Selasa, 20 September 2011 09:30 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa
ICE Futures New York dini hari tadi harga kakao berjangka mengalami
penurunan yang cukup signifikan setelah pada sesi perdagangan akhir
minggu lalu rebound terbatas (20/09). Harga kakao melemah setelah
S&P memutuskan untuk memotong rating kredit pemerintah Italia.
Harga
kakao sempat melemah tajam pada beberapa sesi perdagangan sebelumnya
seiring dengan kekhawatiran mengenai kondisi krisis keuangan Eropa.
Krisis Eropa yang tidak kunjung menemukan titik terang penyelesaian
mengakibatkan harga komoditas global tergerus tajam. Kakao merupakan
salah komoditas yang terimbas kondisi ini.
Harga kakao
berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami
penurunan signifikian sebesar 76 dolar dan ditutup pada posisi 2716
dolar per ton. Harga kakao berjangka NYSE London mengalami penurunan
sebesar 39 poundsterling (2.16%) dan ditutup pada posisi 1768
poundsterling per ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung
masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa.
Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting
dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kakao akan menemui
level support – resistance pada kisaran 2700 -2900 dolar.
No comments:
Post a Comment