Kamis, 15 September 2011 09:15 WIB |
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (15/09). Perbedaan harga jagung untuk kontrak Desember 2011 dengan Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 10 sen pada akhir perdagangan dini hari tadi. Penurunan harga jagung berjangka terutama didorong oleh menguatnya nilai tukar dolar. Indeks dolar tampak mengalami kenaikan yang cukup besar. Menguatnya dolar menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga mengakibatkan permintaannya turun. Harga jagung berjangka untuk kontrak September terpantau membukukan penurunan sebesar 3.75 sen dan ditutup pada posisi 7.13 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember terpantau membukukan penurunan sebesar 1.25 sen dan berakhir pada posisi 7.2425 dolar per bushel. Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 7 – 8 dolar per bushel. |
Thursday, September 15, 2011
Harga Jagung CBOT Berakhir Melemah Imbas Menguatnya Indeks Dolar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment