pada posisi 24.28 sen per pon.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga gula akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga gula akan menemui level support – resistance pada kisaran 26 – 28 sen.

Harga Emas Makin Jeblok Untuk 4 Hari Berturut-turut

Senin, 26 September 2011 11:00 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami penurunan lanjutan (26/09). Harga emas makin terpuruk dan membukukan penurunan untuk empat hari berturut-turut di tengah kekhawatiran yang makin nyata mengenai prospek bahwa ekonomi global akan kembali mengalami resesi.

Harga emas mengalami penurunan tajam dipicu oleh anjloknya harga-harga komoditas logam lainnya. Harga perak menjadi pimpinan penurunan dengan mengalami penurunan sebesar 5.3%. Harga logam mulia turut terseret karena para investor berpendapat bahwa permintaan logam akan melemah seiring dengan turunnya ekonomi.

Harga emas spot saat ini terpantau berada pada posisi 1629.80 dolar per troy ons. Posisi harga emas ini mengalami penurunan yang signifikan sebesar 9.6 dolar dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir minggu lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1600 - 1650 dolar.

Minyak Mentah Rebound dari Posisi Terendah dalam 6 Minggu

Senin, 26 September 2011 10:30 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami rebound (26/09). Harga minyak mentah menguat setelah pada perdagangan akhir minggu lalu sempat mencapai level terendah dalam enam minggu belakangan. Kenaikan harga minyak mentah ditopang oleh spekulasi bahwa para petinggi Eropa akan mencapai langkah penting untuk memerangi krisis keuangan di kawasan tersebut.

Harga minyak mentah tampak mengalami kenaikan sebesar 1.3%, menguat untuk pertama kalinya dalam empat hari belakangan. Para petinggi Eropa ditekan untuk segera merampungkan rencana pembentukan lembaga dana talangan darurat untuk mengatasi kemungkinan menyebarnya krisis dan menangani pemberian pinjaman pada Negara-negara yang saat ini sudah terkena krisis.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami peningkatan sebesar 1 dolar dan ditransaksikan pada posisi 80.85 dolar per barel. Minggu lalu harga minyak mentah membukukan penurunan mingguan sebesar 9.2%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu factor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Kedelai Berjangka Berakhir Minggu Negatif Imbas Lesunya Outlook Ekonomi

Senin, 26 September 2011 09:15 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT Sabtu dini hari lalu harga kedelai berjangka membukukan penurunan lanjutan (26/09). Anjloknya harga kedelai tersebut didorong oleh kekhawatiran yang makin besar bahwa melambatnya ekonomi akan mengakibatkan turunnya permintaan terhadap komoditas ini.

Penurunan harga kedelai tadi malam turut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas-komoditas lainnya. Seluruh 24 jenis komoditas yang terdapat dalam The Standard & Poor’s GSCI Index terpantau mengalami penurunan, dipimpin oleh komoditas perak, tembaga dan minyak mentah. Anjloknya komoditas turut dipercepat dengan menguatnya dolar AS.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami penurunan sebesar 25 sen dan ditutup pada posisi 12.58 dolar per bushel. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 mengalami penurunan sebesar 25.25 sen dan berakhir pada posisi 12.69 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 12 – 13 dolar.

Harga Jagung CBOT Berakhir Anjlok Empat Hari Berturut-turut

Senin, 26 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT Sabtu dini hari lalu harga jagung berjangka membukukan penurunan lanjutan (26/09). Harga jagung telah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Anjloknya harga jagung tersebut didorong oleh kekhawatiran yang makin besar bahwa melambatnya ekonomi akan mengakibatkan turunnya permintaan terhadap komoditas ini.

Penurunan harga jagung tadi malam turut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas-komoditas lainnya. Seluruh 24 jenis komoditas yang terdapat dalam The Standard & Poor’s GSCI Index terpantau mengalami penurunan, dipimpin oleh komoditas perak, tembaga dan minyak mentah. Anjloknya komoditas turut dipercepat dengan menguatnya dolar AS.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 11.50 sen dan ditutup pada posisi 6.3850 dolar per bushel. Harga jagung sepanjang minggu lalu membukukan penurunan mingguan lagi untuk kali keempatnya berturut-turut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 6.5 – 7.2 dolar.

Friday, September 23, 2011

Harga Emas Sulit Rebound oleh Tekanan Sentimen Negatif

Jumat, 23 September 2011 11:45 WIB

Pergerakan harga emas pada perdagangan di Asia hari ini tampak masih belum bergerak dengan meyakinkan (23/09). Harga emas sempat mencoba untuk rebound dari posisi paling rendah dalam nyaris satu bulan belakangan yang dicapai pada perdagangan kemarin. Akan tetapi sentiment bearish tampak masih cukup kental sehingga menghalangi potensi rebound harga logam mulia ini.

Pada perdagangan tadi malam harga emas anjlok tajam hingga mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 25 Agustus. Pada hari ini harga emas sempat mencoba untuk mengalami peningkatan dan sempat mencapai posisi 1755 dolar per troy ons, atau membukukan kenaikan sebesar 13.90 dolar per troy ons dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi.

Harga emas spot tampak kembali terbentur oleh sentiment negatif. Harga emas spot saat ini kembali melemah dari posisi harian tertinggi dan saat ini berada pada posisi 1736.80 dolar per troy ons. Sentiment negatif mengenai kemungkinan turunnya permintaan masih cukup membebani pergerakan harga emas ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1720 - 1770 dolar.

Minyak Mentah Sedikit Rebound oleh Harapan Pada Pertemuan G20

Jumat, 23 September 2011 11:00 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah tampak mengalami kenaikan (23/09). Harga minyak mentah rebound setelah anjlok hingga ke kisaran terendah dalam enam minggu belakangan pada perdagangan kemarin. Harga terangkat oleh aksi bargain hunting yang kembali terjadi karena pelaku pasar menilai penurunan yang terjadi sudah terlalu berlebihan.

Harga minyak mentah terangkat setelah kemarin ditutup dengan membukukan penurunan tajam sebesar 6.3%. Kenaikan harga minyak juga didorong oleh harapan bahwa pertemuan para petinggi Negara G20 akan memberikan langkah konkrit untuk mendorong ekonomi keluar dari krisis.

Harga minyak mentah untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 1.3 dolar (1.6%) dan ditransaksikan pada posisi 81.81 dolar per barel. Pada akhir perdagangannya dini hari harga minyak mentah berjangka ini ditutup dengan membukukan penurunan sebesar 5.41% di posisi 80.51 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu factor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Gula ICE Futures Melemah Signifikan Imbas Spekulasi Penurunan Permintaan

Jumat, 23 September 2011 10:15 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka membukukan penurunan yang cukup signifikan (23/09). Melemahnya harga gula tersebut didorong oleh kekhawatiran yang makin besar bahwa melambatnya ekonomi akan mengakibatkan turunnya permintaan terhadap komoditas ini.

Penurunan harga gula tadi malam turut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas-komoditas lainnya. Seluruh 24 jenis komoditas yang terdapat dalam The Standard & Poor’s GSCI Index terpantau mengalami penurunan, dipimpin oleh komoditas perak, tembaga dan minyak mentah. Anjloknya komoditas turut dipercepat dengan menguatnya dolar AS.

Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret tahun 2012 tampak mengalami penurunan tajam. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 1.1 sen (4.25 %) dan ditutup pada posisi 24.81 sen per pon.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga gula akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga gula akan menemui level support – resistance pada kisaran 26 – 28 sen.

Harga Kopi Arabika Terjerumus di Teritori Negatif oleh Lesuny Ekonomi

Jumat, 23 September 2011 10:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kopi arabika berjangka membukukan penurunan yang cukup signifikan (23/09). Melemahnya harga kopi arabika tersebut didorong oleh kekhawatiran yang makin besar bahwa melambatnya ekonomi akan mengakibatkan turunnya permintaan terhadap komoditas ini.

Penurunan harga kopi arabika tadi malam turut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas-komoditas lainnya. Seluruh 24 jenis komoditas yang terdapat dalam The Standard & Poor’s GSCI Index terpantau mengalami penurunan, dipimpin oleh komoditas perak, tembaga dan minyak mentah. Anjloknya komoditas turut dipercepat dengan menguatnya dolar AS.

Harga kopi arabika berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan tajam sebesar 12.7 sen (5.04%) dan ditutup pada posisi 2.3925 dolar per pon.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu factor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. kopi arabika akan menemui level support – resistance pada kisaran 2.2 – 2.8 dolar.

Wednesday, September 21, 2011

Gandum Menurun, Ekspektasi Negatif Ekonomi AS

Kamis, 22 September 2011 13:05 WIB

Harga gandum untuk perdagangan siang hari ini (22/9) terpantau mengalami penurunan. Gandum kembali melemah setelah pada perdagangan hari ini diliputi oleh sentimen negatif mengenai buruknya ekspektasi perekonomian AS paska pernyataan Fed yang akan membeli obligasi pemerintah AS dalam jangka waktu dekat ini.

Kebijakan tersebut justru memberikan kekhawatiran tersendiri mengingat kondisi keuangan negara sedang dihadapkan pada situasi yang sulit dengan tingginya tingkat hutang luar negeri dan juga defisit anggaran yang berlarut larut.

Gandum berjangka untuk bulan Desember mengalami penurunan sebesar 1,2% menjadi 6,6675 dollar per bushel, level tersebut merupakan level terendah sejak 13 Juli lalu.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan gandum diperkirakan akan bergerak terbatas untuk hari ini dimana investor masih akan melakukan aksi tunggu. Data laporan cuaca di AS bagian tengah juga akan menjadi faktor penentu bagi pergerakan gandum.

Harga Emas Melemah Seiring Rally Dolar

Kamis, 22 September 2011 06:35 WIB

Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas mengalami penurunan yang cukup signifikan (22/09). Harga emas melemah seiring dengan rally yang dialami oleh dolar AS. Dolar mengalami kenaikan setelah Fed mengumumkan rencananya untuk meningkatkan kepemilikan dalam obligasi pemerintah AS.

Fed mengumumkan rencana untuk membeli obligasi jangka panjang pemerintah AS senilai 400 miliar dolar untuk mencegah stagnansi ekonomi dan kembalinya ekonomi dalam resesi. Menguatnya dolar menjadikan harga komoditas dalam dolar relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya turun.

Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 1 dolar dan ditutup pada posisi 1808.10 dolar per troy ons. Harga emas berjangka ini sempat mengalami penurunan cukup tajam sebesar 28.10 dolar (1.6%).

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1750 - 1800 dolar.`

Tembaga Kurang Bergairah Seiring Negatifnya Bursa Saham Global

Kamis, 22 September 2011 12:40 WIB

Pergerakan harga tembaga pada perdagangan hari ini (22/9) tercatat mengalami penurunan. Melemahnya pergerakan tembaga dipicu oleh adanya sentimen negatif yang datang dari pelemahan mayoritas bursa saham global setelah semalam Fed menyatakan akan membeli obligasi pemerintah AS sebagai bagian dari upaya penyelamatan ekonomi.

Selain itu, pelemahan tembaga juga disebabkan oleh imbas penurunan harga minyak mentah yang hari ini merosot ke posisi 84 dollar per barel dan melanjutkan tren negatif sejak awal pekan ini.

Tembaga berjangka melemah sebesar 3,1% menjadi 8039,75 dollar per metrik ton di London Metal Exchange. Level tersebut merupakan level terendah sejak 17 November tahun lalu.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga tembaga diperkirakan akan masih berpeluang mengalami penurunan menyusul kurang baiknya kondisi fundamental ekonomi global saat ini.

Minyak Mentah Melemah 2 Hari Berturut-turut

Kamis, 22 September 2011 06:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan untuk dua hari berturut-turut (22/09). Melemahnya harga minyak didorong oleh spekulasi bahwa permintaan bahan bakar di AS akan melemah setelah fed menyatakan adanya risiko perlambatan yang signifikan pada ekonomi AS.

Harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 1.3% setelah pada perdagangan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 1.2%. Fed mengumumkan rencana untuk membeli obligasi jangka panjang pemerintah AS senilai 400 miliar dolar untuk mencegah stagnansi ekonomi dan kembalinya ekonomi dalam resesi.

Harga minyak mentah berjangka Nymex untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan 1 dolar dan mengalami penutupan pada posisi 85.92 dolar per barel. Sepanjang tahun 2011 ini harga minyak mentah telah mengalami kenaikan sebesar 14%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu factor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Harga Emas Melanjutkan Kenaikan Untuk 2 Hari Berturut-turut

Rabu, 21 September 2011 11:00 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas berjangka kembali mengalami peningkatan (21/09). Menguatnya harga emas untuk dua hari berturut-turut didorong oleh kekhawatiran bahwa kondisi krisis utang di Eropa akan makin memburuk. Para pelaku pasar terus mencari aset safe haven untuk mengamankan investasi mereka.

Dampak dari pemotongan rating kredit Italia oleh S&P masih terus mendera pasar keuangan. Kondisi ini mengakibatkan kekhawatiran di antara para pelaku pasar.

Harga emas spot mengalami peningkatan sebesar 9.80 dolar dan diperdagangkan pada posisi 1813.30 dolar per troy ons. Kemarin harga emas mengalami keaikan sebesar 2% didorong oleh menguatnya nilai tukar dolar AS.

Harga emas telah mengalami peningkatan sebesar 27% tahun ini, jauh melampaui kinerja bursa saham dan obligasi. Pada tanggal 6 September lalu harga emas telah mencetak rekor.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1750 - 1800 dolar.

Monday, September 19, 2011

Harga Minyak Mentah Terbentur Lagi oleh Kemelut Krisis Eropa

Selasa, 20 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan (20/09). Kekhawatiran baru tentang krisis utang Eropa dan pertumbuhan global mengirimkan harga minyak jatuh pada akhir perdagangan dini hari tadi.

Karena kekhawatiran default (gagal bayar) Yunani kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, merosot 2,26 dolar AS menjadi ditutup pada 85,70 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November ditutup jatuh 3,08 dolar AS menjadi 109,14 dolar AS per barel.

Meningkatkan ketegangan antara Athena dan pemberi pinjaman bailout (dana talangan), Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dana Moneter Internasional (IMF), terus mempersuram pasar minyak.

Sekretaris Jenderal OPEC mengatakan masalah ekonomi Eropa dan pengangguran yang tinggi di Amerika Serikat menyebabkan pertumbuhan lebih lambat dalam permintaan minyak.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu factor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Harga Kakao Berjangka Melempem Ditindas Krisis Italia

Selasa, 20 September 2011 09:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kakao berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan setelah pada sesi perdagangan akhir minggu lalu rebound terbatas (20/09). Harga kakao melemah setelah S&P memutuskan untuk memotong rating kredit pemerintah Italia.

Harga kakao sempat melemah tajam pada beberapa sesi perdagangan sebelumnya seiring dengan kekhawatiran mengenai kondisi krisis keuangan Eropa. Krisis Eropa yang tidak kunjung menemukan titik terang penyelesaian mengakibatkan harga komoditas global tergerus tajam. Kakao merupakan salah komoditas yang terimbas kondisi ini.
   
Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan signifikian sebesar 76 dolar dan ditutup pada posisi 2716 dolar per ton. Harga kakao berjangka NYSE London mengalami penurunan sebesar 39 poundsterling (2.16%) dan ditutup pada posisi 1768 poundsterling per ton.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kakao akan menemui level support – resistance pada kisaran 2700 -2900 dolar.

Harga Emas Berakhir Melemah Imbas Menguatnya Dolar

Selasa, 20 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas mengalami penurunan (20/09). Harga emas mengakhiri perdagangan tadi malam di teritori negatif setelah para pelaku pasar mulai menilai bahwa himpitan ekonomi juga akan berimbas kepada permintaan emas sebagai komoditas secara umum.

Harga-harga komoditas tampak mengalami penurunan setelah dolar mengalami peningkatan pada perdagangan tadi malam, terutama terhadap euro. Kenaikan nilai tukar dolar tersebut memberikan tekanan bagi pergerakan harga emas yang memang lazim berlawanan arah.

Harga emas spot tampak mengalami penutupan pada posisi 1778.80 dolar per troy ons pada akhir perdagangan dini hari tadi. Harga emas ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada pada posisi 1814.00 dolar per troy ons.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1800 - 1850 dolar.

Harga Minyak Mentah Terbentur Lagi oleh Kemelut Krisis Eropa

Selasa, 20 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan (20/09). Kekhawatiran baru tentang krisis utang Eropa dan pertumbuhan global mengirimkan harga minyak jatuh pada akhir perdagangan dini hari tadi.

Karena kekhawatiran default (gagal bayar) Yunani kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, merosot 2,26 dolar AS menjadi ditutup pada 85,70 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November ditutup jatuh 3,08 dolar AS menjadi 109,14 dolar AS per barel.

Meningkatkan ketegangan antara Athena dan pemberi pinjaman bailout (dana talangan), Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Dana Moneter Internasional (IMF), terus mempersuram pasar minyak.

Sekretaris Jenderal OPEC mengatakan masalah ekonomi Eropa dan pengangguran yang tinggi di Amerika Serikat menyebabkan pertumbuhan lebih lambat dalam permintaan minyak.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu factor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 80 – 90 dolar.

Thursday, September 15, 2011

Harga Emas Terpukul Untuk Dua Hari Berturut-turut oleh Turunnya Tensi Terhadap Krisis Eropa


Kamis, 15 September 2011 11:15 WIB

Pada perdagangan elektronik di sesi Asia hari ini harga emas melanjutkan pergerakan melemahnya untuk dua hari berturut-turut (15/09). Harga emas terus melemah seiring dengan prospek bantuan dana dari China untuk mengurangi ketegangan kekhawatiran membesarnya krisis Eropa. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

China dikabarkan bersedia membeli obligasi negara-negara Eropa yang terbelit oleh krisis keuangan guna menyediakan bantuan dana yang dibutuhkan. Harga saham di bursa AS mengalami rally untuk tiga hari berturut-turut dengan kabar tersebut.

Harga emas spot pada perdagangan hari ini tampak mengalami penurunan dan terpantau diperdagangkan pada posisi 1813.30 dolar per troy ons. Harga emas spot ini mengalami penurunan sebesar 7.4 dolar dibandingkan penutupan perdagangan dini hari tadi.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga masih akan berada dalam trend menguat meskipun kemungkinan terjadinya koreksi juga ada. Kenaikan harga masih dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan menemui support-resistance pada kisaran 1800 - 1875 dolar.

Turunnya Konsumsi dan Kenaikan Pasokan AS Terus Gerus Harga Minyak di Asia


Kamis, 15 September 2011 11:00 WIB

Pada perdagangan hari ini harga minyak mentah terlihat kembali mengalami penurunan untuk dua hari berturut-turut (15/09). Harga minyak mentah lanjut melemah seiring dengan data yang dirilis oleh Departemen Energi AS yang menunjukkan bahwa permintaan bahan bakar di AS turun dan pasokan minyak mentah mengalami kenaikan.

Harga minyak mentah mengalami penurunan setelah Departemen Energi menunjukkan bahwa pasokan bensin mengalami kenaikan sebesar 1.94 juta barel minggu lalu. Peningkatan tersebut merupakan yang terbesar sejak bulan Juni. Konsumsi bensin mengalami penurunan sebesar 3.8% menjadi 18.7 juta barel per hari.

Harga minyak mentah Nymex untuk kontrak pengiriman bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 59 sen dan terpantau hari ini diperdagangkan pada posisi 88.32 dolar per barel. Kemarin harga minyak mentah ditutup dengan membukukan penurunan sebesar 1.3 dolar (1.4%) di posisi 88.91 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Harga Gula Menguat oleh Aksi Bargain Hunting; Cenderung Lawan Sentimen Bursa Komoditas


Kamis, 15 September 2011 10:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan (15/09). Menguatnya harga gula tampaknya didorong oleh aksi bargain hunting yang dilakukan oleh sebagian para pelaku pasar, terutama setelah pada perdagangan sebelumnya komoditas ini mengalami penurunan.

Harga gula cenderung berlawanan arah dengan pergerakan sebagian besar komoditas yang diperdagangan di pasar komoditas AS tadi malam. Komoditas ini sempat mengalami penurunan besar di tengah keyakinan mengenai pasokan yang cukup solid. Akan tetapi aksi bargin hunting setelah harga turun tampak kembali mendorong kenaikan harga.

Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember yang saat ini merupakan kontrak paling aktif pada penutupan perdagangan dini hari tadi membukukan peningkatan yang cukup baik. Harga gula berjangka tersebut membukukan kenaikan sebesar 0.16 sen (0.57%) dan ditutup pada posisi 28.12 sen per pon.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga gula akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 26 – 30 sen per pon.

Kakao Ditutup Turun Signifikan oleh Ketakutan Pasar Terhadap Krisis Eropa


Kamis, 15 September 2011 09:45 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kakao berjangka mengalami pergerakan yang melemah dengan cukup signifikan (15/09). Harga komoditas ini mengalami penurunan di tengah masih tingginya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan di Eropa, terutama Yunani.

Meskipun pasar merespon cukup positif mengenai kesediaan China untuk membeli obligasi Negara Eropa yang mengalami masalah keuangan, akan tetapi kondisi tersebut belum dapat meyakinkan investor di bursa komoditas. Kekhawatiran mengenai memburuknya krisis Eropa masih menjadikan pendorong melemahnya harga komoditas.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember di bursa ICE Futures New York terpantau mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 55 dolar (1.92%) dan berakhir pada posisi 2810 dolar per ton. Sementara itu harga kakao berjangka di bursa NYSE London berakhir melemah sebesar 27 poundsterling (1.46%) di posisi 1823 poundsterling per ton.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 2900 - 3100 dolar per ton.

Harga Kopi Arabika Berakhir Melemah; Kekhawatiran Krisis Masih Menjadi Faktor Utama


Kamis, 15 September 2011 09:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami pergerakan yang melemah dengan cukup signifikan (15/09). Harga komoditas ini mengalami penurunan di tengah masih tingginya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan di Eropa, terutama Yunani.

Meskipun pasar merespon cukup positif mengenai kesediaan China untuk membeli obligasi Negara Eropa yang mengalami masalah keuangan, akan tetapi kondisi tersebut belum dapat meyakinkan investor di bursa komoditas. Kekhawatiran mengenai memburuknya krisis Eropa masih menjadikan pendorong melemahnya harga komoditas.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 4.60 sen (1.7%) dan berakhir pada posisi 2.6570 dolar per pon. Kontrak kopi arabika untuk bulan Desember merupakan kontrak paling aktif saat ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 2.6 – 2.9 dolar per pon.

Harga Jagung CBOT Berakhir Melemah Imbas Menguatnya Indeks Dolar


Kamis, 15 September 2011 09:15 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (15/09). Perbedaan harga jagung untuk kontrak Desember 2011 dengan Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 10 sen pada akhir perdagangan dini hari tadi.

Penurunan harga jagung berjangka terutama didorong oleh menguatnya nilai tukar dolar. Indeks dolar tampak mengalami kenaikan yang cukup besar. Menguatnya dolar menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga mengakibatkan permintaannya turun.

Harga jagung berjangka untuk kontrak September terpantau membukukan penurunan sebesar 3.75 sen dan ditutup pada posisi 7.13 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau membukukan penurunan sebesar 1.25 sen dan berakhir pada posisi 7.2425 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 7 – 8 dolar per bushel.

Harga Kedelai Berjangka Melemah Seiring Jatuh Tempo Kontrak September


Kamis, 15 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (15/09). Harga kedelai melemah di mana kontrak pengiriman bulan September jatuh tempo.

Penurunan harga kedelai berjangka terutama didorong oleh menguatnya nilai tukar dolar. Indeks dolar tampak mengalami kenaikan yang cukup besar. Menguatnya dolar menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga mengakibatkan permintaannya turun.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak September yang jatuh tempo pada akhir perdagangan mengalami penurunan sebesar 7.25 sen dan ditutup pada posisi 13.74 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November terpantau membukukan penurunan sebesar 9 sen dan berakhir pada posisi 13.8275 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 14 – 15 dolar per bushel.

Harga Emas Melemah oleh Kesediaan China Beli Obligasi Negara Eropa yang Bermasalah


Kamis, 15 September 2011 08:25 WIB

Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga emas berjangka di bursa Nymex mengalami penurunan (15/09). Harga emas melemah seiring dengan prospek bantuan dana dari China untuk mengurangi ketegangan kekhawatiran membesarnya krisis Eropa. Kondisi ini menurunkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

China dikabarkan bersedia membeli obligasi negara-negara Eropa yang terbelit oleh krisis keuangan guna menyediakan bantuan dana yang dibutuhkan. Harga saham di bursa AS mengalami rally untuk tiga hari berturut-turut dengan kabar tersebut.

Harga emas berjangka juga tampak mengalami penurunan oleh melemahnya indeks dolar. Emas berjangka Nymex untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 3.6 dolar (0.2%) dan ditutup pada posisi 1826.50 dolar per troy ons. Harga emas bangkit dari penurunan harian yang sempat mencapai 0.9%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga masih akan berada dalam trend menguat meskipun kemungkinan terjadinya koreksi juga ada. Kenaikan harga masih dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan menemui support-resistance pada kisaran 1800 - 1875 dolar.

Harga Minyak Mentah Melemah oleh Turunnya Konsumsi Bahan Bakar di AS


Kamis, 15 September 2011 08:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan yang cukup signifikan (15/09). Harga minyak mentah melemah setelah laporan pasokan minyak menta di AS menunjukkan kenaikan yang cukup solid. Permintaan mengalami penurunan sementara penjualan eceran mengalami stagnansi di AS.

Harga minyak mentah mengalami penurunan setelah Departemen Energi menunjukkan bahwa pasokan bensin mengalami kenaikan sebesar 1.94 juta barel minggu lalu. Peningkatan tersebut merupakan yang terbesar sejak bulan Juni. Konsumsi bensin mengalami penurunan sebesar 3.8% menjadi 18.7 juta barel per hari.

Harga minyak mentah Nymex untuk kontrak pengiriman bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 1.3 dolar dan ditutup pada posisi 88.91 dolar per barel. Kemarin harga minyak mentah ditutup pada posisi penutupan tertinggi sejak tanggal 3 Agustus lalu, yaitu pada posisi 90.21 dolar per barel.

Sementara itu harga minyak mentah Brent di London mengalami kenaikan sebesar 51 sen dan ditutup pada posisi 112.40 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Tuesday, September 13, 2011

Harga Emas Mencoba Menguat Lagi; Pasar Masih Minati Safe Haven


Rabu, 14 September 2011 11:50 WIB

Pada perdagangan elektronik hari ini harga emas tampak masih cenderung bergerak dengan stabil dari penutupan perdagangan dini hari tadi (14/09). Harga emas sempat mencoba untuk melanjutkan kenaikan sebelum akhirnya kembali tertekan. Meskipun demikian rebound harga emas pada hari ini kemungkinan dapat terjadi karena pasar masih mencari investasi safe haven.

Harga emas spot tampak sempat mengalami kenaikan sebesar 0.6% dan mencapai posisi 1844.98 dolar per troy ons. Pada saat ini harga emas kembali melemah dan ditransaksikan pada posisi 1831.80 dolar per troy ons.

Sementara itu harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga emas berjangka tersebut membukukan peningkatan sebesar 1% dan diperdagangkan pada possii 1848.20 dolar per troy ons.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga masih akan berada dalam trend menguat. Kenaikan harga masih dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan menemui support-resistance pada kisaran 1800 - 1875 dolar.

Harga Minyak Mentah Melemah oleh Koreksi Teknikal; Kenaikan Dianggap Berlebihan


Rabu, 14 September 2011 11:34 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah bergerak koreksi setelah pada perdagangan tadi malam mengalami kenaikan hingga mencapai posisi tertinggi dalam enam minggu (14/09). Harga minyak mentah terbentur oleh aksi ambil untung yang mulai dilakukanoleh para investor yang menganggap bahwa kenaikan harga minyak hingga menembus ke atas 90 dolar per barel telah terlalu berlebihan.

Harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 1.1% setelah kemarin membukukan peningkatan sebesar 2.3%. Indikator teknikal mengindikasikan bahwa harga minyak mentah telah mengalami peningkatan dengan terlalu cepat. Kondisi ini menimbulkan tekanan jual yang bersifat teknikal sehingga harga mengalami koreksi.

Pada perdagangan hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 1 dolar dan diperdagangkan pada posisi 89.21 dolar per barel. Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak Oktober ini pada akhir perdagangan dini hari tadi membukukan kenaikan sebesar 2.02 dolar dan ditutup pada posisi tertinggi sejak tanggal 3 Agustus di level 90.21 dolar per barel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Kekhawatiran Mengenai Kondisi Ekonomi Pukul Turun Harga Jagung


Rabu, 14 September 2011 10:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka tampak mengalami penurunan signifikan (14/09). Harga jagung melemah masih didorong oleh kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi di Eropa.

Kekhawatiran mengenai kemungkinan bangkrutnya Yunani kembali memukul keyakinan para investor, termasu investor dalam komoditas. Kondisi ini mengakibatkan tekanan jual yang cukup besar terhadap harga komoditas.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0.75 sen dan ditutup pada posisi 7.2225 dolar per bushel. Kontrak pengiriman bulan Desember merupakan kontrak paling aktif saat ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 14 – 15 dolar per bushel.

Harga Kedelai Melemah Masih Didorong Harapan Pasokan yang Solid


Rabu, 14 September 2011 09:45 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka tampak mengalami penurunan signifikan (14/09). Harga kedelai turun dengan cukup solid setelah Departemen Pertanian AS memprediksi bahwa produksi kedelai berada di atas estimasi sebelumnya.

Output kedelai tahun ini diperkirakan oleh USDA akan mencapai level 3.085 miliar bushel. Analis sebelumnya mengeluarkan prediksi bahwa produksi kedelai hanya akan mampu mencapai level 3.032 miliar bushel.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 5.25 sen dan ditutup pada posisi 13.8650 dolar per bushel. Kontrak pengiriman bulan November merupakan kontrak paling aktif saat ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 14 – 15 dolar per bushel.

Monday, September 12, 2011

Harga Kopi Arabika Rebound Setelah Kemarin Anjlok 5%


Selasa, 13 September 2011 10:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT akhir minggu lalu harga kopi arabika berjangka mengalami pergerakan yang cenderung menguat (12/09). Harga komoditas ini mengalami peningkatan akibat aksi bargain hunting setelah pada perdagangan sebelumnya membukukan penurunan tajam.

Pasar kopi arabika pada perdagangan sebelumnya sempat mengalami penurunan yang sangat tajam. Kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 14.1 sen (4.96%) dan berakhir pada posisi 2.7 dolar per pon pada perdagangan kemarin. Setelah mengalami penurunan tajam tersebut para pelaku pasar mulai melakukan aksi bargain hunting sehingga kembali membuat harga kopi arabika meningkat.

Kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0.95 sen (0.35%) dan berakhir pada posisi 2.7095 dolar per pon. Kopi arabika untuk kontrak bulan Desember merupakan kontrak paling aktif saat ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 2.6 – 2.9 dolar per pon.

Kedelai Berjangka Melempem Imbas Kenaikan Proyeksi Produksi


Selasa, 13 September 2011 09:45 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka tampak mengalami penurunan signifikan (13/09). Harga kedelai turun dengan cukup solid setelah Departemen Pertanian AS memprediksi bahwa produksi kedelai berada di atas estimasi sebelumnya.

Output jagung tahun ini diperkirakan oleh USDA akan mencapai level 3.085 miliar bushel. Analis sebelumnya mengeluarkan prediksi bahwa produksi kedelai hanya akan mampu mencapai level 3.032 miliar bushel.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan September mengalami penurunan sebesar 29 sen dan ditutup pada posisi 13.8750 dolar per bushel. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak membukukan penurunan sebesar 30.75 sen dan berakhir pada posisi 13.96 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 14 – 15 dolar per bushel.

Harga Jagung Menguat Terbesar dalam 1 Minggu oleh Penurunan Proyeksi Produksi Jagung AS


Selasa, 13 September 2011 09:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka tampak mengalami kenaikan signifikan (13/09). Harga jagung menguat terbesar dalam satu minggu belakangan setelah Departemen Pertanian AS memprediksi bahwa produksi jagung berada di bawah estimasi sebelumnya.

Output jagung tahun ini diperkirakan oleh USDA hanya akan mencapai level 12.497 miliar bushel. Analis sebelumnya mengeluarkan prediksi bahwa produksi jagung akan mampu mencapai level 12.554 miliar bushel. Prediksi bulan ini juga berada di bawah prediksi USDA bulan sebelumnya yang menyatakan bahwa produksi akan mencapai level 12.914 miliar bushel.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 9 sen (1.2%) dan ditutup pada posisi 7.455 dolar per bushel. Peningkatan harian ini merupakan yang terbesar sejak tanggal 2 September lalu. Sebelumnya harga jagung sempat mengalami penurunan sebesar 1.4%.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 7 – 8 dolar per bushel.

Harga Emas Melemah Pertama Kalinya dalam 3 Hari


Selasa, 13 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas berjangka mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam tiga hari belakangan (13/09). Harga emas mengalami penurunan setelah sebagian besar investor menjual komoditas ini untuk menutupi kerugian yang dialami di bursa saham yang anjlok akibat kekhawatiran mengenai krisis keuangan Yunani.

Bursa saham global mengalami penurunan di tengah spekulasi bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel sudah mempersiapkan sector perbankan Jerman untuk mengatasi dampak kebangkrutan Yunani. Dolar mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga permintaan terhadap emas tampak mengalami penurunan.

Harga emas berjangka mengalami penurunan yang signifikan pada perdagangan tadi malam. Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 46.20 dolar (2.5%) dan ditutup pada posisi 1813.30 dolar per troy ons. Harga emas telah mengalami peningkatan sebesar 2.3% selama dua hari belakangan.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga masih akan berada dalam trend menguat. Kenaikan harga masih dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan menemui support-resistance pada kisaran 1800 - 1875 dolar.

Harga Minyak Nymex dan Brent Ditutup Bervariasi Akibat Gejolak Permintaan


Selasa, 13 September 2011 07:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah cenderung mengalami variasi (13/09). Harga minyak WTI Nymex mengalami kenaikan sementara Brent di London melemah di tengah ekspektasi penurunan permintaan energi dan gejolak di zona euro.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 95 sen menjadi ditutup pada 88,19 dolar AS per barel, "rebound" (berbalik naik) dari penurunan tajam pada awal perdagangan.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 52 sen menjadi menetap di 112,25 dolar AS per barel.

Pasar sebagian didorong oleh penurunan perkiraan OPEC untuk permintaan minyak dunia tahun ini dan pada 2012, mengutip iklim ekonomi yang buruk.

Permintaan minyak untuk tahun ini ditetapkan pada 87,99 juta barel per hari (bph) turun dari perkiraan sebelumnya 88,14 juta bph, Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengatakan dalam laporan bulanan terakhirnya.

Untuk 2012, permintaan diperkirakan rata-rata 89,26 juta bph, turun dari estimasi pada Agustus 89,44 juta bph.

Kartel beranggotakan 12 negara itu menunjuk melemahnya permintaan di Amerika Serikat dan dampak ketegangan keuangan, khususnya di kalangan negara-negara maju, yang menyeret turun permintaan di China dan India.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Sunday, September 11, 2011

Harga Minyak Mentah Anjlok Susul Buruknya Bursa Saham

Sabtu, 10 September 2011 07:30 WIB

Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan yang signifikan (10/09). Harga minyak turun seiring dengan anjloknya pasar saham, karena meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Eropa dan AS di tengah masalah utang di kedua sisi Atlantik.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 1,81 dolar AS menjadi ditutup pada 87,24 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 1,78 dolar AS menjadi menetap di 112,77 dolar AS per barel di Intercontinental Exchange.

Pasar berjangka New York memberikan reaksi yang kurang percaya terhadap usulan rencana penciptaan lapangan pekerjaan Presiden AS Barack Obama kepada Kongres pada Kamis malam. Paket pajak dan pengeluaran baru pemerintah 447 miliar dolar AS bertujuan untuk mengatasi tingginya pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Analis menyuarakan keraguan bahwa rencana tersebut bisa lolos utuh di Kongres yang sangat terpecah, dengan DPR dikendalikan oleh oposisi Republiken. Pasar juga khawatir tentang krisis utang negara Eropa yang sedang berlangsung dan berita bahwa kepala ekonom Bank Sentral Eropa Juergen Stark, seorang wakil penting dari Jerman, untuk mengundurkan diri.

Pengunduran diri Stark dilihat sebagai mengkonfirmasikan perpecahan dalam ECB tentang bantuan untuk negara-negara zona euro yang dililit utang, seperti Yunani.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Emas Masih Naik, Meski Bergerak Merayap

Jumat, 09 September 2011 16:51 WIB

Harga emas untuk perdagangan sore hari ini (9/9) tercatat mengalami kenaikan. Investor kembali meningkatkan permintaannya akan emas jelang berlangsungnya pertemuan G7 yang akhir pekan ini akan dilangsungkan di Marseille, Perancis. Guna mencegah adanya resiko kerugian, investor memburu emas yang berkorelasi adanya kekhawatiran terhadap perekonomian global setelah hari ini data produksi sektor industri AS mengalami penurunan pada bulan Agustus.

Emas spot saat ini naik sebesar 0,7% menjadi 1881,49 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1853,66 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1885,92 dollar per troy ons.

Naiknya pergerakan perak juga diikuti oleh perak yang naik 0,7% menjadi 42,62 dollar per troy ons dan paladium naik 0,6% menjadi 756,78 dollar per troy ons.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga emas untuk malam ini diperkirakan akan masih bergerak naik meski tidak terlalu signifikan setelah kemarin emas sempat melonjak sebesar 66,13 dollar per troy ons.

Thursday, September 8, 2011

Harga Gula Berjangka Ditutup Menguat Lagi; Pasar Masih Anggap Harga Relatif Murah

Jumat, 09 September 2011 09:15 WIB

Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka mengalami peningkatan (09/09). Kabar mengenai rencana Presiden AS Barack Obama untuk menginjeksi perekonomian AS dengan dana senilai 447 miliar dolar mengakibatkan harapan baru mengenai membaiknya ekonomi di AS. Kondisi ini meningkatkan potensi permintaan terhadap komoditas dan mengerek harga gula menguat.

Meskipun sebagian besar harga komoditas mengalami penurunan akibat tingginya angka klaim pengangguran, harga gula terpantau tetap mengalami kenaikan yang signifikan. Kondisi ini juga turut diperkuat oleh aksi bargain hunting yang dilakukan oleh para pelaku pasar setelah harga komoditas tersebut mengalami penurunan signifikan selama beberapa sesi sebelumnya.

Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 0.32 sen (1.13%) dan berakhir pada posisi 28.73 sen per pon. Kontrak gula untuk bulan Desember merupakan kontrak paling aktif saat ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga gula akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 26 – 30 sen per pon.

Harga Kopi Arabika Melemah Imbas Penurunan di Bursa Saham

Jumat, 09 September 2011 09:00 WIB

Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan (09/09). Harga komoditas ini kembali mengalami tekanan setelah bursa saham AS melemah lagi pada akhir perdagangan dini hari tadi. Kenaikan klaim pengangguran mengakibatkan kembalinya kekhawatiran mengenai memburuknya sector tenaga kerja di AS dan potensi gangguan terhadap ekonomi.

Klaim pengangguran mengalami peningkatan sebesar 2000 menjadi 414000 minggu lalu. Data ini mengindikasikan bahwa sektor tenaga kerja AS masih mengalami permasalahan dan berpotensi untuk makin memperburuk kondisi ekonomi AS. Kenaikan klaim pengangguran ini cukup mengejutkan dan tidak terduga karena sebelumnya diperkirakan akan terjadi penurunan ke level 405000.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 0.4 sen (0.14%) dan berakhir pada posisi 2.8410 dolar per pon. Kontrak kopi arabika untuk bulan Desember merupakan kontrak paling aktif saat ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 2.6 – 2.9 dolar per pon.

Harga Emas Berjangka Ditutup Rebound Imbas Naiknya Data Klaim Pengangguran AS

Jumat, 09 September 2011 08:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas berjangka mengalami kenaikan yang signifikan (09/09). Harga emas reboud untuk pertama kalinya dalam tiga hari belakangan setelah terjadi kenaikan yang tidak terduga pada data klaim pengangguran di AS.

Klaim pengangguran mengalami peningkatan sebesar 2000 menjadi 414000 minggu lalu. Data ini mengindikasikan bahwa sektor tenaga kerja AS masih mengalami permasalahan dan berpotensi untuk makin memperburuk kondisi ekonomi AS. Kenaikan klaim pengangguran ini cukup mengejutkan dan tidak terduga karena sebelumnya diperkirakan akan terjadi penurunan ke level 405000.

Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 39.9 dolar (2.2%) dan ditutup pada posisi 1857.50 dolar per troy ons. Harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 31% sepanjang tahun ini seiring dengan memburuknya krisis utang di Eropa.

Analis Vibiz Research memperkirakan bahwa harga masih akan berada dalam trend menguat. Kenaikan harga masih  untuk saat ini dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan kembali mengetes level 1870 dolar.

Harga Minyak Mentah Ditutup Melemah oleh Kurangnya Detail Rencana Fed

Jumat, 09 September 2011 08:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan yang cukup signifikan (09/09). Harga minyak mentah melemah setelah Ben Bernanke menyatakan bahwa risiko melambatnya ekonomi masih cukup besar. Sementara itu bursa saham mengalami penurunan dan indeks S&P 500 mengalami penurunan setelah sempat mengalami kenaikan terbesar dalam dua minggu belakangan.

Harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 0.3% setelah Bernanke mengecewakan investor dengan tidak menjabarkan detail rencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di AS. Harga minyak mentah mengalami penurunan ke bawah level 90 dolar per barel yang merupakan resistance kuat setelah sempat mencapai posisi 90.23 dolar per barel tadi malam.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Oktober membukukan penurunan sebesar 29 sen (0.3%) dan ditutup pada posisi 89.05 dolar per barel. Harga minyak mentah telah mengalami penurunan sebesar 2.6% sepanjang tahun ini.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Emas Rebound Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Kamis, 08 September 2011 16:51 WIB

Harga emas pada perdagangan sore hari ini (8/9) terpantau mengalami kenaikan. Emas kembali naik setelah kemarin sempat bearish akibat positifnya kondisi bursa saham. Peningkatan kali ini dipicu oleh adanya kekhawatiran investor terhadap rencana paket stimulus ekonomi AS yang diperkirakan akan memakan anggaran sebesar 300 miliar dollar dan berpotensi akan mendatangkan defisit anggaran yang semakin besar.

Emas spot sebesar 1,6% menjadi 1846,6 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1826,06 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1845,37 dollar per troy ons.

Naiknya pergerakan emas turut diikuti oleh perak yang naik 0,4% menjadi 41,74 dollar per troy ons, platinum naik 0,6% menjadi 1833,25 dollar per troy ons dan paladium naik 0,8% menjadi 758 dollar per troy ons.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga emas diperkirakan akan berpotensi mengalami kenaikan jika data klaim pengangguran dan trade balance AS yang akan dirilis malam ini mengalami kondisi yang memburuk.

Minyak Melemah Tipis, Badai Lee Telah Berlalu

Kamis, 08 September 2011 16:34 WIB

Setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan, sore hari ini (8/9) harga minyak mentah kembali melemah oleh adanya sentimen kekhawatiran investor terhadap pelaksanaan kebijakan paket stimulus ekonomi AS yang semalam dicanangkan oleh Presiden Barrack Obama. Kebijakan tersebut dibarengi oleh adanya pemotongan pajak yang dikhawatirkan akan memberikan imbas negatif bagi ekonomi AS.

Disaat yang bersamaan, badai tropis Lee yang melanda teluk Meksiko kemarin, kini telah mulai bergerak menjauh dan memicu kelancaran pasokan minyak mentah dari negara Amerika Latin ke AS.

Minyak mentah berjangka turun 0,6% menjadi 88,82 dollar per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent melemah 74 sen menjadi 115,06 dollar per barel.

Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak diperkirakan akan masih rawan koreksi mengingat malam ini akan dirilis data klaim pengangguran dan trade balance. Kisaran pergerakan harga minyak diperkirakan akan berada di antara level 87 - 88,5 dollar per barel.

Monday, September 5, 2011

Harga Emas Makin Laju, Kembali Incar Rekor Tertinggi


Selasa, 06 September 2011 11:20 WIB

Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas tampak melanjutkan peningkatannya dengan cukup solid (06/09). Harga emas makin melaju kencang dan sangat dekat untuk kembali mencapai rekor tertingginya.

Hari ini harga emas tampak kembali mengincar posisi rekor tertinggi seiring dengan masih kuatnya kekhawatiran mengenai krisis utang Eropa dan melambatnya ekonomi AS. Ketakutan para pelaku pasar makin nyata seiring dengan amblesnya bursa Eropa tadi malam. Perdagangan di bursa Eropa mengalami penurunan sebesar 4.1% tadi malam. Ambruknya bursa Eropa turut menular pada sesi perdagangan di Asia hari ini.

Harga emas spot saat ini berada sangat dekat dengan posisi rekor tertinggi yang dicapai tanggal 23 Agustus lalu. Saat ini harga emas spot berada di posisi 1908 dolar per troy ons, menguat dibandingkan penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada pada posisi 1899.60 dolar per troy ons.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas masih akan cenderung mengalami kenaikan hingga kembali mencetak rekor terbaru. Kenaikan harga masih dimungkinkan karena saat ini pelaku pasar masih mencari aset safe haven. Diperkirakan harga emas akan kembali mencoba menembus level 1920 dolar.

Minyak Mentah Anjlok Tajam 3.8% di Sesi Asia


Selasa, 06 September 2011 10:50 WIB

Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah melanjutkan penurunannya (06/09). Harga minyak mentah tergerus lagi seiring dengan timbulnya spekulasi bahwa ekonomi AS masih akan melemah. Kenaikan pasokan minyak mentah juga menjadi indikasi bahwa permintaan terhadap komoditas ini akan mengalami penurunan.

Harga minyak mentah membukukan penurunan tajam pada perdagangan hari ini jelang rilis data kinerja sector jasa di AS. Sektor jasa diperkirakan akan mengalami pertumbuhan paling lambat dalam lebih dari satu tahun belakangan. Pasokan minyak mentah di AS terpantau mengalami peningkatan sebesar 2.4% pada tanggal 1 September lalu, dari tanggal 31 Agustus.

Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 3.25 dolar (3.8%) dan ditransaksikan pada posisi 83.2 dolar per barel. Perubahan harga minyak mentah akan digenapkan pada perdagangan nanti malam karena tadi malam bursa saham dan komoditas AS libur untuk memperingati Hari Buruh.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 - 90 dolar per barel.

Harga Kakao Melemah, Pengiriman dari Indonesia Turun Selama Bulan Puasa


Selasa, 06 September 2011 09:30 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa NYSE London harga kakao berjangka membukukan penurunan (06/09). Penurunan harga kakao ini didorong oleh cenderung turunnya penjualan kakao dari Indonesia.

Penjualan kakao dari Indonesia mengalami penurunan sebesar 46% di bulan Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya permintaan coklat di masa Ramadhan dan Idul Fitri. Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 8 poundsterling (0.4%) dan ditutup pada posisi 1943 poundsterling (3129 dolar) per metric ton.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. 

Harga Gula Refinasi Masih Turun oleh Harapan Kenaikan Produksi Global


Selasa, 06 September 2011 09:00 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa NYSE London harga gula berjangka membukukan penurunan (06/09). Melemahnya harga gula disebabkan oleh trend melemah yang sedang melanda harga komoditas ini. Para pelaku pasar tampak melakukan aksi ambil untung sehingga memberikan tekanan pada harga gula.

Harga gula refinasi tampak mengalami penurunan seiring dengan tingginya produksi global. Produksi gula di Brazil dan India diharapkan mengalami kenaikan yang signifikan sehingga diprediksi tahun ini akan kembali terjadi surplus gula di dunia.

Harga gula refinasi untuk kontrak pengiriman bulan Oktober tampak mengalami penurunan sebesar 3 dolar (0.4%) dan ditutup pada posisi 750.80 dolar per ton.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga gula akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini.