Thursday, September 29, 2011

Harga Jagung Melempem oleh Aksi Jual Jelang Akhir Q3

Kamis, 29 September 2011 09:55 WIB

Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penutupan jauh di zona negative (29/09). Harga kedelai melemah tajam didorong oleh aksi jual yang dilakukan oleh para investor jelang penutupan kuartal ketiga tahun 2011 ini. Kekhawatiran mengenai sulitnya penanganan krisis Eropa membuat para investor tidak tertarik untuk membeli komoditas.

Anjloknya harga jagung juga turut dipicu oleh turunnya harga minyak mentah. Harga minyak kembali terpukul setelah data resmi dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di AS mengalami kenaikan signifikan. Hal ini memicu aksi jual pada komoditas-komoditas yang memiliki keterkaitan dengan minyak mentah.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami anjlok sebesar 21.5 sen dan ditutup pada posisi 6.3075 dolar per bushel. Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 tampak membukukan penurunan yang signifikan sebesar 21.75 sen dan ditutup pada posisi 6.44 dolar per bushel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 6.5 – 7.2 dolar.

No comments: