Selasa, 01 November 2011 08:40 WIB
(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan (01/11). Harga minyak dunia terus melemah sejalan dengan penguatan dolar dan kemerosotan pasar saham karena berkurangnya antusiasme investor atas kesepakatan utang zona euro minggu lalu.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, ditutup pada 93,19 dolar AS per barel, turun 13 sen dari tingkat penutupan Jumat.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 35 sen menjadi menetap pada 109,56 dolar AS per barel.
Pasar minyak telah "rally" pada pekan lalu setelah kesepakatan penanganan krisis utang negara zona euro membantu mengurangi berlanjutnya kekhawatiran masalah di Eropa dapat memicu resesi global yang baru.
Namun, harga ditutup lebih rendah pada Jumat dan kerugian diperpanjang pada Senin karena dealer tumbuh skeptis bahwa kesepakatan utang akan sepenuhnya menyelesaikan krisis zona euro yang telah lama berjalan.
Sementara pasar saham Eropa jatuh pada Senin, dipimpin oleh penurunan bank-bank karena investor cemas tentang kemungkinan kerugian mereka sebagai akibat dari rencana krisis zona euro.
Di tempat lain pada Senin, Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad al-Baseeri mengatakan, permintaan minyak mentah dunia diperkirakan akan tetap tinggi, dan akan menempatkan tekanan pada pasokan global - bahkan setelah Libya kembali ke tingkat produksi sebelum kerusuhan.
Baseeri mengatakan bahwa berdasarkan perkiraan OPEC, permintaan pasar dunia diperkirakan tumbuh antara 1,0 dan 1,5 juta barel per hari "untuk sisa tahun ini dan awal tahun depan."
Lihat Analasis Vibiz Research
Monday, October 31, 2011
Harga Emas Terkikis oleh Meroket Dolar Pasca Intervensi BoJ
Senin, 31 Oktober 2011 12:25 WIB
(Vibiznews – FX) – Pada perdagangan elektronik hari ini harga emas mengalami penurunan signifikan (31/10). Harga logam mulia ini terkikis setelah BoJ melakukan intervensi ke pasar valas yang mengakibatkan yen melorot tajam terhadap dolar AS. Kenaikan dolar pada perdagangan hari ini mengakibatkan penurunan harga emas.
Harga emas melemah karena turut terdampak oleh intervensi yang dilakukan oleh BoJ untuk melemahkan nilai tukar yen. BoJ melakukan intervensi ketiganya tahun ini dan mengakibatkan dolar bergerak dalam momentum menguat terhadap rival-rivalnya. Dengan menguatnya dolar ini menurunkan minat terhadap investasi dalam bentuk logam mulia.
Harga emas berjangka untuk kontrak Desember yang masih menjadi kontrak paling aktif saat ini mengalami penurunan sebesar 2.3% dan ditutup pada posisi 1707.70 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas spot tampak berada di posisi 1714.20 dolar per troy ons, membukukan penurunan sebesar 31.20 dolar dari penutupan perdagangan akhir minggu lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – FX) – Pada perdagangan elektronik hari ini harga emas mengalami penurunan signifikan (31/10). Harga logam mulia ini terkikis setelah BoJ melakukan intervensi ke pasar valas yang mengakibatkan yen melorot tajam terhadap dolar AS. Kenaikan dolar pada perdagangan hari ini mengakibatkan penurunan harga emas.
Harga emas melemah karena turut terdampak oleh intervensi yang dilakukan oleh BoJ untuk melemahkan nilai tukar yen. BoJ melakukan intervensi ketiganya tahun ini dan mengakibatkan dolar bergerak dalam momentum menguat terhadap rival-rivalnya. Dengan menguatnya dolar ini menurunkan minat terhadap investasi dalam bentuk logam mulia.
Harga emas berjangka untuk kontrak Desember yang masih menjadi kontrak paling aktif saat ini mengalami penurunan sebesar 2.3% dan ditutup pada posisi 1707.70 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas spot tampak berada di posisi 1714.20 dolar per troy ons, membukukan penurunan sebesar 31.20 dolar dari penutupan perdagangan akhir minggu lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Minyak Mentah Sesi Asia Melemah Tertekan Menguatnya Dolar
Senin, 31 Oktober 2011 12:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah tampak mengalami penurunan (31/10). Harga minyak mentah terpental melemah di tengah spekulasi bahwa permintaan akan mengalami penurunan setelah terjadi kenaikan bulanan terbesar dalam dua tahun belakangan. Kenaikan dolar juga turut mengakibatkan penurunan harga komoditas hari ini.
Harga minyak mentah turut terdampak oleh intervensi yang dilakukan oleh BoJ untuk melemahkan nilai tukar yen. BoJ melakukan intervensi ketiganya tahun ini dan mengakibatkan dolar bergerak dalam momentum menguat terhadap rival-rivalnya. Sementara itu kondisi teknikal minyak mentah yang dinilai sudah bergerak bullish terlalu cepat juga turut tahan harga.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 92 sen dan saat ini diperdagangkan pada posisi 92.40 dolar per barel. Harga minyak mentah akhir minggu lalu mengalami penurunan sebesar 0.7% ke posisi 93.32 dolar per barel.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 0.8% hari ini dan diperdagangkan pada posisi 109.02 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah tampak mengalami penurunan (31/10). Harga minyak mentah terpental melemah di tengah spekulasi bahwa permintaan akan mengalami penurunan setelah terjadi kenaikan bulanan terbesar dalam dua tahun belakangan. Kenaikan dolar juga turut mengakibatkan penurunan harga komoditas hari ini.
Harga minyak mentah turut terdampak oleh intervensi yang dilakukan oleh BoJ untuk melemahkan nilai tukar yen. BoJ melakukan intervensi ketiganya tahun ini dan mengakibatkan dolar bergerak dalam momentum menguat terhadap rival-rivalnya. Sementara itu kondisi teknikal minyak mentah yang dinilai sudah bergerak bullish terlalu cepat juga turut tahan harga.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 92 sen dan saat ini diperdagangkan pada posisi 92.40 dolar per barel. Harga minyak mentah akhir minggu lalu mengalami penurunan sebesar 0.7% ke posisi 93.32 dolar per barel.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 0.8% hari ini dan diperdagangkan pada posisi 109.02 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kopi Arabika Masih Naik; Terbatas oleh Kenaikan Dolar
Senin, 31 Oktober 2011 10:45 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures Sabtu dini hari lalu harga kopi arabika berjangka memperlihatkan pergerakan yang menguat (31/10). Harga kopi arabika mengalami kenaikan yang cukup signifikan meskipun masih terbatas oleh menguatnya nilai tukar dolar AS.
Akhir minggu lalu dolar AS mengalami peningkatan dan justru tampak memberikan sentiment negative bagi pergerakan harga jagung. Dengan menguatnya dolar harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya mengalami penurunan. Akan tetapi harga k9opi tetap bergerak naik karena masih tingginya permintaan.
Harga komoditas berjangka untuk kontrak bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini di bursa ICE Futures tampak mengalami peningkatan. Harga komoditas kontrak Desember ini membukukan kenaikan sebesar 0.55 sen (0.23%) dan ditutup pada posisi 2.3515 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures Sabtu dini hari lalu harga kopi arabika berjangka memperlihatkan pergerakan yang menguat (31/10). Harga kopi arabika mengalami kenaikan yang cukup signifikan meskipun masih terbatas oleh menguatnya nilai tukar dolar AS.
Akhir minggu lalu dolar AS mengalami peningkatan dan justru tampak memberikan sentiment negative bagi pergerakan harga jagung. Dengan menguatnya dolar harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya mengalami penurunan. Akan tetapi harga k9opi tetap bergerak naik karena masih tingginya permintaan.
Harga komoditas berjangka untuk kontrak bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini di bursa ICE Futures tampak mengalami peningkatan. Harga komoditas kontrak Desember ini membukukan kenaikan sebesar 0.55 sen (0.23%) dan ditutup pada posisi 2.3515 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kenaikan Dolar Secara Umum Geser Mundur Harga Gula
Senin, 31 Oktober 2011 10:35 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures Sabtu dini hari lalu harga gula berjangka memperlihatkan pergerakan yang melemah (31/10). Harga gula mengalami penurunan yang cukup signifikan seiring dengan menguatnya nilai tukar dolar AS.
Akhir minggu lalu dolar AS mengalami peningkatan justru tampak memberikan sentiment negative bagi pergerakan harga komoditas. Dengan menguatnya dolar harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya mengalami penurunan.
Harga gula berjangka untuk kontrak bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini di bursa ICE Futures tampak mengalami penurunan. Harga gula kontrak Desember ini membukukan penurunan sebesar 0.71 sen (2.64%) dan ditutup pada posisi 28.15 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures Sabtu dini hari lalu harga gula berjangka memperlihatkan pergerakan yang melemah (31/10). Harga gula mengalami penurunan yang cukup signifikan seiring dengan menguatnya nilai tukar dolar AS.
Akhir minggu lalu dolar AS mengalami peningkatan justru tampak memberikan sentiment negative bagi pergerakan harga komoditas. Dengan menguatnya dolar harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya mengalami penurunan.
Harga gula berjangka untuk kontrak bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini di bursa ICE Futures tampak mengalami penurunan. Harga gula kontrak Desember ini membukukan penurunan sebesar 0.71 sen (2.64%) dan ditutup pada posisi 28.15 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Thursday, October 27, 2011
Harga Emas Kembali Mengarah ke Level 1750 Dolar
Jumat, 28 Oktober 2011 08:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan (28/10). Harga emas menguat oleh dorongan melemahnya dolar AS dan rally sebagian besar komoditas lain. Harga minyak mentah yang mengalami kenaikan tajam juga turut picu minat terhadap emas sebagai aset yang dapat digunakan untuk hedging terhadap inflasi.
Harga emas sempat mengalami penurunan karena minat terhadap safe haven mulai berkurang setelah perbankan menerima permintaan petinggi Eropa untuk memangkasi 50% utang Yunani dalam portofolio mereka. Akan tetapi ketidakpastian yang masih mewarnai kebijakan penyelamatan Yunani mengakibatkan harga logam mulia kembali terangkat.
Selama 5 hari rally harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 8%. Emas tampak mulai kembali ke dalam statusnya sebagai investasi safe haven.
Harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1.2% dan berakhir pada posisi 1744.60 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 24 dolar dan ditutup pada posisi 1747.70 dolar per troy ons.
Harga emas secara teknikal tampak mulai cenderung menguat karena sudah berhasil menembus ke atas level MA 100. Trend bullish tampak mulai terjadi pada harga komoditas ini. Harga emas yang sudah kembali ke atas 1700 dolar berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan resistance di posisi 1750 dolar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas terpantau mengalami kenaikan yang cukup signifikan (28/10). Harga emas menguat oleh dorongan melemahnya dolar AS dan rally sebagian besar komoditas lain. Harga minyak mentah yang mengalami kenaikan tajam juga turut picu minat terhadap emas sebagai aset yang dapat digunakan untuk hedging terhadap inflasi.
Harga emas sempat mengalami penurunan karena minat terhadap safe haven mulai berkurang setelah perbankan menerima permintaan petinggi Eropa untuk memangkasi 50% utang Yunani dalam portofolio mereka. Akan tetapi ketidakpastian yang masih mewarnai kebijakan penyelamatan Yunani mengakibatkan harga logam mulia kembali terangkat.
Selama 5 hari rally harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 8%. Emas tampak mulai kembali ke dalam statusnya sebagai investasi safe haven.
Harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1.2% dan berakhir pada posisi 1744.60 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 24 dolar dan ditutup pada posisi 1747.70 dolar per troy ons.
Harga emas secara teknikal tampak mulai cenderung menguat karena sudah berhasil menembus ke atas level MA 100. Trend bullish tampak mulai terjadi pada harga komoditas ini. Harga emas yang sudah kembali ke atas 1700 dolar berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan resistance di posisi 1750 dolar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kesepakatan Eropa dan Pertumbuhan Solid GDP AS Terbangkan Harga Minyak
Jumat, 28 Oktober 2011 07:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada akhir perdagangan di Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan (28/10). Kesepakatan utang Uni Eropa mengirim harga minyak naik tadi malam, paralel dengan euro. Data pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di Amerika Serikat juga bantu angkat sentimen di pasar minyak.
Kontrak minyak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, melonjak 3,76 dolar AS menjadi 93,96 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 3,02 dolar AS menjadi 111,93 dolar AS.
Para pemimpin Eropa datang untuk menyelamatkan euro pada Kamis dengan kesepakatan tentang dana talangan (bailout) satu triliun euro untuk wilayah tersebut dan untuk bank-bank untuk berbagi rasa sakit dari krisis utang Yunani. Itu mengirim mata uang tunggal Eropa terbang di atas 1,42 dolar untuk pertama kalinya dalam delapan minggu.
Sementara itu perkiraan resmi pertama pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga datang pada 2,5 persen, memadamkan kekhawatiran resesi ganda (double-dip) di ekonomi terbesar dunia.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada akhir perdagangan di Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan (28/10). Kesepakatan utang Uni Eropa mengirim harga minyak naik tadi malam, paralel dengan euro. Data pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di Amerika Serikat juga bantu angkat sentimen di pasar minyak.
Kontrak minyak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, melonjak 3,76 dolar AS menjadi 93,96 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 3,02 dolar AS menjadi 111,93 dolar AS.
Para pemimpin Eropa datang untuk menyelamatkan euro pada Kamis dengan kesepakatan tentang dana talangan (bailout) satu triliun euro untuk wilayah tersebut dan untuk bank-bank untuk berbagi rasa sakit dari krisis utang Yunani. Itu mengirim mata uang tunggal Eropa terbang di atas 1,42 dolar untuk pertama kalinya dalam delapan minggu.
Sementara itu perkiraan resmi pertama pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga datang pada 2,5 persen, memadamkan kekhawatiran resesi ganda (double-dip) di ekonomi terbesar dunia.
Lihat Analisis Vibiz Research
Wednesday, October 26, 2011
Harga Gula Terpental Kenaikan Dolar
Kamis, 27 Oktober 2011 10:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Harga gula terpental ditekan oleh menguatnya nilai tukar dolar serta melemahnya harga minyak mentah dan gandum.
Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rival utamanya tadi malam menjadi salah satu factor yang mendorong turunnya harga gula berjangka. Dengan menguatnya dolar, harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan cenderung mengalami penurunan.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 0.59 sen (2.19%) dan ditutup pada posisi 26.35 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Harga gula terpental ditekan oleh menguatnya nilai tukar dolar serta melemahnya harga minyak mentah dan gandum.
Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rival utamanya tadi malam menjadi salah satu factor yang mendorong turunnya harga gula berjangka. Dengan menguatnya dolar, harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan cenderung mengalami penurunan.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 0.59 sen (2.19%) dan ditutup pada posisi 26.35 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kakao Berjangka Lawan Arus, Menguat oleh Kenaikan Produksi Pengolahan
Kamis, 27 Oktober 2011 09:45 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Berlawanan dengan pergerakan harga komoditas lunak lain yang cenderung melemah, pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka justru membukukan kenaikan lanjutan (27/10). Pergerakan menguat harga kakao tampak sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut, meskipun belum dapat dikatakan telah membentuk trend bullish yang solid.
Kenaikan harga kakao ini terjadi karena adanya laporan bahwa produksi pengolahan kakao di Amerika Utara mengalami kenaikan pada kuartal ketiga lalu. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa penurunan 30% sejak bulan Maret lalu telah mengembalikan permintaan terhadap komoditas ini.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 57 dolar (2.16 %) dan ditutup pada posisi 2693 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami kenaikan sebesar 26 poundsterling (1.55%) di posisi 1700 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Berlawanan dengan pergerakan harga komoditas lunak lain yang cenderung melemah, pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka justru membukukan kenaikan lanjutan (27/10). Pergerakan menguat harga kakao tampak sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut, meskipun belum dapat dikatakan telah membentuk trend bullish yang solid.
Kenaikan harga kakao ini terjadi karena adanya laporan bahwa produksi pengolahan kakao di Amerika Utara mengalami kenaikan pada kuartal ketiga lalu. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa penurunan 30% sejak bulan Maret lalu telah mengembalikan permintaan terhadap komoditas ini.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 57 dolar (2.16 %) dan ditutup pada posisi 2693 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami kenaikan sebesar 26 poundsterling (1.55%) di posisi 1700 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kopi Arabika Ditutup Melemah Imbas Lesunya Sektor Komoditas
Kamis, 27 Oktober 2011 09:30 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Melemahnya harga kopi arabika didorong oleh anjloknya harga sebagian besar komoditas lain di bursa AS. Penurunan terbesar dipicu oleh minyak mentah dan nikel.
Kekhawatiran mengenai sulitnya penyelesaian krisis utang di Eropa telah menghantam keyakinan para investor di pasar komoditas. Kondisi ini mengakibatkan harga komoditas-komoditas yang diperdagangkan di bursa AS mengalami tekanan jual yang tajam. Indeks Standard & Poor’s GSCI mengalami penurunan sebesar 1.8% tadi malam. Kondisi ini turut mendorong harga kopi arabika mengalami penurunan.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan selama dua hari berturut-turut. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 2.85 sen (1.2%) dan berakhir pada posisi 2.3370 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Melemahnya harga kopi arabika didorong oleh anjloknya harga sebagian besar komoditas lain di bursa AS. Penurunan terbesar dipicu oleh minyak mentah dan nikel.
Kekhawatiran mengenai sulitnya penyelesaian krisis utang di Eropa telah menghantam keyakinan para investor di pasar komoditas. Kondisi ini mengakibatkan harga komoditas-komoditas yang diperdagangkan di bursa AS mengalami tekanan jual yang tajam. Indeks Standard & Poor’s GSCI mengalami penurunan sebesar 1.8% tadi malam. Kondisi ini turut mendorong harga kopi arabika mengalami penurunan.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan selama dua hari berturut-turut. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 2.85 sen (1.2%) dan berakhir pada posisi 2.3370 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kedelai CBOT Terbanting Kelesuan Harga Minyak
Kamis, 27 Oktober 2011 09:15 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Harga kedelai terpental ditekan oleh menguatnya nilai tukar dolar serta melemahnya harga minyak mentah dan gandum.
Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rival utamanya tadi malam menjadi salah satu factor yang mendorong turunnya harga kedelai berjangka. Dengan menguatnya dolar, harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan cenderung mengalami penurunan.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 15 sen dan ditutup pada posisi 12.1050 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 mengalami penurunan signifikan sebesar 14 sen dan berakhir pada posisi 12.1975 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Harga kedelai terpental ditekan oleh menguatnya nilai tukar dolar serta melemahnya harga minyak mentah dan gandum.
Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rival utamanya tadi malam menjadi salah satu factor yang mendorong turunnya harga kedelai berjangka. Dengan menguatnya dolar, harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan cenderung mengalami penurunan.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 15 sen dan ditutup pada posisi 12.1050 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 mengalami penurunan signifikan sebesar 14 sen dan berakhir pada posisi 12.1975 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Jagung Ambles Terkena Dampak Penguatan Dolar
Kamis, 27 Oktober 2011 09:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Harga jagung terpental ditekan oleh menguatnya nilai tukar dolar serta melemahnya harga minyak mentah dan gandum.
Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rival utamanya tadi malam menjadi salah satu factor yang mendorong turunnya harga jagung berjangka. Dengan menguatnya dolar, harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan cenderung mengalami penurunan.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 13.5 sen dan ditutup pada posisi 6.3725 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 mengalami penurunan signifikan sebesar 12.75 sen dan berakhir pada posisi 6.4950 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan signifikan (27/10). Harga jagung terpental ditekan oleh menguatnya nilai tukar dolar serta melemahnya harga minyak mentah dan gandum.
Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rival utamanya tadi malam menjadi salah satu factor yang mendorong turunnya harga jagung berjangka. Dengan menguatnya dolar, harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan cenderung mengalami penurunan.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 13.5 sen dan ditutup pada posisi 6.3725 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 mengalami penurunan signifikan sebesar 12.75 sen dan berakhir pada posisi 6.4950 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Emas Berakhir Menguat 4 Hari Berturut-turut
Kamis, 27 Oktober 2011 08:20 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mencapai posisi tertinggi dalam satu bulan belakangan (27/10). Harga emas menguat selama 4 hari berturut-turut dan mengalami rally terpanjang sejak bulan Agustus karena terus tertundanya penyelesaian krisis Eropa mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap logam mulia untuk perlindungan nilai kekayaan.
Presiden Perancis dan Kanselir Jerman berencana untuk menemui para kreditur Yunani untuk menghancurkan kebekuan persyaratan penghapusbukuan utang Yunani. Meskipun Eropa dapat mencapai kesepakatan untuk menangani krisis keuangan, akan butuh waktu lama sebelum kawasan ini dapat benar-benar pulih ekonominya. Kondisi ini mengakibatkan permintaan terhadap emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan kembali diperlakukan sebagai asset safe haven.
Harga emas berjangka untuk kontrak Desember menalami peningkatan sebesar 1.4% dan ditutup pada posisi 1723.50 dolar per troy ons. Harga emas berjangka ini sempat mengalami peningkatan hingga ke posisi 1728 dolar per troy ons yang merupakan posisi tertinggi sejak tanggal 23 September lalu.
Harga emas secara teknikal tampak mulai cenderung menguat karena sudah berhasil menembus ke atas level MA 100. Trend bullish tampak mulai terjadi pada harga komoditas ini. Harga emas yang sudah kembali ke atas 1700 dolar berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan resistance di posisi 1730 dolar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mencapai posisi tertinggi dalam satu bulan belakangan (27/10). Harga emas menguat selama 4 hari berturut-turut dan mengalami rally terpanjang sejak bulan Agustus karena terus tertundanya penyelesaian krisis Eropa mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap logam mulia untuk perlindungan nilai kekayaan.
Presiden Perancis dan Kanselir Jerman berencana untuk menemui para kreditur Yunani untuk menghancurkan kebekuan persyaratan penghapusbukuan utang Yunani. Meskipun Eropa dapat mencapai kesepakatan untuk menangani krisis keuangan, akan butuh waktu lama sebelum kawasan ini dapat benar-benar pulih ekonominya. Kondisi ini mengakibatkan permintaan terhadap emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan kembali diperlakukan sebagai asset safe haven.
Harga emas berjangka untuk kontrak Desember menalami peningkatan sebesar 1.4% dan ditutup pada posisi 1723.50 dolar per troy ons. Harga emas berjangka ini sempat mengalami peningkatan hingga ke posisi 1728 dolar per troy ons yang merupakan posisi tertinggi sejak tanggal 23 September lalu.
Harga emas secara teknikal tampak mulai cenderung menguat karena sudah berhasil menembus ke atas level MA 100. Trend bullish tampak mulai terjadi pada harga komoditas ini. Harga emas yang sudah kembali ke atas 1700 dolar berpotensi untuk melanjutkan kenaikan dengan resistance di posisi 1730 dolar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
Tuesday, October 25, 2011
Harga Minyak Mentah di Asia Terpukul oleh Berita Pembatalan Pertemuan Menteri Keuangan di KTT Brussels
Rabu, 26 Oktober 2011 10:30 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah tampak mengalami penurunan signifikan (26/10). Harga minyak terpukul setelah sempat mengalami peningkatan hingga mencapai posisi tertinggi dalam 12 minggu. Penurunan harga minyak mentah ini terjadi setelah para pelaku pasar kembali terserang kekhawatiran mengenai kurang meyakinkannya rencana penanganan krisis Eropa.
Harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 0.9%, melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari belakangan. Para petinggi Eropa membatalkan pertemuan yang sedianya dilangsungkan hari ini. Penurunan harga minyak mentah juga dipicu oleh laporan dari API yang menyatakan bahwa pasokan minyak mentah di AS minggu lalu mengalami kenaikan sebesar 2.71 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 86 sen dan ditutup pada posisi 92.31 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 1.9 dolar (2.1%) dam ditutup pada posisi 93.17 dolar per barel, penutupan tertinggi sejak tanggal 2 Agustus.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah tampak mengalami penurunan signifikan (26/10). Harga minyak terpukul setelah sempat mengalami peningkatan hingga mencapai posisi tertinggi dalam 12 minggu. Penurunan harga minyak mentah ini terjadi setelah para pelaku pasar kembali terserang kekhawatiran mengenai kurang meyakinkannya rencana penanganan krisis Eropa.
Harga minyak mentah mengalami penurunan sebesar 0.9%, melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari belakangan. Para petinggi Eropa membatalkan pertemuan yang sedianya dilangsungkan hari ini. Penurunan harga minyak mentah juga dipicu oleh laporan dari API yang menyatakan bahwa pasokan minyak mentah di AS minggu lalu mengalami kenaikan sebesar 2.71 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 86 sen dan ditutup pada posisi 92.31 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 1.9 dolar (2.1%) dam ditutup pada posisi 93.17 dolar per barel, penutupan tertinggi sejak tanggal 2 Agustus.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Gula Terseret Kekhawatiran Progress Penyelesaian Krisis Eropa
Rabu, 26 Oktober 2011 10:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (25/10). Harga gula mengalami penurunan setelah sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama beberapa hari sebelumnya. Sebelumnya harga gula bergerak dalam trend bearish seiring dengan tingginya pasokan dan spekulasi kenaikan surplus.
Harga gula berjangka tampak masih bergerak dalam trend bearish karena adanya spekulasi bahwa pasokan akan mengalami surplus. Surplus pasokan gula global tersebut akan menyeret turun harga. Pada perdagangan sebelumnya harga gula sempat terangkat oleh melemahnya nilai tukar dolar. Penurunan harga gula juga ikut dipengaruhi oleh kekhawatiran mengenai progress penyelesaian krisis Eropa.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 0.16 sen (0.59%) dan ditutup pada posisi 26.94 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (25/10). Harga gula mengalami penurunan setelah sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama beberapa hari sebelumnya. Sebelumnya harga gula bergerak dalam trend bearish seiring dengan tingginya pasokan dan spekulasi kenaikan surplus.
Harga gula berjangka tampak masih bergerak dalam trend bearish karena adanya spekulasi bahwa pasokan akan mengalami surplus. Surplus pasokan gula global tersebut akan menyeret turun harga. Pada perdagangan sebelumnya harga gula sempat terangkat oleh melemahnya nilai tukar dolar. Penurunan harga gula juga ikut dipengaruhi oleh kekhawatiran mengenai progress penyelesaian krisis Eropa.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 0.16 sen (0.59%) dan ditutup pada posisi 26.94 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kenaikan Harga Kakao Masih Terjadi Meskipun Melambat
Rabu, 26 Oktober 2011 09:45 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dan bursa NYSE London dini hari tadi harga kakao berjangka sama-sama mengalami kenaikan lanjutan meskipun mulai melambat (26/10). Harga kakao mengalami peningkatan seiring dengan melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dolar. Tadi malam dolar mengalami penurunan signifikan. Indeks dolar tampak melanjutkan penurunan untuk enam hari berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Fed akan kembali meluncurkan program stimulus moneter.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 9 dolar (0.34%) dan ditutup pada posisi 2636 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 6 poundsterling (0.36%) di posisi 1674poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dan bursa NYSE London dini hari tadi harga kakao berjangka sama-sama mengalami kenaikan lanjutan meskipun mulai melambat (26/10). Harga kakao mengalami peningkatan seiring dengan melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dolar. Tadi malam dolar mengalami penurunan signifikan. Indeks dolar tampak melanjutkan penurunan untuk enam hari berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Fed akan kembali meluncurkan program stimulus moneter.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 9 dolar (0.34%) dan ditutup pada posisi 2636 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 6 poundsterling (0.36%) di posisi 1674poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kopi Arabika Melemah Tajam Setelah Dua Hari Naik 8%
Rabu, 26 Oktober 2011 09:30 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan signifikan (26/10). Harga kopi arabika mengalami penurunan teknikal setelah selama beberapa hari belakangan mengalami kenaikan tajam akibat melemahnya dolar.
Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 14.25 sen (5.68%) dan berakhir pada posisi 2.3655 dolar per pon. Selama dua hari sebelumnya harga kopi arabika membukukan kenaikan lebih dari 8%.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan signifikan (26/10). Harga kopi arabika mengalami penurunan teknikal setelah selama beberapa hari belakangan mengalami kenaikan tajam akibat melemahnya dolar.
Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan penurunan sebesar 14.25 sen (5.68%) dan berakhir pada posisi 2.3655 dolar per pon. Selama dua hari sebelumnya harga kopi arabika membukukan kenaikan lebih dari 8%.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kedelai CBOT Mixed; Pasar Masih Nantikan Hasil Pertemuan Eropa
Rabu, 26 Oktober 2011 09:15 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami pergerakan yang cenderung nyaris flat (26/10). Harga kedelai berakhir mixed dengan kontrak November 2011 melemah sedangkan jagung berjangka kontrak November 2012 mengalami peningkatan.
Harga kedelai tampak masih terus bergerak dalam trend yang sideways dan konsolidatif. Para pelaku pasar masih dilanda ketakutan mengenai prospek penyelesaian di Eropa. Sementara itu dorongan bullish juga tampak diperoleh dari kenaikan harga minyak mentah.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak November 2011 mengalami penurunan tipis sekali sebesar 1.25 sen dan ditutup pada posisi 12.2550 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai kontrak bulan Januari 2012 mengalami penutupan turun sebesar 1.5 sen di posisi 12.3375 dolar per bushel. Kontrak November 2012 mengalami peningkatan 1.75 sen ke posisi 12.3150 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami pergerakan yang cenderung nyaris flat (26/10). Harga kedelai berakhir mixed dengan kontrak November 2011 melemah sedangkan jagung berjangka kontrak November 2012 mengalami peningkatan.
Harga kedelai tampak masih terus bergerak dalam trend yang sideways dan konsolidatif. Para pelaku pasar masih dilanda ketakutan mengenai prospek penyelesaian di Eropa. Sementara itu dorongan bullish juga tampak diperoleh dari kenaikan harga minyak mentah.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak November 2011 mengalami penurunan tipis sekali sebesar 1.25 sen dan ditutup pada posisi 12.2550 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai kontrak bulan Januari 2012 mengalami penutupan turun sebesar 1.5 sen di posisi 12.3375 dolar per bushel. Kontrak November 2012 mengalami peningkatan 1.75 sen ke posisi 12.3150 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Jagung Ditutup Nyaris Flat; Trend Masih Sideways
Rabu, 26 Oktober 2011 09:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami pergerakan yang cenderung nyaris flat (26/10). Harga jagung berakhir mixed dengan kontrak Desember 2011 melemah sedangkan jagung berjangka kontrak Desember 2012 mengalami peningkatan.
Harga jagung tampak masih terus bergerak dalam trend yang sideways dan konsolidatif. Posisi para pelaku pasar juga mulai beralih keluar dari kontrak Desember 2011 ke kontrak-kontrak baru di tahun 2012. Akan tetapi periode penutupan kontrak Desember baru akan terjadi pada tanggal 7 November mendatang. Saat ini 40% kontrak masih dipegang kontrak Desember.
Harga jagung berjangka untuk kontrak Desember 2011 mengalami penurunan tipis sekali sebesar 0.25 sen dan ditutup pada posisi 6.5075 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung kontrak bulan Maret 2012 mengalami penutupan flat di posisi 6.6225 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami pergerakan yang cenderung nyaris flat (26/10). Harga jagung berakhir mixed dengan kontrak Desember 2011 melemah sedangkan jagung berjangka kontrak Desember 2012 mengalami peningkatan.
Harga jagung tampak masih terus bergerak dalam trend yang sideways dan konsolidatif. Posisi para pelaku pasar juga mulai beralih keluar dari kontrak Desember 2011 ke kontrak-kontrak baru di tahun 2012. Akan tetapi periode penutupan kontrak Desember baru akan terjadi pada tanggal 7 November mendatang. Saat ini 40% kontrak masih dipegang kontrak Desember.
Harga jagung berjangka untuk kontrak Desember 2011 mengalami penurunan tipis sekali sebesar 0.25 sen dan ditutup pada posisi 6.5075 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung kontrak bulan Maret 2012 mengalami penutupan flat di posisi 6.6225 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Gandum Menguat Seiring Bullish Minyak
Selasa, 25 Oktober 2011 12:38 WIB
(Vibiznews - Commodity) - Pergerakan harga gandum untuk perdagangan hari ini (25) tercatat mengalami kenaikan. Gandum, seperti halnya komoditi pangannya lainnya pada hari ini terstimulasi kembali oleh kenaikan mayoritas bursa saham globan melonjaknya harga minyak mentah yang mencapai kisaran level 91 dollar per barel.
Selain itu, sentimen positif juga diperoleh dari spekulasi mengenai akan naiknya jumlah permintaan gandum jelang memasuki musim dingin yang dimana negara-negara importir akan memenuhi cadangan persediaan bahan pangan termasuk gandum.
Gandum berjangka saat ini mengalami kenaikan sebesar 10 sen menjadi 6,42 dollar per bushel dengan level support sebesar 6,37 dollar per bushel dan level resistant sebesar 6,42 dollar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews - Commodity) - Pergerakan harga gandum untuk perdagangan hari ini (25) tercatat mengalami kenaikan. Gandum, seperti halnya komoditi pangannya lainnya pada hari ini terstimulasi kembali oleh kenaikan mayoritas bursa saham globan melonjaknya harga minyak mentah yang mencapai kisaran level 91 dollar per barel.
Selain itu, sentimen positif juga diperoleh dari spekulasi mengenai akan naiknya jumlah permintaan gandum jelang memasuki musim dingin yang dimana negara-negara importir akan memenuhi cadangan persediaan bahan pangan termasuk gandum.
Gandum berjangka saat ini mengalami kenaikan sebesar 10 sen menjadi 6,42 dollar per bushel dengan level support sebesar 6,37 dollar per bushel dan level resistant sebesar 6,42 dollar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Emas Masih Berusaha Lanjutkan Kenaikan Didukung Kenaikan Bursa Saham
Selasa, 25 Oktober 2011 11:20 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami kenaikan meskipun masih tipis saja (25/10). Harga emas menguat seiring dengan kenaikan aset berisiko, didorong oleh harapan yang cukup baik mengenai rencana penanganan krisis Eropa. Sementara itu kenaikan di bursa saham dan data ekonomi yang solid dari China juga tampak memberikan sentimen menguat bagi pergerakan harga emas.
Harga emas mengalami kenaikan untuk tiga hari berturut-turut di tengah optimisme bahwa Uni Eropa akan segera menemukan penyelesaian terbaik untuk menyelamatkan krisis Eropa. Diperkirakan bahwa rekapitalisasi perbankan akan menjadi langkah awal yang disetujui untuk menghindarkan krisis perbankan menjadi sesuatu yang sistemik.
Harga emas spot tampak mengalami kenaikan dan diperdagangkan pada posisi 1657.90 dolar per troy ons, membukukan kenaikan sebesar 4.4 dolar per troy ons dari penutupan perdagangan dini hari tadi. Pada perdagangan dini hari tadi harga emas spot ditutup pada posisi 1653.50 dolar per troy ons. Harga emas spot ini mengalami kenaikan sebesar 16.40 dolar per troy ons dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Sementara itu harga emas berjangka untuk kontrak bulan Desember mengalami turun tipis di posisi 1651.50 dolar per troy ons.
Harga emas secara teknikal tampak mulai cenderung menguat dan mengarah ke level MA 100, yaitu di posisi 1665 dolar per troy ons. Harga emas berpotensi mengarah ke level resistance selanjutnya yaitu pada posisi 1690 dolar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami kenaikan meskipun masih tipis saja (25/10). Harga emas menguat seiring dengan kenaikan aset berisiko, didorong oleh harapan yang cukup baik mengenai rencana penanganan krisis Eropa. Sementara itu kenaikan di bursa saham dan data ekonomi yang solid dari China juga tampak memberikan sentimen menguat bagi pergerakan harga emas.
Harga emas mengalami kenaikan untuk tiga hari berturut-turut di tengah optimisme bahwa Uni Eropa akan segera menemukan penyelesaian terbaik untuk menyelamatkan krisis Eropa. Diperkirakan bahwa rekapitalisasi perbankan akan menjadi langkah awal yang disetujui untuk menghindarkan krisis perbankan menjadi sesuatu yang sistemik.
Harga emas spot tampak mengalami kenaikan dan diperdagangkan pada posisi 1657.90 dolar per troy ons, membukukan kenaikan sebesar 4.4 dolar per troy ons dari penutupan perdagangan dini hari tadi. Pada perdagangan dini hari tadi harga emas spot ditutup pada posisi 1653.50 dolar per troy ons. Harga emas spot ini mengalami kenaikan sebesar 16.40 dolar per troy ons dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Sementara itu harga emas berjangka untuk kontrak bulan Desember mengalami turun tipis di posisi 1651.50 dolar per troy ons.
Harga emas secara teknikal tampak mulai cenderung menguat dan mengarah ke level MA 100, yaitu di posisi 1665 dolar per troy ons. Harga emas berpotensi mengarah ke level resistance selanjutnya yaitu pada posisi 1690 dolar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Minyak Mentah Lanjut Menguat oleh Indikasi Peningkatan Permintaan
Selasa, 25 Oktober 2011 10:55 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami peningkatan lanjutan (25/10). Harga minyak masih bergerak di kisaran harga penutupan tertinggi dalam 12 minggu belakangan. Para pelaku pasar berspekulasi bahwa sinyal pertumbuhan ekonomi yang membaik merupakan indikasi bahwa permintaan bahan bakar akan mengalami kenaikan.
Harga minyak mentah mengalami peningkatan meskipun sedikit saja, melanjutkan kenaikan sebesar 4.4% pada perdagangan tadi malam. Saat ini focus pasar terutama masih kepada pertemuan para petinggi Eropa hari Rabu besok. Sangat diharapkan bahwa pada pertemuan ini akan segera dikeluarkan rencana yang sedianya akan dapat mengatasi krisis keuangan di Eropa.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 11 sen dan ditransaksikan pada posisi 91.38 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah kontrak paling aktif ini mengalami kenaikan sebesar 3.87 dolar dan ditutup pada posisi 91.27 dolar per barel. Penutupan ini adalah yang tertinggi sejak tanggal 3 Agustus lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami peningkatan lanjutan (25/10). Harga minyak masih bergerak di kisaran harga penutupan tertinggi dalam 12 minggu belakangan. Para pelaku pasar berspekulasi bahwa sinyal pertumbuhan ekonomi yang membaik merupakan indikasi bahwa permintaan bahan bakar akan mengalami kenaikan.
Harga minyak mentah mengalami peningkatan meskipun sedikit saja, melanjutkan kenaikan sebesar 4.4% pada perdagangan tadi malam. Saat ini focus pasar terutama masih kepada pertemuan para petinggi Eropa hari Rabu besok. Sangat diharapkan bahwa pada pertemuan ini akan segera dikeluarkan rencana yang sedianya akan dapat mengatasi krisis keuangan di Eropa.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 11 sen dan ditransaksikan pada posisi 91.38 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah kontrak paling aktif ini mengalami kenaikan sebesar 3.87 dolar dan ditutup pada posisi 91.27 dolar per barel. Penutupan ini adalah yang tertinggi sejak tanggal 3 Agustus lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kakao Rebound Meski Masih Berada dalam Trend Bearish
Selasa, 25 Oktober 2011 10:00 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dan bursa NYSE London dini hari tadi harga kakao berjangka sama-sama mengalami peningkatan signifikan (25/10). Harga kakao mengalami peningkatan seiring dengan melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dolar. Tadi malam dolar mengalami penurunan signifikan. Indeks dolar tampak melanjutkan penurunan untuk lima hari berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Fed akan kembali meluncurkan program stimulus moneter.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 61 dolar (2.38%) dan ditutup pada posisi 2627 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 14 poundsterling (0.85%) di posisi 1668 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dan bursa NYSE London dini hari tadi harga kakao berjangka sama-sama mengalami peningkatan signifikan (25/10). Harga kakao mengalami peningkatan seiring dengan melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dolar. Tadi malam dolar mengalami penurunan signifikan. Indeks dolar tampak melanjutkan penurunan untuk lima hari berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Fed akan kembali meluncurkan program stimulus moneter.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 61 dolar (2.38%) dan ditutup pada posisi 2627 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 14 poundsterling (0.85%) di posisi 1668 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kopi Arabika Naik 8% dalam 2 Hari
Selasa, 25 Oktober 2011 09:45 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami peningkatan signifikan (25/10). Harga kopi arabika mengalami peningkatan seiring dengan melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga kopi arabika berjangka tampak mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dolar. Tadi malam dolar mengalami penurunan signifikan. Indeks dolar tampak melanjutkan penurunan untuk lima hari berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Fed akan kembali meluncurkan program stimulus moneter.
Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 5.95 sen (2.43%) dan berakhir pada posisi 2.627 dolar per pon. Selama dua hari belakangan harga kopi arabika membukukan kenaikan lebih dari 8%.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami peningkatan signifikan (25/10). Harga kopi arabika mengalami peningkatan seiring dengan melemahnya dolar dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga kopi arabika berjangka tampak mengalami kenaikan seiring dengan pelemahan dolar. Tadi malam dolar mengalami penurunan signifikan. Indeks dolar tampak melanjutkan penurunan untuk lima hari berturut-turut di tengah spekulasi bahwa Fed akan kembali meluncurkan program stimulus moneter.
Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 5.95 sen (2.43%) dan berakhir pada posisi 2.627 dolar per pon. Selama dua hari belakangan harga kopi arabika membukukan kenaikan lebih dari 8%.
Lihat Analisis Vibiz Research
Sunday, October 23, 2011
Harga Emas Sulit Bergerak Signifikan; Kepastian Kebijakan Penanganan Krisis Eropa Masih Ditunggu
Senin, 24 Oktober 2011 10:33 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas terpantau masih bergerak sepi dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu (24/10). Harga emas masih belum banyak bergerak dari minggu lalu karena para investor masih menantikan hasil nyata rancangan kebijakan untuk mengatasi krisis Eropa.
Di pertemuan tanggal 23 Oktober kemarin para petinggi Eropa menerima rancangan untuk memberikan bantuan kepada bank-bank Eropa dan memutuskan menggagalkan rencana penggunaan neraca bank sentral Eropa untuk meningkatkan pendanaan darurat bagi kawasan Eropa.
Rancangan resmi dan selengkapnya mengenai kebijakan penanganan krisis Eropa diperkirakan akan rampung pada pertemuan tanggal 26 Oktober mendatang.
Harga emas spot tampak masih bergerak nyaris flat dan terpantau berada pada posisi 1643.10 dolar per troy ons. Posisi emas spot ini mengalami peningkatan sebesar 6 dolar dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu. Harga emas sudah sempat mengalami pergerakan pada kisaran 1635.40 – 1645.90 dolar per troy ons pada perdagangan hari ini.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas terpantau masih bergerak sepi dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu (24/10). Harga emas masih belum banyak bergerak dari minggu lalu karena para investor masih menantikan hasil nyata rancangan kebijakan untuk mengatasi krisis Eropa.
Di pertemuan tanggal 23 Oktober kemarin para petinggi Eropa menerima rancangan untuk memberikan bantuan kepada bank-bank Eropa dan memutuskan menggagalkan rencana penggunaan neraca bank sentral Eropa untuk meningkatkan pendanaan darurat bagi kawasan Eropa.
Rancangan resmi dan selengkapnya mengenai kebijakan penanganan krisis Eropa diperkirakan akan rampung pada pertemuan tanggal 26 Oktober mendatang.
Harga emas spot tampak masih bergerak nyaris flat dan terpantau berada pada posisi 1643.10 dolar per troy ons. Posisi emas spot ini mengalami peningkatan sebesar 6 dolar dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu. Harga emas sudah sempat mengalami pergerakan pada kisaran 1635.40 – 1645.90 dolar per troy ons pada perdagangan hari ini.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Minyak Mentah Menguat Lagi; Petinggi Eropa Diharapkan Dapat Atasi Krisis
Senin, 24 Oktober 2011 10:25 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan di Asia hari ini harga minyak mentah terpantau kembali membukukan kenaikan (24/10). Harga minyak mentah menguat untuk dua hari berturut-turut sebelum para petinggi Eropa kembali melakukan pertemuan minggu ini untuk menyetujui rancangan kebijakan untuk mengatasi krisis keuangan di Eropa.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup baik pada hari ini, melanjutkan kenaikannya akhir minggu lalu. Di pertemuan tanggal 23 Oktober kemarin para petinggi Eropa menerima rancangan untuk memberikan bantuan kepada bank-bank Eropa dan memutuskan menggagalkan rencana penggunaan neraca bank sentral Eropa untuk meningkatkan pendanaan darurat bagi kawasan Eropa.
Rancangan resmi dan selengkapnya mengenai kebijakan penanganan krisis Eropa diperkirakan akan rampung pada pertemuan tanggal 26 Oktober mendatang.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 26 sen dan ditransaksikan pada posisi 87.66 dolar per barel hari ini. Akhir minggu lalu harga minyak ditutup naik 1.6% ke posisi 87.4 dolar.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan di Asia hari ini harga minyak mentah terpantau kembali membukukan kenaikan (24/10). Harga minyak mentah menguat untuk dua hari berturut-turut sebelum para petinggi Eropa kembali melakukan pertemuan minggu ini untuk menyetujui rancangan kebijakan untuk mengatasi krisis keuangan di Eropa.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup baik pada hari ini, melanjutkan kenaikannya akhir minggu lalu. Di pertemuan tanggal 23 Oktober kemarin para petinggi Eropa menerima rancangan untuk memberikan bantuan kepada bank-bank Eropa dan memutuskan menggagalkan rencana penggunaan neraca bank sentral Eropa untuk meningkatkan pendanaan darurat bagi kawasan Eropa.
Rancangan resmi dan selengkapnya mengenai kebijakan penanganan krisis Eropa diperkirakan akan rampung pada pertemuan tanggal 26 Oktober mendatang.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 26 sen dan ditransaksikan pada posisi 87.66 dolar per barel hari ini. Akhir minggu lalu harga minyak ditutup naik 1.6% ke posisi 87.4 dolar.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kakao ICE Bergerak Naik Tipis, Kakao NYSE Melemah
Senin, 24 Oktober 2011 09:36 WIB
(Vibiznews – Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures akhir minggu lalu harga kakao berjangka tampak mengalami pergerakan yang menguat tipis. Harga kakao di bursa NYSE sementara itu mengalami penurunan (24/10). Harga kakao berjangka kembali bergerak solid dalam trend bearish-nya.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan tipis saja sebesar 4 dolar (0.16%) dan ditutup pada posisi 2566 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 17 poundsterling (1.21%) di posisi 1654 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures akhir minggu lalu harga kakao berjangka tampak mengalami pergerakan yang menguat tipis. Harga kakao di bursa NYSE sementara itu mengalami penurunan (24/10). Harga kakao berjangka kembali bergerak solid dalam trend bearish-nya.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan tipis saja sebesar 4 dolar (0.16%) dan ditutup pada posisi 2566 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 17 poundsterling (1.21%) di posisi 1654 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kopi Arabika Akhir Minggu Naik Tajam 5.7%
Senin, 24 Oktober 2011 09:30 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures akhir minggu lalu harga kopi arabika berjangka tampak mengalami kenaikan (24/10). Harga kopi arabika membukukan kenaikan yang cukup signifikan seiring dengan menguatnya bursa saham dan sebagian harga komoditas. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi harga kopi arabika untuk mengalami rebound yang bersifat teknikal.
Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 13.2 sen (5.7%) dan berakhir pada posisi 2.566 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures akhir minggu lalu harga kopi arabika berjangka tampak mengalami kenaikan (24/10). Harga kopi arabika membukukan kenaikan yang cukup signifikan seiring dengan menguatnya bursa saham dan sebagian harga komoditas. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi harga kopi arabika untuk mengalami rebound yang bersifat teknikal.
Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 13.2 sen (5.7%) dan berakhir pada posisi 2.566 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Makin Laju Penurunan Harga Gula oleh Spekulasi Peningkatan Surplus
Senin, 24 Oktober 2011 09:20 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka tampak kembali mengalami penurunan yang cukup signifikan (24/10). Harga gula melanjutkan penurunannya di tengah makin tingginya spekulasi bahwa pasokan gula akan menyusul dan melampaui permintaan untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
Pergerakan harga gula berjangka sedang bergerak dalam trend bearish yang cukup solid. Diperkirakan minggu depan pergerakan harga komoditas ini masih akan cenderung melemah.
Harga gula telah mengalami penurunan sebesar 26% sejak mencapai posisi tertinggi dalam tiga puluh tahun belakangan di bulan Februari lalu. Pasokan gula diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan solidnya panen di Brazil, India dan Thailand.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.32 sen (1.19%) dan ditutup pada posisi 26.48 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka tampak kembali mengalami penurunan yang cukup signifikan (24/10). Harga gula melanjutkan penurunannya di tengah makin tingginya spekulasi bahwa pasokan gula akan menyusul dan melampaui permintaan untuk pertama kalinya dalam empat tahun.
Pergerakan harga gula berjangka sedang bergerak dalam trend bearish yang cukup solid. Diperkirakan minggu depan pergerakan harga komoditas ini masih akan cenderung melemah.
Harga gula telah mengalami penurunan sebesar 26% sejak mencapai posisi tertinggi dalam tiga puluh tahun belakangan di bulan Februari lalu. Pasokan gula diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan solidnya panen di Brazil, India dan Thailand.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.32 sen (1.19%) dan ditutup pada posisi 26.48 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Friday, October 21, 2011
Emas Spot Berusaha Rebound Setelah Terpuruk Selama 4 Hari
Jumat, 21 Oktober 2011 11:40 WIB |
Pada perdagangan di Asia hari ini harga emas mengalami kenaikan, sedikit berbalik arah setelah selama beberapa hari belakangan tersapu oleh kembalinya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa (21/10). Harga emas kembali mengarah kepada penurunan mingguan, setelah selama tiga minggu belakangan mengalami kenaikan, sebelum para petinggi Eropa melakukan pertemuan di Brussel hari Minggu besok. Pada penutupan perdagangan tadi malam harga emas spot sempat mengalami penurunan hingga mencapai posisi terendah dalam tiga minggu belakangan. Hari ini harga emas tampak bergerak rebound sedikit di tengah harapan bahwa para petinggi Eropa akan menyetujui dana talangan tambahan sebesar 940 miliar euro (1.3 triliun dolar) untuk mengatasi krisis keuangan. Harga emas spot tampak mengalami peningkatan pada perdagangan hari ini. Saat ini harga emas spot terpantau berada di posisi 1625.70 dolar per troy ons. Posisi harga emas spot ini mengalami kenaikan sebesar 6.8 dolar dibandingkan penutupan perdagangan dini hari tadi. Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa. |
Harga Minyak Mentah Rebound dari Posisi Penutupan Terendah dalam 1 Minggu
Jumat, 21 Oktober 2011 11:00 WIB |
Pada perdagangan di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami kenaikan, sedikit berbalik arah setelah selama beberapa hari belakangan tersapu oleh kembalinya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa (21/10). Harga minyak mentah mengarah kepada penurunan mingguan pertamanya dalam tiga minggu belakangan sebelum para petinggi Eropa melakukan pertemuan di Brussel hari Minggu besok. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah berakhir pada posisi harga penutupan terendah dalam satu minggu belakangan. Hari ini harga minyak mentah tampak bergerak rebound sedikit di tengah harapan bahwa para petinggi Eropa akan menyetujui dana talangan tambahan sebesar 940 miliar euro (1.3 triliun dolar) untuk mengatasi krisis keuangan. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 77 sen (0.9%) dan diperdagangkan pada posisi 86.84 dolar per barel pada perdagangan hari ini. Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah ini mengalami penurunan sebesar 0.3%. |
Harga Kopi Arabika Alami Tekanan; Sinyal Jual Makin Kencang
Jumat, 21 Oktober 2011 10:00 WIB |
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kopi arabika berjangka tampak mengalami penurunan lagi setelah kemarin sempat mengalami rebound teknikal (20/10). Harga kopi arabika berjangka tampaknya mulai bergerak dalam trend bearish-nya. Harga kopi arabika berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat. Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 4.5 sen (1.91 dan berakhir pada posisi 2.3165 dolar per pon. |
Harga Kakao Berjangka Terpukul Mundur Lagi; Trend Sedang Bearish
Jumat, 21 Oktober 2011 09:45 WIB |
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami penurunan lagi setelah kemarin sempat mengalami rebound teknikal tipis saja (20/10). Harga kakao berjangka kembali bergerak solid dalam trend bearish-nya. Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat. Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan yang signifikan sebesar 41 dolar (1.58%) dan ditutup pada posisi 2562 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami penurunan sebesar 16 poundsterling (0.95%) di posisi 1671 poundsterling per ton. |
Gula Berjangka Melemah Terus; Trend Bearish Didukung Tingginya Pasokan
Jumat, 21 Oktober 2011 09:30 WIB |
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan (21/10). Harga gula melanjutkan penurunannya di tengah makin tingginya spekulasi bahwa pasokan gula akan menyusul dan melampaui permintaan untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Pergerakan harga gula berjangka sedang bergerak dalam trend bearish yang cukup solid. Diperkirakan minggu depan pergerakan harga komoditas ini masih akan cenderung melemah. Harga gula telah mengalami penurunan sebesar 26% sejak mencapai posisi tertinggi dalam tiga puluh tahun belakangan di bulan Februari lalu. Pasokan gula diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan solidnya panen di Brazil, India dan Thailand. Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.17 sen (0.63%) dan ditutup pada posisi 26.80 sen per pon. |
Wednesday, October 19, 2011
Tembaga Melemah, Penurunan Terendah Sejak 28 September
Kamis, 20 Oktober 2011 11:40 WIB
Pergerakan harga tembaga untuk perdagangan hari ini (20/10) tercatat mengalami penurunan. Melemahnya bursa saham global pada hari ini dan juga bursa saham AS semalam semakin memberikan indikasi bahwa perdagangan global masih bergerak labil ditengah momentum jelang rapat Uni Eropa pada akhir pekan ini. Melemahnya data properti AS semalam juga turut memberikan tekanan bagi komoditi bahan baku industri ini.
Selain itu, prospek harga tambang juga diperkirakan masih akan diawarnai pergerakan koreksi seiring dengan masih labilnya harga minyak mentah yang hari ini merosot ke kisaran 85 dollar per barel setelah sebelumnya sempat naik ke kisaran 88 dollar per barel.
Tembaga berjangka mengalami pelemahan sebesar 3% menjadi 3,258 dollar per pon. Level tersebut merupakan pelemahan terendah sejak 28 September lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pergerakan harga tembaga untuk perdagangan hari ini (20/10) tercatat mengalami penurunan. Melemahnya bursa saham global pada hari ini dan juga bursa saham AS semalam semakin memberikan indikasi bahwa perdagangan global masih bergerak labil ditengah momentum jelang rapat Uni Eropa pada akhir pekan ini. Melemahnya data properti AS semalam juga turut memberikan tekanan bagi komoditi bahan baku industri ini.
Selain itu, prospek harga tambang juga diperkirakan masih akan diawarnai pergerakan koreksi seiring dengan masih labilnya harga minyak mentah yang hari ini merosot ke kisaran 85 dollar per barel setelah sebelumnya sempat naik ke kisaran 88 dollar per barel.
Tembaga berjangka mengalami pelemahan sebesar 3% menjadi 3,258 dollar per pon. Level tersebut merupakan pelemahan terendah sejak 28 September lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
Emas Lanjutkan Penurunan Makin Tajam; Penyelesaian Krisis Eropa Masih Jauh
Kamis, 20 Oktober 2011 11:36 WIB
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini penurunan harga emas kembali berlanjut (20/10). Harga komoditas ini membukukan penurunan untuk empat hari berturut-turut karena pasar masih meragukan hasil yang akan dicapai mengenai penyelamatan Eropa dari krisis.
Skeptisme mengenai rencana peningkatan fasilitas stabilitas keuangan Eropa masih terus melilit kepercayaan para pelaku pasar terhadap investasi dalam komoditas. KTT Brussel yang akan dilangsungkan pada tanggal 23 Oktober mendatang masih diragukan akan mampu memberikan rencana konkret yang bakal bisa memperbaiki kondisi ekonomi di Eropa.
Harga emas spot terpantau mengalami penurunan hingga mencapai posisi paling rendah dalam dua minggu belakangan, atau tanggal 5 Oktober lalu. Saat ini harga emas diperdagangkan pada posisi 1622.60 dolar per troy ons, membukukan penurunan sebesar 21.1 dolar dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini penurunan harga emas kembali berlanjut (20/10). Harga komoditas ini membukukan penurunan untuk empat hari berturut-turut karena pasar masih meragukan hasil yang akan dicapai mengenai penyelamatan Eropa dari krisis.
Skeptisme mengenai rencana peningkatan fasilitas stabilitas keuangan Eropa masih terus melilit kepercayaan para pelaku pasar terhadap investasi dalam komoditas. KTT Brussel yang akan dilangsungkan pada tanggal 23 Oktober mendatang masih diragukan akan mampu memberikan rencana konkret yang bakal bisa memperbaiki kondisi ekonomi di Eropa.
Harga emas spot terpantau mengalami penurunan hingga mencapai posisi paling rendah dalam dua minggu belakangan, atau tanggal 5 Oktober lalu. Saat ini harga emas diperdagangkan pada posisi 1622.60 dolar per troy ons, membukukan penurunan sebesar 21.1 dolar dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Minyak Mentah di Asia Masih Terpukul Turun oleh Suramnya Masa Depan Eropa
Kamis, 20 Oktober 2011 11:15 WIB
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan untuk dua hari belakangan (20/10). Harga komoditas ini melemah karena berita dari Eropa masih belum memberikan kepastian yang dapat menenangkan kekhawatiran para investor mengenai krisis yang dialami oleh kawasan tersebut.
Kekhawatiran mengenai krisis keuangan yang makin dalam membayangi rilis data Departemen Energi yang menunjukkan penurunan pasokan minyak mentah. Departemen Energi AS mengatakan bahwa stok minyak mentah turun 4,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Oktober. Analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires memperkirakan kenaikan 1,1 juta barel.
Harga minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0.6% (54 sen) pada hari ini dan diperdagangkan pada posisi 85.75 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan sebesar 2.24 dolar (2.5%) dan ditutup pada posisi 86.29 dolar per barel, harga paling rendah sejak tanggal 13 Oktober lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan untuk dua hari belakangan (20/10). Harga komoditas ini melemah karena berita dari Eropa masih belum memberikan kepastian yang dapat menenangkan kekhawatiran para investor mengenai krisis yang dialami oleh kawasan tersebut.
Kekhawatiran mengenai krisis keuangan yang makin dalam membayangi rilis data Departemen Energi yang menunjukkan penurunan pasokan minyak mentah. Departemen Energi AS mengatakan bahwa stok minyak mentah turun 4,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Oktober. Analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires memperkirakan kenaikan 1,1 juta barel.
Harga minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0.6% (54 sen) pada hari ini dan diperdagangkan pada posisi 85.75 dolar per barel. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan sebesar 2.24 dolar (2.5%) dan ditutup pada posisi 86.29 dolar per barel, harga paling rendah sejak tanggal 13 Oktober lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Gula Terpental Lagi Imbas Kenaikan Dolar
Kamis, 20 Oktober 2011 10:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (20/10). Harga komoditas ini terpental dan ditutup pada posisi terendah dalam enam hari belakangan. Penurunan ini terutama didorong oleh rebound dolar AS yang terjadi di akhir sesi.
Kenaikan nilai tukar dolar di akhir sesi perdagangan memaksa para investor untuk mengcover sebagian kerugian. Dolar yang menguat mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan kembali melemah.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.88 sen (3.16%) dan ditutup pada posisi 26.97 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan yang cukup signifikan (20/10). Harga komoditas ini terpental dan ditutup pada posisi terendah dalam enam hari belakangan. Penurunan ini terutama didorong oleh rebound dolar AS yang terjadi di akhir sesi.
Kenaikan nilai tukar dolar di akhir sesi perdagangan memaksa para investor untuk mengcover sebagian kerugian. Dolar yang menguat mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaan kembali melemah.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.88 sen (3.16%) dan ditutup pada posisi 26.97 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kakao Berjangka Ditutup Koreksi Menguat; Trend Mulai Mengarah Bearish
Kamis, 20 Oktober 2011 09:30 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami rebound (20/10). Harga kakao berjangka menguat setelah sempat mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut sebelumnya. Pada penutupan perdagangan sebelumnya harga jatuh cukup tajam sehingga tadi malam kembali memicu aksi beli.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Akan tetapi harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat. Harga yang menguat tadi malam hanya merupakan koreksi sejenak.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami peningkatan sebesar 32 dolar (1.24%) dan ditutup pada posisi 2603 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami kenaikan sedikit saja yaitu sebesar 3 poundsterling (0.18%) di posisi 1687 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami rebound (20/10). Harga kakao berjangka menguat setelah sempat mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut sebelumnya. Pada penutupan perdagangan sebelumnya harga jatuh cukup tajam sehingga tadi malam kembali memicu aksi beli.
Harga kakao berjangka bergerak dalam fase konsolidasi yang cenderung mengakibatkan harga bergerak sideways selama beberapa minggu belakangan. Akan tetapi harga komoditas ini mulai menunjukkan potensi sinyal penurunan yang cukup kuat. Harga yang menguat tadi malam hanya merupakan koreksi sejenak.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami peningkatan sebesar 32 dolar (1.24%) dan ditutup pada posisi 2603 dolar per ton. Sementara itu harga kakao NYSE mengalami kenaikan sedikit saja yaitu sebesar 3 poundsterling (0.18%) di posisi 1687 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Emas Melemah, Fokus Ke Ekonomi China dan Perancis
Rabu, 19 Oktober 2011 11:50 WIB
Pergerakan harga emas untuk perdagangan saat ini tercatat mengalami penurunan akibat adanya sentimen mengenai adanya penurunan permintaan emas pada China dan Perancis. China dan Perancis merupakan beberapa negara besar yang merupakan importir emas untuk kebutuhan industri dan juga perhiasan. China dilaporkan mengalami penurunan GDP untuk kuartal ketiga, sedangkan Perancis sedang dihadapkan pada spekulasi mengenai penurunan rating kredit oleh Moodys.
Emas spot saat ini mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi 1657,98 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1654,88 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1676,78 dollar per troy ons.
Melemahnya pergerakan emas turut memberikan sentimen negatif bagi harga komoditi logam lainnya seperti perak yang melemah sebesar 2,5% menjadi 30,99 dollar per troy ons dan palladium melemah 1,9% menjadi 604,25 dollar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pergerakan harga emas untuk perdagangan saat ini tercatat mengalami penurunan akibat adanya sentimen mengenai adanya penurunan permintaan emas pada China dan Perancis. China dan Perancis merupakan beberapa negara besar yang merupakan importir emas untuk kebutuhan industri dan juga perhiasan. China dilaporkan mengalami penurunan GDP untuk kuartal ketiga, sedangkan Perancis sedang dihadapkan pada spekulasi mengenai penurunan rating kredit oleh Moodys.
Emas spot saat ini mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi 1657,98 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1654,88 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1676,78 dollar per troy ons.
Melemahnya pergerakan emas turut memberikan sentimen negatif bagi harga komoditi logam lainnya seperti perak yang melemah sebesar 2,5% menjadi 30,99 dollar per troy ons dan palladium melemah 1,9% menjadi 604,25 dollar per troy ons.
Lihat Analisis Vibiz Research
Tuesday, October 18, 2011
Minyak Mentah Melemah, Kekhawatiran Penurunan Permintaan Minyak China
Rabu, 19 Oktober 2011 11:46 WIB
Harga minyak mentah untuk perdagangan saat ini dilaporkan mengalami penurunan tipis dan melanjutkan tren negatif sejak kemarin. Melemahnya pergerakan minyak dilandasi oleh imbas penurunan pertumbuhan ekonomi China untuk kuartal ketiga memberikan sebuah sinyalemen bahwa negara industri tersebut akan mengalami penurunan permintaan terhadap komoditi energi seperti minyak mentah.
Disisi lain, pelemahan minyak juga disebabkan oleh adanya prediksi bahwa persediaan minyak mentah AS untuk pekan lalu akan mengalami kenaikan sebesar 2 juta barel. Kepastian mengenai data tersebut akan dirilis pada hari ini
Minyak mentah berjangka saat ini mengalami penurunan sebesar 83 sen menjadi 87,55 dollar per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent mengalami penurunan sebesar 1,1% menjadi 109 dollar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga minyak mentah untuk perdagangan saat ini dilaporkan mengalami penurunan tipis dan melanjutkan tren negatif sejak kemarin. Melemahnya pergerakan minyak dilandasi oleh imbas penurunan pertumbuhan ekonomi China untuk kuartal ketiga memberikan sebuah sinyalemen bahwa negara industri tersebut akan mengalami penurunan permintaan terhadap komoditi energi seperti minyak mentah.
Disisi lain, pelemahan minyak juga disebabkan oleh adanya prediksi bahwa persediaan minyak mentah AS untuk pekan lalu akan mengalami kenaikan sebesar 2 juta barel. Kepastian mengenai data tersebut akan dirilis pada hari ini
Minyak mentah berjangka saat ini mengalami penurunan sebesar 83 sen menjadi 87,55 dollar per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent mengalami penurunan sebesar 1,1% menjadi 109 dollar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Tembaga Melemah Seiring Turunnya GDP China
Rabu, 19 Oktober 2011 11:45 WIB
Pergerakan harga tembaga pada perdagangan hari ini (19/10) tercatat mengalami penurunan. Turunnya pergerakan tembaga dipicu oleh adanya sebuah sentimen negatif yang datang dari laporan penurunan pertumbuhan ekonomi China sebesar 0,4% pada kuartal ketiga tahun ini. Laporan tersebut memberikan sebuah ekspektasi negatif bagi permintaan tembaga dimana China merupakan konsumen tembaga terbesar dunia.
Permintaan tembaga oleh China pada bulan September lalu dilaporkan mengalami penurunan sebesar 39 ribu ton menjadi 479 ribu ton. Sebuah indikasi penurunan permintaan yang diperkirakan akan berlanjut untuk bulan Oktober ini.
Tembaga berjangka saat ini melemah sebesar 3,1% menjadi 7261,25 dollar per metrik ton di London Metal Exchange. Sedangkan alumunium melemah 0,7% menjadi 2200,25 dollar per metrik ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pergerakan harga tembaga pada perdagangan hari ini (19/10) tercatat mengalami penurunan. Turunnya pergerakan tembaga dipicu oleh adanya sebuah sentimen negatif yang datang dari laporan penurunan pertumbuhan ekonomi China sebesar 0,4% pada kuartal ketiga tahun ini. Laporan tersebut memberikan sebuah ekspektasi negatif bagi permintaan tembaga dimana China merupakan konsumen tembaga terbesar dunia.
Permintaan tembaga oleh China pada bulan September lalu dilaporkan mengalami penurunan sebesar 39 ribu ton menjadi 479 ribu ton. Sebuah indikasi penurunan permintaan yang diperkirakan akan berlanjut untuk bulan Oktober ini.
Tembaga berjangka saat ini melemah sebesar 3,1% menjadi 7261,25 dollar per metrik ton di London Metal Exchange. Sedangkan alumunium melemah 0,7% menjadi 2200,25 dollar per metrik ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Emas Berusaha Rebound Imbas Penurunan Rating Kredit Spanyol
Rabu, 19 Oktober 2011 11:30 WIB
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami pergerakan yang cenderung fluktuatif (19/10). Harga emas berusaha rebound untuk pertama kalinya dalam tiga hari berjalan setelah Moody’s Investor Service memutuskan untuk menurunkan rating kredit Spanyol sehingga mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Status yen sebagai mata uang safe haven kembali terangkat seiring dengan pemotongan ratingkredit Spanyol. Moody’s Investor Service memutuskan untuk menurunkan rating kredit jangka panjang Spanyol sebanyak dua level menjadi A1 dari level sebelumnya di Aa2. Outlook rating kredit negara ini juga diberikan pada level negatif.
Harga emas spot terpantau mengalami peningkatan sebesar 0.4% dan diperdagangkan pada posisi 1664.20 dolar per troy ons. Harga emas pada perdagangan tadi pagi sempat mengalami penurunan sebesar 0.4% ke posisi 1651.73 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas berjangka mengalami kenaikan sebesar 0.9% ke posisi 1666.90 dolar per troy ons.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami pergerakan yang cenderung fluktuatif (19/10). Harga emas berusaha rebound untuk pertama kalinya dalam tiga hari berjalan setelah Moody’s Investor Service memutuskan untuk menurunkan rating kredit Spanyol sehingga mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Status yen sebagai mata uang safe haven kembali terangkat seiring dengan pemotongan ratingkredit Spanyol. Moody’s Investor Service memutuskan untuk menurunkan rating kredit jangka panjang Spanyol sebanyak dua level menjadi A1 dari level sebelumnya di Aa2. Outlook rating kredit negara ini juga diberikan pada level negatif.
Harga emas spot terpantau mengalami peningkatan sebesar 0.4% dan diperdagangkan pada posisi 1664.20 dolar per troy ons. Harga emas pada perdagangan tadi pagi sempat mengalami penurunan sebesar 0.4% ke posisi 1651.73 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas berjangka mengalami kenaikan sebesar 0.9% ke posisi 1666.90 dolar per troy ons.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Minyak Koreksi dari Posisi Tertinggi dalam 1 Bulan
Rabu, 19 Oktober 2011 11:10 WIB
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan, retreat setelah mencapai posisi tertinggi dalam lebih dari satu bulan belakangan pada perdagangan tadi malam (19/10). Penurunan harga minyak mentah terjadi di tengah spekulasi bahwa pasokan minyak mentah di AS mengalami kenaikan.
Harga minyak mentah mengalami koreksi yang cukup wajar setelah mengalami kenaikan sebesar 2.3% tadi malam. Rilis data resmi pasokan minyak mentah dari Departemen Energi AS diperkirakan akan menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah minggu lalu mengalami kenaikan 2 juta barel. Rilis data dari API menunjukkan terjadi penurunan untuk tiga minggu berturut-turut.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 33 sen (0.4%) dan ditransaksikan pada posisi 88.01 dolar per barel pada perdagangan hari ini. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah ditutup dengan kenaikan sebesar 1.96 dolar (2.3%) diposisi 88.34 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah mengalami penurunan, retreat setelah mencapai posisi tertinggi dalam lebih dari satu bulan belakangan pada perdagangan tadi malam (19/10). Penurunan harga minyak mentah terjadi di tengah spekulasi bahwa pasokan minyak mentah di AS mengalami kenaikan.
Harga minyak mentah mengalami koreksi yang cukup wajar setelah mengalami kenaikan sebesar 2.3% tadi malam. Rilis data resmi pasokan minyak mentah dari Departemen Energi AS diperkirakan akan menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah minggu lalu mengalami kenaikan 2 juta barel. Rilis data dari API menunjukkan terjadi penurunan untuk tiga minggu berturut-turut.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 33 sen (0.4%) dan ditransaksikan pada posisi 88.01 dolar per barel pada perdagangan hari ini. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah ditutup dengan kenaikan sebesar 1.96 dolar (2.3%) diposisi 88.34 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Defisit Gula Global Picu Kenaikan Harga
Rabu, 19 Oktober 2011 10:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka mengalami kenaikan (19/10). Menguatnya harga gula ditopang oleh kondisi fundamental yang menunjukkan bahwa terjadi defisit pasokan gula di seluruh Eropa.
Defisit gula bukan hanya terjadi di Eropa melainkan sudah merembet ke seluruh dunia. Bahkan saat ini defisit gula global merupakan yang terparah dalam setidaknya empat tahun belakangan. Defisit gula di Eropa akan mencapai angka 1.1 juta ton per akhir September lalu.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 0.6 sen (0.22%) dan ditutup pada posisi 27.85 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga gula berjangka mengalami kenaikan (19/10). Menguatnya harga gula ditopang oleh kondisi fundamental yang menunjukkan bahwa terjadi defisit pasokan gula di seluruh Eropa.
Defisit gula bukan hanya terjadi di Eropa melainkan sudah merembet ke seluruh dunia. Bahkan saat ini defisit gula global merupakan yang terparah dalam setidaknya empat tahun belakangan. Defisit gula di Eropa akan mencapai angka 1.1 juta ton per akhir September lalu.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 0.6 sen (0.22%) dan ditutup pada posisi 27.85 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Monday, October 17, 2011
Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Penurunan oleh Melambatnya Pertumbuhan GDP China
Selasa, 18 Oktober 2011 11:00 WIB
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah melanjutkan progress penurunannya untuk dua hari berturut-turut (18/10). Harga minyak mentah melempem teus setelah rilis data pertumbuhan ekonomi di China menunjukkan hasil yang mengecewakan. Kondisi ini mengakibatkan spekulasi bahwa permintaan minyak mentah dari China akan mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tercatat pada level 9.1% (q/y). Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang paling lambat sejak tahun 2009.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi China ini merupakan imbas dari kebijakan pengetatan moneter yang diberlakukan di Negara ini. Pertumbuhan ekonomi China ini jauh melambat dibandingkan pertumbuhan di kuartal kedua lalu yang berada di posisi 9.5%. Pertumbuhan ekonomi juga lebih lambat dibandingkan dengan estimasi yang mengharapkan terjadi pertumbuhan sebesar 9.3%.
Harga minyak mentah berjangka kontrak bulan November mengalami penurunan sebesar 40 sen dan berakhir pada posisi 85.98 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga kontrak ini mengalami penurunan 42 sen di posisi 86.38 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah melanjutkan progress penurunannya untuk dua hari berturut-turut (18/10). Harga minyak mentah melempem teus setelah rilis data pertumbuhan ekonomi di China menunjukkan hasil yang mengecewakan. Kondisi ini mengakibatkan spekulasi bahwa permintaan minyak mentah dari China akan mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tercatat pada level 9.1% (q/y). Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang paling lambat sejak tahun 2009.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi China ini merupakan imbas dari kebijakan pengetatan moneter yang diberlakukan di Negara ini. Pertumbuhan ekonomi China ini jauh melambat dibandingkan pertumbuhan di kuartal kedua lalu yang berada di posisi 9.5%. Pertumbuhan ekonomi juga lebih lambat dibandingkan dengan estimasi yang mengharapkan terjadi pertumbuhan sebesar 9.3%.
Harga minyak mentah berjangka kontrak bulan November mengalami penurunan sebesar 40 sen dan berakhir pada posisi 85.98 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga kontrak ini mengalami penurunan 42 sen di posisi 86.38 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kopi Arabika Terpangkas oleh Penguatan Dolar AS
Selasa, 18 Oktober 2011 10:00 WIB
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 5.55 sen (2.32%) dan berakhir pada posisi 2.3400 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 5.55 sen (2.32%) dan berakhir pada posisi 2.3400 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Terseret oleh Pesimisme Penanganan Eropa, Harga Kakao Turun
Selasa, 18 Oktober 2011 09:45 WIB
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kakao berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga kakao berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 49 dolar (1.83%) dan ditutup pada posisi 2622 dolar per ton. Harga kakao berjangka di NYSE mengalami penurunan sebesar 13 poundsterling (0.76%) di posisi 1693 poundsterlin per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kakao berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga kakao berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 49 dolar (1.83%) dan ditutup pada posisi 2622 dolar per ton. Harga kakao berjangka di NYSE mengalami penurunan sebesar 13 poundsterling (0.76%) di posisi 1693 poundsterlin per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Sentimen Negatif Penurunan Harga Minyak Pukul Turun Harga Gula
Selasa, 18 Oktober 2011 09:30 WIB
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally. Turunnya harga minyak mentah juga turut memberikan dorongan melemah bagi harga komoditas ini.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.14 sen (0.5%) dan ditutup pada posisi 27.79 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga gula berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally. Turunnya harga minyak mentah juga turut memberikan dorongan melemah bagi harga komoditas ini.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan pelemahan sebesar 0.14 sen (0.5%) dan ditutup pada posisi 27.79 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kedelai Terpukul oleh Rally Dolar AS
Selasa, 18 Oktober 2011 09:15 WIB
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally. Turunnya harga minyak mentah juga turut memberikan dorongan melemah bagi harga komoditas ini.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 17 sen dan ditutup pada posisi 12.53 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 mengalami penurunan signifikan sebesar 18 sen dan berakhir pada posisi 12.6050 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada akhir perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami penurunan signifikan (18/10). Melemahnya harga komoditas ini terjadi lagi setelah dolar AS mengalami rally. Turunnya harga minyak mentah juga turut memberikan dorongan melemah bagi harga komoditas ini.
Tadi malam dolar mengalami rally seiring dengan kembalinya pesimisme mengenai penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Rally dolar mengakibatkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relative lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dengan demikian permintaan terpantau kembali melorot.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami penurunan sebesar 17 sen dan ditutup pada posisi 12.53 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 mengalami penurunan signifikan sebesar 18 sen dan berakhir pada posisi 12.6050 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Sunday, October 16, 2011
Emas Sesi Asia Masih Bergerak Nyantai Nantikan Rancangan Penyelesaian Krisis Eropa
Senin, 17 Oktober 2011 11:23 WIB
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas tampak cenderung stabil, tidak terlalu banyak bergerak dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu (17/10). Harga emas masih bergerak dengan sangat terbatas seiring dengan kekakuan yang masih dirasakan oleh para pelaku pasar mengenai kondisi keuangan di Eropa.
Pasar belum memperoleh keyakinan mengenai arah kebijakan untuk mengatas krisis keuangan di kawasan Eropa. Para menteri keuangan dan bank sentral kelompok G20 memberikan batas waktu hingga tanggal 23 Oktober untuk Uni Eropa menyelesaikan rancangan program penyelamatan krisis keuangan di Eropa.
Harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1.3 dolar dan ditransaksikan pada posisi 1682.70 dolar per troy ons. Pada penutupan perdagangan akhir minggu lalu harga komoditas ini menguat sebesar 3.8 dolar dan ditutup pada posisi 1681.40 dolar per troy ons. Sementara itu dalam satu minggu yang lalu harga emas membukukan kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 2.7%.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas tampak cenderung stabil, tidak terlalu banyak bergerak dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu (17/10). Harga emas masih bergerak dengan sangat terbatas seiring dengan kekakuan yang masih dirasakan oleh para pelaku pasar mengenai kondisi keuangan di Eropa.
Pasar belum memperoleh keyakinan mengenai arah kebijakan untuk mengatas krisis keuangan di kawasan Eropa. Para menteri keuangan dan bank sentral kelompok G20 memberikan batas waktu hingga tanggal 23 Oktober untuk Uni Eropa menyelesaikan rancangan program penyelamatan krisis keuangan di Eropa.
Harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 1.3 dolar dan ditransaksikan pada posisi 1682.70 dolar per troy ons. Pada penutupan perdagangan akhir minggu lalu harga komoditas ini menguat sebesar 3.8 dolar dan ditutup pada posisi 1681.40 dolar per troy ons. Sementara itu dalam satu minggu yang lalu harga emas membukukan kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 2.7%.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar. Harga emas masih sulit untuk menembus level 1700 dolar karena masih kentalnya kekhawatiran mengenai kondisi keuangan Eropa.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Minyak Mentah Senin Siang Makin Laju, Trend Bullish Berlanjut
Senin, 17 Oktober 2011 11:00 WIB
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan (17/10). Harga minyak mentah melanjutkan kenaikannya setelah akhir minggu lalu ditutup pada posisi tertinggi dalam satu bulan belakangan. Kenaikan harga minyak mentah masih didukung oleh spekulasi bullish harga minyak di tengah harapan penyelesaian krisis Eropa.
Harga minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 1.1%, melanjutkan kenaikan mingguan sebesar 4.6% minggu lalu. Harapan penyelesaian krisis Eropa mulai terkuak setelah para menteri keuangan dan bank sentral kelompok G20 memberikan batas waktu hingga tanggal 23 Oktober untuk Uni Eropa menyelesaikan rancangan program penyelamatan krisis keuangan di Eropa.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November terpantau mengalami peningkatan sebesar 91 sen dan ditransaksikan pada possii 87.71 dolar per barel. Harga minyak mentah ini mengalami penutupan menguat di posisi 86.80 dolar per barel akhir minggu lalu. Posisi penutupam tersebut sekaligus merupakan yang tertinggi sejak tanggal 20 September.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan (17/10). Harga minyak mentah melanjutkan kenaikannya setelah akhir minggu lalu ditutup pada posisi tertinggi dalam satu bulan belakangan. Kenaikan harga minyak mentah masih didukung oleh spekulasi bullish harga minyak di tengah harapan penyelesaian krisis Eropa.
Harga minyak mentah mengalami peningkatan sebesar 1.1%, melanjutkan kenaikan mingguan sebesar 4.6% minggu lalu. Harapan penyelesaian krisis Eropa mulai terkuak setelah para menteri keuangan dan bank sentral kelompok G20 memberikan batas waktu hingga tanggal 23 Oktober untuk Uni Eropa menyelesaikan rancangan program penyelamatan krisis keuangan di Eropa.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November terpantau mengalami peningkatan sebesar 91 sen dan ditransaksikan pada possii 87.71 dolar per barel. Harga minyak mentah ini mengalami penutupan menguat di posisi 86.80 dolar per barel akhir minggu lalu. Posisi penutupam tersebut sekaligus merupakan yang tertinggi sejak tanggal 20 September.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kakao Berjangka Menguat oleh Kinerja Positif Bursa Saham
Senin, 17 Oktober 2011 10:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures tampak terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada harga kakao berjangka (17/10). Harga kakao mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan menguatnya sebagian besar harga komoditas lain. Terangkatnya pasar saham juga menjadi salah satu pendorong kenaikan harga kakao tersebut.
Pada perdagangan akhir minggu lalu bursa saham mengalami kenaikan yang signifikan. Harapan baru mengenai penyelesaian krisis Eropa tampaknya menjadi salah satu factor penting yang mampu mendorong kenaikan di bursa saham. Kondisi ini turut berimbas pada membaiknya sentiment di pasar komoditas.
Harga kakao berjangka untuk kontrak bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup wajar. Harga kakao berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 41 dolar (1.56%) dan berakhir pada posisi 2671 dolar per ton. Harga kakao NYSE mengalami kenaikan sebesar 19 poundsterling (1.13%) di posisi 1706 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures tampak terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada harga kakao berjangka (17/10). Harga kakao mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan menguatnya sebagian besar harga komoditas lain. Terangkatnya pasar saham juga menjadi salah satu pendorong kenaikan harga kakao tersebut.
Pada perdagangan akhir minggu lalu bursa saham mengalami kenaikan yang signifikan. Harapan baru mengenai penyelesaian krisis Eropa tampaknya menjadi salah satu factor penting yang mampu mendorong kenaikan di bursa saham. Kondisi ini turut berimbas pada membaiknya sentiment di pasar komoditas.
Harga kakao berjangka untuk kontrak bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup wajar. Harga kakao berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan peningkatan sebesar 41 dolar (1.56%) dan berakhir pada posisi 2671 dolar per ton. Harga kakao NYSE mengalami kenaikan sebesar 19 poundsterling (1.13%) di posisi 1706 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Kopi Arabika Akhir Minggu Teruskan Kenaikan, Secara Teknikal Masih Bullish
Senin, 17 Oktober 2011 09:45 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari lalu harga kopi arabika berjangka masih terus mengalami kenaikan (17/10). Kenaikan harga kopi arabika pada sesi perdagangan akhir minggu lalu tersebut merupakan imbas dari pergerakan yang cenderung teknikal, masih melanjutkan sentiment menguat pada perdagangan kemarin.
Pada perdagangan tadi malam juga turut didukung oleh bursa saham yang mengalami peningkatan, harga kopi arabika cenderung mengalami kenaikan. Arahan indicator teknikal masih menunjukkan untuk jangka pendek harga komoditas ini akan mengalami peningkatan.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup wajar. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 1.9 sen (0.80%) dan ditutup pada posisi 2.3955 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari lalu harga kopi arabika berjangka masih terus mengalami kenaikan (17/10). Kenaikan harga kopi arabika pada sesi perdagangan akhir minggu lalu tersebut merupakan imbas dari pergerakan yang cenderung teknikal, masih melanjutkan sentiment menguat pada perdagangan kemarin.
Pada perdagangan tadi malam juga turut didukung oleh bursa saham yang mengalami peningkatan, harga kopi arabika cenderung mengalami kenaikan. Arahan indicator teknikal masih menunjukkan untuk jangka pendek harga komoditas ini akan mengalami peningkatan.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup wajar. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 1.9 sen (0.80%) dan ditutup pada posisi 2.3955 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Gula ICE Ditutup Menguat di Akhir Minggu, Teknikal Masih Bullish
Senin, 17 Oktober 2011 09:30 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari lalu harga gula berjangka kembali mengalami kenaikan (17/10). Kenaikan harga gula pada sesi perdagangan akhir minggu lalu merupakan imbas dari pergerakan yang cenderung teknikal, masih melanjutkan sentiment menguat pada perdagangan kemarin.
Pada perdagangan tadi malam meskipun bursa saham mengalami penurunan, harga gula cenderung mengalami kenaikan. Arahan indikator teknikal masih menunjukkan untuk jangka pendek harga komoditas ini akan mengalami peningkatan.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup baik. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 1.02 sen (3.79%) dan ditutup pada posisi 27.93 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari lalu harga gula berjangka kembali mengalami kenaikan (17/10). Kenaikan harga gula pada sesi perdagangan akhir minggu lalu merupakan imbas dari pergerakan yang cenderung teknikal, masih melanjutkan sentiment menguat pada perdagangan kemarin.
Pada perdagangan tadi malam meskipun bursa saham mengalami penurunan, harga gula cenderung mengalami kenaikan. Arahan indikator teknikal masih menunjukkan untuk jangka pendek harga komoditas ini akan mengalami peningkatan.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup baik. Harga gula berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 1.02 sen (3.79%) dan ditutup pada posisi 27.93 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Thursday, October 13, 2011
Harga Kedelai Berjangka Menguat oleh Kenaikan Ekspor Kedelai dari AS
Jumat, 14 Oktober 2011 09:30 WIB
Harga kedelai berjangka kembali melanjutkan pergerakan menguat pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi (14/10). Harga komoditas ini menguat seiring dengan kenaikan ekspor kedelai dari AS.
Eksportir swasta melaporkan bahwa telah terjadi penjualan sebesar 110,000 metric ton kedelai ke tujuan yang tidak disebutkan. Meskipun impor kedelai dari China di bulan September mengalami penurunan sebesar 6.1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, akan tetapi diperkirakan impor akan mulai kembali meningkat.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami kenaikan sebesar 17.50 sen dan ditutup pada posisi 12.57 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 tampak mengalami peningkatan saja sebesar 17.25 sen dan ditutup pada posisi 12.6675 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga kedelai berjangka kembali melanjutkan pergerakan menguat pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi (14/10). Harga komoditas ini menguat seiring dengan kenaikan ekspor kedelai dari AS.
Eksportir swasta melaporkan bahwa telah terjadi penjualan sebesar 110,000 metric ton kedelai ke tujuan yang tidak disebutkan. Meskipun impor kedelai dari China di bulan September mengalami penurunan sebesar 6.1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, akan tetapi diperkirakan impor akan mulai kembali meningkat.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami kenaikan sebesar 17.50 sen dan ditutup pada posisi 12.57 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Januari 2012 tampak mengalami peningkatan saja sebesar 17.25 sen dan ditutup pada posisi 12.6675 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Gandum Tergerus oleh Peningkatan Pasokan di AS
Jumat, 14 Oktober 2011 09:15 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga gandum berjangka mengalami penurunan (14/10). Harga gandum melemah setelah Departemen Pertanian AS meningkatkan estimasi pasokan gandum di AS maupun dalam skala global. Peningkatan pasokan tersebut memberikan dorongan harga untuk kembali melemah.
Pasokan gandum di AS sebelum panen tahun depan diperkirakan akan mencapai nilai total 202.37 juta ton. Total pasokan ini merupakan yang paling besar sejak tahun 2002. Melimpahnya pasokan tersebut mengakibatkan secara fundamental harga gandum mengalami penurunan.
Harga gandum berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gandum kontrak paling aktif ini mengalami penurunan sebesar 1.75 sen (0.3%) dan ditutup pada posisi 6.25 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga gandum berjangka mengalami penurunan (14/10). Harga gandum melemah setelah Departemen Pertanian AS meningkatkan estimasi pasokan gandum di AS maupun dalam skala global. Peningkatan pasokan tersebut memberikan dorongan harga untuk kembali melemah.
Pasokan gandum di AS sebelum panen tahun depan diperkirakan akan mencapai nilai total 202.37 juta ton. Total pasokan ini merupakan yang paling besar sejak tahun 2002. Melimpahnya pasokan tersebut mengakibatkan secara fundamental harga gandum mengalami penurunan.
Harga gandum berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga gandum kontrak paling aktif ini mengalami penurunan sebesar 1.75 sen (0.3%) dan ditutup pada posisi 6.25 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Untuk Dua Hari Berturut-turut Harga Jagung Terpukul
Jumat, 14 Oktober 2011 09:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan (14/10). Harga jagung melemah untuk dua hari berturut-turut setelah Departemen Pertanian AS meningkatkan estimasi pasokan jagung di AS maupun dalam skala global. Peningkatan pasokan tersebut memberikan dorongan harga untuk kembali melemah.
Pasokan jagung di AS diperkirakan akan mengalami peningkatan 29% dibandingkan total pasokan yang diprediksi bulan lalu. Kenaikan pasokan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan ekspor. Pasokan jagung global diperkirakan akan mencapai angkat 123.19 juta metric ton, 4.9% di atas prediksi yang dibuat bulan September lalu.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga jagung kontrak paling aktif ini mengalami penurunan sebesar 7.75 sen (1.2%) dan ditutup pada posisi 6.33 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan (14/10). Harga jagung melemah untuk dua hari berturut-turut setelah Departemen Pertanian AS meningkatkan estimasi pasokan jagung di AS maupun dalam skala global. Peningkatan pasokan tersebut memberikan dorongan harga untuk kembali melemah.
Pasokan jagung di AS diperkirakan akan mengalami peningkatan 29% dibandingkan total pasokan yang diprediksi bulan lalu. Kenaikan pasokan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan ekspor. Pasokan jagung global diperkirakan akan mencapai angkat 123.19 juta metric ton, 4.9% di atas prediksi yang dibuat bulan September lalu.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga jagung kontrak paling aktif ini mengalami penurunan sebesar 7.75 sen (1.2%) dan ditutup pada posisi 6.33 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Emas Kembali Terpukul Akibat Kekecewaan Pada Data Ekonomi China
Jumat, 14 Oktober 2011 07:30 WIB
Harga emas berakhir melemah pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi (14/10). Logam mulia terseret kembali oleh kekecewaan pasar terhadap data ekonomi dari China dan melemahnya bursa saham AS. Kondisi ekonomi di China tampak kurang baik setelah data neraca perdagangan menunjukkan bahwa negara ini mengalami penyusutan surplus.
Sementara itu kondisi di bursa saham AS juga tidak terlalu baik. Tercatat bursa saham mengalami penurunan terseret oleh buruknya kinerja saham di sektor perbankan.
Secara teknikal terlihat bahwa harga emas kembali melemah ke bawah level MA 20 hari. Analis memperkirakan bahwa aksi jual teknikal dapat berlanjut. Untuk jangka pendek pergerakan harga emas masih akan cenderung sideways, setidaknya sampai pasar mendapatkan arahan yang kuat mengenai prospek pergerakan ekonomi global.
Harga emas berjangka Nymex untuk kontrak bulan Desember terpantau mengalami penurunan sebesar 14.10 dolar dan ditutup pada posisi 1668.50 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0.6% dan berakhir pada posisi 1665.25 dolar per troy ons.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar.
Harga emas berakhir melemah pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi (14/10). Logam mulia terseret kembali oleh kekecewaan pasar terhadap data ekonomi dari China dan melemahnya bursa saham AS. Kondisi ekonomi di China tampak kurang baik setelah data neraca perdagangan menunjukkan bahwa negara ini mengalami penyusutan surplus.
Sementara itu kondisi di bursa saham AS juga tidak terlalu baik. Tercatat bursa saham mengalami penurunan terseret oleh buruknya kinerja saham di sektor perbankan.
Secara teknikal terlihat bahwa harga emas kembali melemah ke bawah level MA 20 hari. Analis memperkirakan bahwa aksi jual teknikal dapat berlanjut. Untuk jangka pendek pergerakan harga emas masih akan cenderung sideways, setidaknya sampai pasar mendapatkan arahan yang kuat mengenai prospek pergerakan ekonomi global.
Harga emas berjangka Nymex untuk kontrak bulan Desember terpantau mengalami penurunan sebesar 14.10 dolar dan ditutup pada posisi 1668.50 dolar per troy ons. Sementara itu harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0.6% dan berakhir pada posisi 1665.25 dolar per troy ons.
Untuk perdagangan hari ini harga emas masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas. Kemungkinan harga komoditas ini akan mengetes level support – resistance harian di kisaran 1650 – 1700 dolar.
Harga Minyak Kembali Terpukul oleh Turunnya Impor China
Jumat, 14 Oktober 2011 07:00 WIB
Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentahWTI tampak mengalami penurunan signifikan (14/10). Harga minyak dunia jatuh karena para pedagang resah tentang perlambatan permintaan di China setelah surplus perdagangannya menyempit untuk kedua bulan berturut-turut.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, merosot 1,34 dolar AS menjadi ditutup pada 84,23 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November tergelincir 36 sen menjadi menetap di 111,11 dolar AS per barel.
Data perdagangan China memperdengarkan tanda bahaya atas laju pertumbuhan ekonominya dan bagaimana itu akan berdampak pada konsumsi minyak. Surplus perdagangan negara itu turun untuk kedua bulan berturut-turut pada September, menjadi 14,51 miliar dolar AS, karena ekspor melambat tajam, terpukul oleh gejolak ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa. Beijing mengimpor 12,2 persen lebih sedikit minyak mentah pada September dibandingkan pada September 2010.
Pasar juga terdorong melemah oleh kenaikan tak terduga stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Laporan terbaru pemerintah AS tentang stok bahan bakar minyak nasional menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah naik 1,3 juta barel menjadi 336,7 juta barel pada pekan yang berakhir 7 Oktober.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentahWTI tampak mengalami penurunan signifikan (14/10). Harga minyak dunia jatuh karena para pedagang resah tentang perlambatan permintaan di China setelah surplus perdagangannya menyempit untuk kedua bulan berturut-turut.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, merosot 1,34 dolar AS menjadi ditutup pada 84,23 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November tergelincir 36 sen menjadi menetap di 111,11 dolar AS per barel.
Data perdagangan China memperdengarkan tanda bahaya atas laju pertumbuhan ekonominya dan bagaimana itu akan berdampak pada konsumsi minyak. Surplus perdagangan negara itu turun untuk kedua bulan berturut-turut pada September, menjadi 14,51 miliar dolar AS, karena ekspor melambat tajam, terpukul oleh gejolak ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa. Beijing mengimpor 12,2 persen lebih sedikit minyak mentah pada September dibandingkan pada September 2010.
Pasar juga terdorong melemah oleh kenaikan tak terduga stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Laporan terbaru pemerintah AS tentang stok bahan bakar minyak nasional menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah naik 1,3 juta barel menjadi 336,7 juta barel pada pekan yang berakhir 7 Oktober.
Lihat Analisis Vibiz Research
Wednesday, October 12, 2011
Harga Jagung Berjangka Kembali Tertekan Setelah Kemarin Melejit Tajam
Kamis, 13 Oktober 2011 09:45 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT harga jagung mengalami penurunan (13/10). Dini hari tadi harga jagung kembali tertekan setelah pada perdagangan kemarin sempat mengalami kenaikan tajam, terbesar dalam satu tahun belakangan. Koreksi harga jagung ini juga terpengaruh oleh penurunan yang dialami oleh harga minyak mentah.
Harga minyak mentah tadi malam mengalami penurunan seiring dengan penurunan proyeksi permintaan global oleh IEA. Harga jagung yang memiliki keterkaitan erat dengan harga minyak mentah tampak terimbas oleh koreksi tersebut.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 4.25 sen dan ditutup pada posisi 6.4075 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 tampak mengalami penurunan sebesar 4.75 sen dan ditutup pada posisi 6.5375 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT harga jagung mengalami penurunan (13/10). Dini hari tadi harga jagung kembali tertekan setelah pada perdagangan kemarin sempat mengalami kenaikan tajam, terbesar dalam satu tahun belakangan. Koreksi harga jagung ini juga terpengaruh oleh penurunan yang dialami oleh harga minyak mentah.
Harga minyak mentah tadi malam mengalami penurunan seiring dengan penurunan proyeksi permintaan global oleh IEA. Harga jagung yang memiliki keterkaitan erat dengan harga minyak mentah tampak terimbas oleh koreksi tersebut.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami penurunan sebesar 4.25 sen dan ditutup pada posisi 6.4075 dolar per bushel. Sementara itu harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 tampak mengalami penurunan sebesar 4.75 sen dan ditutup pada posisi 6.5375 dolar per bushel.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kakao di ICE dan NYSE Berakhir Mixed
Kamis, 13 Oktober 2011 09:30 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan yang cukup baik (13/10). Harga kakao berjangka di bursa AS ini membukukan kenaikan seiring dengan sentiment positif yang dibawa dari bursa saham. Keyakinan baru mengenai penanganan krisis Eropa memberikan dorongan menguat pada harga komoditas ini.
Sementara di bursa komoditas ICE Futures New York harga kakao berakhir menguat dengan signifikan, ceritanya berbeda dengan pergerakan harga kakao di bursa NYSE London. Harga kakao di London yang biasanya bergerak beriringan dengan pergerakan harga kakao di AS, tadi malam tampak mengalami penurunan.
Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember di ICE Futures mengalami peningkatan sebesar 29 dolar (1.11%) dan berakhir pada posisi 2633 dolar per ton. Sementara itu harga kakao berjanga NYSE mengalami penurunan sebesar 1 poundsterling (0.06%) dan ditutup pada posisi 1687 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan yang cukup baik (13/10). Harga kakao berjangka di bursa AS ini membukukan kenaikan seiring dengan sentiment positif yang dibawa dari bursa saham. Keyakinan baru mengenai penanganan krisis Eropa memberikan dorongan menguat pada harga komoditas ini.
Sementara di bursa komoditas ICE Futures New York harga kakao berakhir menguat dengan signifikan, ceritanya berbeda dengan pergerakan harga kakao di bursa NYSE London. Harga kakao di London yang biasanya bergerak beriringan dengan pergerakan harga kakao di AS, tadi malam tampak mengalami penurunan.
Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember di ICE Futures mengalami peningkatan sebesar 29 dolar (1.11%) dan berakhir pada posisi 2633 dolar per ton. Sementara itu harga kakao berjanga NYSE mengalami penurunan sebesar 1 poundsterling (0.06%) dan ditutup pada posisi 1687 poundsterling per ton.
Lihat Analisis Vibiz Research
Harga Kopi Arabika Menguat oleh Keyakinan Penanganan Krisis Eropa
Kamis, 13 Oktober 2011 09:15 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami kenaikan (13/10). Kenaikan harga kopi arabika pada sesi perdagangan tadi malam merupakan imbas dari kenaikan yang dialami oleh bursa saham AS. Keyakinan mengenai penangangan krisis Eropa memberikan kesempatan harga komoditas untuk kembali mengalami kenaikan sehat.
Harga kopi arabika berjangka sempat tertekan pada perdagangan sebelumnya, dengan indeks Standard & Poor’s GSCI mengalami penurunan sebesar 1.1%. Pada perdagangan tadi malam sentiment positif yang dibawa oleh bursa saham juga sampai ke bursa komoditas. Pergerakan harga komoditas ini masih cenderung berada dalam trend melemah.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup wajar. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 6.05 sen (2.71%) dan ditutup pada posisi 2.2945 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kopi arabika berjangka mengalami kenaikan (13/10). Kenaikan harga kopi arabika pada sesi perdagangan tadi malam merupakan imbas dari kenaikan yang dialami oleh bursa saham AS. Keyakinan mengenai penangangan krisis Eropa memberikan kesempatan harga komoditas untuk kembali mengalami kenaikan sehat.
Harga kopi arabika berjangka sempat tertekan pada perdagangan sebelumnya, dengan indeks Standard & Poor’s GSCI mengalami penurunan sebesar 1.1%. Pada perdagangan tadi malam sentiment positif yang dibawa oleh bursa saham juga sampai ke bursa komoditas. Pergerakan harga komoditas ini masih cenderung berada dalam trend melemah.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan bulan Desember tampak mengalami kenaikan yang cukup wajar. Harga kopi arabika berjangka yang merupakan kontrak paling aktif ini membukukan kenaikan sebesar 6.05 sen (2.71%) dan ditutup pada posisi 2.2945 dolar per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Gula Berjangka Naik Iringi Sentimen Positif Bursa Saham
Kamis, 13 Oktober 2011 09:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga gula berjangka mengalami kenaikan (13/10). Kenaikan harga gula pada sesi perdagangan tadi malam merupakan imbas dari kenaikan yang dialami oleh bursa saham AS. Keyakinan mengenai penangangan krisis Eropa memberikan kesempatan harga komoditas untuk kembali mengalami kenaikan sehat.
Harga gula berjangka sempat tertekan pada perdagangan sebelumnya, dengan indeks Standard & Poor’s GSCI mengalami penurunan sebesar 1.1%. Pada perdagangan tadi malam sentiment positif yang dibawa oleh bursa saham juga sampai ke bursa komoditas.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif tampak mengalami penutupan di zona positif. Harga gula berjangka ini membukukan kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0.07 sen (0.27%) di posisi 26.01 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga gula berjangka mengalami kenaikan (13/10). Kenaikan harga gula pada sesi perdagangan tadi malam merupakan imbas dari kenaikan yang dialami oleh bursa saham AS. Keyakinan mengenai penangangan krisis Eropa memberikan kesempatan harga komoditas untuk kembali mengalami kenaikan sehat.
Harga gula berjangka sempat tertekan pada perdagangan sebelumnya, dengan indeks Standard & Poor’s GSCI mengalami penurunan sebesar 1.1%. Pada perdagangan tadi malam sentiment positif yang dibawa oleh bursa saham juga sampai ke bursa komoditas.
Harga gula berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif tampak mengalami penutupan di zona positif. Harga gula berjangka ini membukukan kenaikan yang cukup signifikan sebesar 0.07 sen (0.27%) di posisi 26.01 sen per pon.
Lihat Analisis Vibiz Research
Tuesday, October 11, 2011
Jagung CBOT Alami Lonjakan Terbesar dalam Lebih dari 1 Tahun
Rabu, 12 Oktober 2011 09:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami peningkatan terbesar dalam lebih dari satu tahun belakangan (12/10). Harga jagung menguat signifikan di tengah sinyal bahwa anjloknya harga komoditas ini sebelumnya telah mengembalikan minat bargain hunting para pelaku pasar.
Kenaikan harga jagung juga didorong oleh kenaikan permintaan yang cukup signifikan dari Meksiko. Meksiko, negara importir jagung terbesar setelah Jepang, dikabarkan telah membeli 261,200 metric ton jagung dari AS. Kenaikan permintaan ini dibarengi oleh spekulasi bahwa produksi jagung di AS akan mengalami penurunan.
Harga jagung mengalami kenaikan didorong oleh kondisi fundamental permintaan dan pasokan yang mengarah pada trend bullish. Harga komoditas jagung berjangka untuk kontrak Desember mengalami peningkatan hingga ke limit-up sebesar 40 sen (6.6%) dan ditutup pada posisi 6.45 dolar per bushel. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak tanggal 30 Juni 2010.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 5 – 6 dolar.
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami peningkatan terbesar dalam lebih dari satu tahun belakangan (12/10). Harga jagung menguat signifikan di tengah sinyal bahwa anjloknya harga komoditas ini sebelumnya telah mengembalikan minat bargain hunting para pelaku pasar.
Kenaikan harga jagung juga didorong oleh kenaikan permintaan yang cukup signifikan dari Meksiko. Meksiko, negara importir jagung terbesar setelah Jepang, dikabarkan telah membeli 261,200 metric ton jagung dari AS. Kenaikan permintaan ini dibarengi oleh spekulasi bahwa produksi jagung di AS akan mengalami penurunan.
Harga jagung mengalami kenaikan didorong oleh kondisi fundamental permintaan dan pasokan yang mengarah pada trend bullish. Harga komoditas jagung berjangka untuk kontrak Desember mengalami peningkatan hingga ke limit-up sebesar 40 sen (6.6%) dan ditutup pada posisi 6.45 dolar per bushel. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak tanggal 30 Juni 2010.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 5 – 6 dolar.
Harga Kedelai Mulai Melaju oleh Tingginya Permintaan dan Spekulasi Penurunan Pasokan
Rabu, 12 Oktober 2011 08:30 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka tampak mengalami peningkatan (12/10). Harga kembali menguat setelah berkembangnya spekulasi bahwa produksi akan gagal untuk memenuhi peningkatan permintaan yang cukup tajam.
Diperkirakan bahwa tahun ini produksi kedelai di AS akan mengalami penurunan sebesar 7.3% dibandingkan produksi tahun lalu. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan output global untuk pertama kalinya sejak tahun 2009, menurut estimasi dari Departemen Pertanian AS. Sementara itu permintaan sendiri justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari luar negeri seperti China.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami kenaikan sebesar 4.9% dan ditutup pada posisi 12.355 dolar per bushel. Peningkatan harian tadi malam merupakan yang terbesar sejak tanggal 8 Oktober 2010. Sebelumnya harga komoditas ini menyentuh level 12.455 dolar per bushel yang merupakan posisi harga tertinggi sejak 28 September.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 11.5 – 12.5 dolar.
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka tampak mengalami peningkatan (12/10). Harga kembali menguat setelah berkembangnya spekulasi bahwa produksi akan gagal untuk memenuhi peningkatan permintaan yang cukup tajam.
Diperkirakan bahwa tahun ini produksi kedelai di AS akan mengalami penurunan sebesar 7.3% dibandingkan produksi tahun lalu. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan output global untuk pertama kalinya sejak tahun 2009, menurut estimasi dari Departemen Pertanian AS. Sementara itu permintaan sendiri justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari luar negeri seperti China.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami kenaikan sebesar 4.9% dan ditutup pada posisi 12.355 dolar per bushel. Peningkatan harian tadi malam merupakan yang terbesar sejak tanggal 8 Oktober 2010. Sebelumnya harga komoditas ini menyentuh level 12.455 dolar per bushel yang merupakan posisi harga tertinggi sejak 28 September.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 11.5 – 12.5 dolar.
Harga Emas Ditutup Turun Tipis oleh Kekhawatiran Gagalnya Ratifikasi EFSF Slovakia
Rabu, 12 Oktober 2011 07:50 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas terpantau mengalami penurunan (12/10). Harga emas terpantau menguap sedikit setelah bursa saham AS dan Eropa kembali dilanda oleh kekhawatiran mengenai gagalnya rencana peningkatan EFSF. Parlemen Slovakia dilaporkan menolaj untuk meratifikasi kesepakatan peningkatan EFSF tersebut.
Meskipun tampak mengalami penurunan akan tetapi bursa saham yang sebagian menguat memberikan tahanan agar harga emas tidak melorot terlalu tajam. Bursa saham AS tampak menguat sebagian menjelang rilis data laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang ada di bursa. Diharapkan rilis data laporan keuangan tersebut akan menunjukkan hasil yang cukup solid.
Harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0.6% dan ditutup pada posisi 1663.89 dolar per troy ons. Harga emas pada sesi perdagangan sebelumnya mengalami peningkatan lebih dari 2%. Sementara itu harga emas berjangka tampak bergerak sedikit saja, nyaris flat, pada posisi 1669.20 dolar per troy ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan harga emas masih akan cenderung melanjutkan sentiment sideways yang telah terjadi selama kurang lebih dua minggu belakangan ini. Harga emas masih belum menemukan arahan untuk melanjutkan peningkatan atau penurunan, meskipun sentiment untuk jangka panjang masih cenderung bullish. Emas akan mencoba untuk mengetes level support - resistance di kisaran 1550 - 1700 dolar.
Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas terpantau mengalami penurunan (12/10). Harga emas terpantau menguap sedikit setelah bursa saham AS dan Eropa kembali dilanda oleh kekhawatiran mengenai gagalnya rencana peningkatan EFSF. Parlemen Slovakia dilaporkan menolaj untuk meratifikasi kesepakatan peningkatan EFSF tersebut.
Meskipun tampak mengalami penurunan akan tetapi bursa saham yang sebagian menguat memberikan tahanan agar harga emas tidak melorot terlalu tajam. Bursa saham AS tampak menguat sebagian menjelang rilis data laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang ada di bursa. Diharapkan rilis data laporan keuangan tersebut akan menunjukkan hasil yang cukup solid.
Harga emas spot mengalami penurunan sebesar 0.6% dan ditutup pada posisi 1663.89 dolar per troy ons. Harga emas pada sesi perdagangan sebelumnya mengalami peningkatan lebih dari 2%. Sementara itu harga emas berjangka tampak bergerak sedikit saja, nyaris flat, pada posisi 1669.20 dolar per troy ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan harga emas masih akan cenderung melanjutkan sentiment sideways yang telah terjadi selama kurang lebih dua minggu belakangan ini. Harga emas masih belum menemukan arahan untuk melanjutkan peningkatan atau penurunan, meskipun sentiment untuk jangka panjang masih cenderung bullish. Emas akan mencoba untuk mengetes level support - resistance di kisaran 1550 - 1700 dolar.
Tembaga Melemah, Tunggu Kepastian Ekonomi Eropa
Selasa, 11 Oktober 2011 14:43 WIB
Harga tembaga untuk perdagangan hari ini (11/10) tercatat mengalami penurunan. Spekulasi mengenai penurunan permintaan tembaga China menjadi sebuah sentimen negatif meski disisi lain terdapat sentimen positif mengenai kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sentimen negatif lainnya datang dari adanya aksi tunggu investor terhadap realisasi penyelamatan ekonomi Eropa yang masih belum terjadi. Kesepakatan antara pemimpin-pemimpin Eropa yang belum kuat menjadi alasan bagi munculnya ketidakpastian.
Tembaga berjangka mengalami penurunan sebesar 2,3% menjadi 7324 dollar per metrik ton di London Metal Exchange.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga tembaga masih memiliki prospek yang baik di jakan pendek akibat adanya tren bullish minyak mentah.
Harga tembaga untuk perdagangan hari ini (11/10) tercatat mengalami penurunan. Spekulasi mengenai penurunan permintaan tembaga China menjadi sebuah sentimen negatif meski disisi lain terdapat sentimen positif mengenai kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sentimen negatif lainnya datang dari adanya aksi tunggu investor terhadap realisasi penyelamatan ekonomi Eropa yang masih belum terjadi. Kesepakatan antara pemimpin-pemimpin Eropa yang belum kuat menjadi alasan bagi munculnya ketidakpastian.
Tembaga berjangka mengalami penurunan sebesar 2,3% menjadi 7324 dollar per metrik ton di London Metal Exchange.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga tembaga masih memiliki prospek yang baik di jakan pendek akibat adanya tren bullish minyak mentah.
Kedelai Menguat Ke Level Tertinggi dalam 6 Pekan Terakhir
Selasa, 11 Oktober 2011 12:12 WIB
Harga kedelai untuk perdagangan siang hari ini (11/10) tercatat mengalami kenaikan tertinggi dalam 6 pekan terakhir. Meningkatnya pergerakan kedelai dipicu oleh adanya spekulasi kenaikan permintaan minyak sayur di negara-negara importir.
China misalnya yang telah sepakan akan mengimpor 80 ribu metrik ton minyak kedelai untuk bulan Oktober guna menjaga persediaan minyak nabati selama musim dingin tahun ini yang mulai bulan depan.
Kedelai berjangka untuk bulan November mengalami kenaikan 1,3% menjadi 11,925 dollar per bushel. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 26 Agustus yang lalu.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga kedelai diperkirakan akan masih berpeluang mengalami kenaikan mengingat disaat yang bersamaan harga minyak mentah mengalami kenaikan ke kisaran 85 dollar per barel.
Harga kedelai untuk perdagangan siang hari ini (11/10) tercatat mengalami kenaikan tertinggi dalam 6 pekan terakhir. Meningkatnya pergerakan kedelai dipicu oleh adanya spekulasi kenaikan permintaan minyak sayur di negara-negara importir.
China misalnya yang telah sepakan akan mengimpor 80 ribu metrik ton minyak kedelai untuk bulan Oktober guna menjaga persediaan minyak nabati selama musim dingin tahun ini yang mulai bulan depan.
Kedelai berjangka untuk bulan November mengalami kenaikan 1,3% menjadi 11,925 dollar per bushel. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 26 Agustus yang lalu.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga kedelai diperkirakan akan masih berpeluang mengalami kenaikan mengingat disaat yang bersamaan harga minyak mentah mengalami kenaikan ke kisaran 85 dollar per barel.
Kakao ICE Bergerak Naik; Kakao NYSE Terpukul Turun
Selasa, 11 Oktober 2011 08:20 WIB
Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan yang cukup baik (11/10). Harga komoditas ini mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan pada harga-harga komoditas lainnya. Meskipun demikiann kakao di bursa NYSE London tampak mengalami penurunan
Tadi malam bursa saham dan komoditas mengalami rally setelah Jerman dan Prancis selama akhir pekan berjanji untuk menemukan sebuah rencana yang kuat untuk mengatasi krisis utang zona euro dan menopang bank-bank Eropa dalam beberapa minggu ini juga turut mengakibatkan harga komoditas bergerak menguat.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 4 dolar (0.15%) dan ditutup pada posisi 2656 dolar per ton. Di bursa NYSE harga kakao berjangka terpantau mengalami penurunan sebesar 10 poundsterling (0.87 %) di posisi 1707 poundsterling per ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kakao akan menemui level support – resistance pada kisaran 2600 -2700 dolar.
Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami kenaikan yang cukup baik (11/10). Harga komoditas ini mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan pada harga-harga komoditas lainnya. Meskipun demikiann kakao di bursa NYSE London tampak mengalami penurunan
Tadi malam bursa saham dan komoditas mengalami rally setelah Jerman dan Prancis selama akhir pekan berjanji untuk menemukan sebuah rencana yang kuat untuk mengatasi krisis utang zona euro dan menopang bank-bank Eropa dalam beberapa minggu ini juga turut mengakibatkan harga komoditas bergerak menguat.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami kenaikan sebesar 4 dolar (0.15%) dan ditutup pada posisi 2656 dolar per ton. Di bursa NYSE harga kakao berjangka terpantau mengalami penurunan sebesar 10 poundsterling (0.87 %) di posisi 1707 poundsterling per ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kakao akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kakao akan menemui level support – resistance pada kisaran 2600 -2700 dolar.
Monday, October 10, 2011
Harga Emas Terangkat oleh Pernyataan Komitmen Angela Merkel
Senin, 10 Oktober 2011 10:28 WIB
Harga emas pada perdagangan elektronik di Asia hari ini tampak mengalami kenaikan meskipun cenderung tipis saja (10/10). Harga emas spot terpantau mengalami kenaikan sebesar 0.5% hari Senin pagi ini, rebound dari penurunan yang terjadi pada akhir perdagangan minggu lalu.
Penurunan rating kredit Italia dan Spanyol mengakibatkan aksi jual yang cukup besar pada perdagangan akhir minggu lalu. Akan tetapi hari ini para investor kembali memperoleh keyakinan baru setelah Angela Merkel kemarin menyatakan bahwa para petinggi Eropa akan melakukan “segalanya yang dibutuhkan” untuk memastikan bahwa bank-bank di Eropa memiliki modal yang cukup untuk tetap beroperasi dengan sehat.
Harga emas spot terpantau berada pada posisi 1651.50 dolar per troy ons, mengalami kenaikan sebesar 14.80 dolar dibandingkan posisi penutupan perdagangannya Sabtu dini hari lalu. Sementara itu harga emas berjangka Nymex untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami peningkatan sebesar 0.7% dan men capai posisi 1647.70 dolar per troy ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan harga emas masih akan cenderung melanjutkan sentiment sideways yang telah terjadi selama kurang lebih dua minggu belakangan ini. Harga emas masih belum menemukan arahan untuk melanjutkan peningkatan atau penurunan, meskipun sentiment untuk jangka panjang masih cenderung bullish.
Harga emas pada perdagangan elektronik di Asia hari ini tampak mengalami kenaikan meskipun cenderung tipis saja (10/10). Harga emas spot terpantau mengalami kenaikan sebesar 0.5% hari Senin pagi ini, rebound dari penurunan yang terjadi pada akhir perdagangan minggu lalu.
Penurunan rating kredit Italia dan Spanyol mengakibatkan aksi jual yang cukup besar pada perdagangan akhir minggu lalu. Akan tetapi hari ini para investor kembali memperoleh keyakinan baru setelah Angela Merkel kemarin menyatakan bahwa para petinggi Eropa akan melakukan “segalanya yang dibutuhkan” untuk memastikan bahwa bank-bank di Eropa memiliki modal yang cukup untuk tetap beroperasi dengan sehat.
Harga emas spot terpantau berada pada posisi 1651.50 dolar per troy ons, mengalami kenaikan sebesar 14.80 dolar dibandingkan posisi penutupan perdagangannya Sabtu dini hari lalu. Sementara itu harga emas berjangka Nymex untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami peningkatan sebesar 0.7% dan men capai posisi 1647.70 dolar per troy ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan harga emas masih akan cenderung melanjutkan sentiment sideways yang telah terjadi selama kurang lebih dua minggu belakangan ini. Harga emas masih belum menemukan arahan untuk melanjutkan peningkatan atau penurunan, meskipun sentiment untuk jangka panjang masih cenderung bullish.
Minyak Mentah Menguat Lagi Lanjutkan Kenaikan Minggu Lalu
Senin, 10 Oktober 2011 10:10 WIB
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami peningkatan untuk empat hari berturut-turut (10/10). Harga komoditas ini mengalami kenaikan setelah adanya spekulasi bahwa permintaan akan mengalami peningkatan. Para petinggi Eropa berjanji untuk sesegera mungkin mengatasi dampak krisis utang Eropa.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah minggu lalu mengalami kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan. Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin menyatakan bahwa para petinggi Eropa akan melakukan “segalanya yang dibutuhkan” untuk memastikan bahwa bank-bank di Eropa memiliki modal yang cukup untuk tetap beroperasi dengan sehat.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 99 sen dan ditransaksikan pada posisi 83.97 dolar per barel. Pada akhir perdagangan minggu lalu harga minyak mentah mengalami kenaikan mingguan sebesar 4.8% yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak minggu yang berakhir tanggal 4 Maret lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 75 – 85 dolar.
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga minyak mentah mengalami peningkatan untuk empat hari berturut-turut (10/10). Harga komoditas ini mengalami kenaikan setelah adanya spekulasi bahwa permintaan akan mengalami peningkatan. Para petinggi Eropa berjanji untuk sesegera mungkin mengatasi dampak krisis utang Eropa.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah minggu lalu mengalami kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan. Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin menyatakan bahwa para petinggi Eropa akan melakukan “segalanya yang dibutuhkan” untuk memastikan bahwa bank-bank di Eropa memiliki modal yang cukup untuk tetap beroperasi dengan sehat.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 99 sen dan ditransaksikan pada posisi 83.97 dolar per barel. Pada akhir perdagangan minggu lalu harga minyak mentah mengalami kenaikan mingguan sebesar 4.8% yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak minggu yang berakhir tanggal 4 Maret lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 75 – 85 dolar.
Jagung CBOT Berakhir Turun Imbas Lesunya Komoditas
Sabtu, 08 Oktober 2011 15:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga komoditas cenderung mengalami penurunan (08/10). Harga sebagian besar komoditas yang diperdagangkan di bursa AS tampak mengalami penurunan seiring dengan membesarnya kekhawatiran mengenai krisis utang Eropa yang akan memburuk. Kondisi ini berpengaruh dengan lebih besar dibandingkan hasil yang cukup mengesankan dari sektor tenaga kerja di AS.
Bursa saham yang berakhir terpental juga turut memberikan sentimen yang kurang baik bagi pergerakan harga komoditas di bursa AS. Kondisi ini mengakibatkan harga jagung berjangka tenggelam kembali ke teritori negatif.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember ditutup melemah 5.5 sen dan berakhir pada posisi 6.00 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 terpantau mengalami penurunan sebesar 5.5 sen dan ditutup pada posisi 6.1275 dolar per bushel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 5 – 6 dolar.
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga komoditas cenderung mengalami penurunan (08/10). Harga sebagian besar komoditas yang diperdagangkan di bursa AS tampak mengalami penurunan seiring dengan membesarnya kekhawatiran mengenai krisis utang Eropa yang akan memburuk. Kondisi ini berpengaruh dengan lebih besar dibandingkan hasil yang cukup mengesankan dari sektor tenaga kerja di AS.
Bursa saham yang berakhir terpental juga turut memberikan sentimen yang kurang baik bagi pergerakan harga komoditas di bursa AS. Kondisi ini mengakibatkan harga jagung berjangka tenggelam kembali ke teritori negatif.
Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember ditutup melemah 5.5 sen dan berakhir pada posisi 6.00 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret 2012 terpantau mengalami penurunan sebesar 5.5 sen dan ditutup pada posisi 6.1275 dolar per bushel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 5 – 6 dolar.
Friday, October 7, 2011
Harga Emas Naik Untuk 3 Hari Berturut-turut Didukung Bullish-nya Bursa Asia
Jumat, 07 Oktober 2011 11:25 WIB
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas terpantau mengalami kenaikan lanjutan (07/10). Harga emas menguat untuk tiga hari berturut-turut di tengah kenaikan harga logam lain, terutama perak. Kenaikan ini didorong oleh menguatnya bursa saham dan komoditas secara umum. Para pelaku pasar memandang positif rencana ECB yang akan melaksanakan program pembelian obligasi dan peningkatan pinjaman untuk perbankan di kawasan tersebut.
Pada perdagangan hari ini bursa saham Asia tampak cerah ceria dan membukukan kenaikan yang solid. Kondisi ini kembali mengembalikan sentimen beli kepada para pelaku pasar yang sempat terkena kekhawatiran krisis Eropa. Kenaikan harga emas tadi malam juga turut dipicu oleh cukup solidnya permintaan fisik.
Harga emas spot tepantau berada pada posisi 1663.00 dolar per troy ons, mengalami kenaikan dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di posisi 1650.70 dolar per troy ons. Harga emas berpotensi untuk mengalami kenaikan mingguan pertamanya setelah selama empat minggu berturut-turut lalu mengalami penurunan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1550 - 1700 dolar.
Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas terpantau mengalami kenaikan lanjutan (07/10). Harga emas menguat untuk tiga hari berturut-turut di tengah kenaikan harga logam lain, terutama perak. Kenaikan ini didorong oleh menguatnya bursa saham dan komoditas secara umum. Para pelaku pasar memandang positif rencana ECB yang akan melaksanakan program pembelian obligasi dan peningkatan pinjaman untuk perbankan di kawasan tersebut.
Pada perdagangan hari ini bursa saham Asia tampak cerah ceria dan membukukan kenaikan yang solid. Kondisi ini kembali mengembalikan sentimen beli kepada para pelaku pasar yang sempat terkena kekhawatiran krisis Eropa. Kenaikan harga emas tadi malam juga turut dipicu oleh cukup solidnya permintaan fisik.
Harga emas spot tepantau berada pada posisi 1663.00 dolar per troy ons, mengalami kenaikan dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di posisi 1650.70 dolar per troy ons. Harga emas berpotensi untuk mengalami kenaikan mingguan pertamanya setelah selama empat minggu berturut-turut lalu mengalami penurunan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga emas akan menemui level support – resistance pada kisaran 1550 - 1700 dolar.
Harga Minyak Mentah Lanjutkan Kenaikan; Mengarah ke Peningkatan Mingguan
Jumat, 07 Oktober 2011 11:00 WIB
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah terpantau mengalami kenaikan lanjutan (07/10). Harga minyak mentah mengarah kepada peningkatan mingguannya untuk pertama kali setelah selama dua minggu sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan harga minyak hari ini didorong oleh positifnya data sector tenaga kerja AS dan harapan mengenai pemberian bantuan kepada perbankan Eropa.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan tadi malam setelah Trichet menyatakan dalam sebuah konferensi wartawan di Berlin bahwa ECB akan kembali melakukan pembelian obligasi dan memperpanjang pinjaman untuk bank-bank untuk satu tahun ke depan. Harga minyak mentah makin melanjutkan progress kenaikannya pada perdagangan hari ini.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 0.3% dan terpantau diperdagangkan pada posisi 82.87 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mengalami kenaikan 2.91 dolar (3.7%) dan ditutup pada posisi 82.59 dolar per barel.
Harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman bulan November terpantau mengalami kenaikan sebesar 0.1% di posisi 105.88 dolar setelah pada akhir perdagangan dini hari tadi menguat sebesar 3 dolar (2.9%) dan ditutup pada posisi 105.73 dolar per barel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 72 – 80 dolar.
Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah terpantau mengalami kenaikan lanjutan (07/10). Harga minyak mentah mengarah kepada peningkatan mingguannya untuk pertama kali setelah selama dua minggu sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan harga minyak hari ini didorong oleh positifnya data sector tenaga kerja AS dan harapan mengenai pemberian bantuan kepada perbankan Eropa.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan tadi malam setelah Trichet menyatakan dalam sebuah konferensi wartawan di Berlin bahwa ECB akan kembali melakukan pembelian obligasi dan memperpanjang pinjaman untuk bank-bank untuk satu tahun ke depan. Harga minyak mentah makin melanjutkan progress kenaikannya pada perdagangan hari ini.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 0.3% dan terpantau diperdagangkan pada posisi 82.87 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga minyak mengalami kenaikan 2.91 dolar (3.7%) dan ditutup pada posisi 82.59 dolar per barel.
Harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman bulan November terpantau mengalami kenaikan sebesar 0.1% di posisi 105.88 dolar setelah pada akhir perdagangan dini hari tadi menguat sebesar 3 dolar (2.9%) dan ditutup pada posisi 105.73 dolar per barel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Minyak mentah akan menemui level support – resistance pada kisaran 72 – 80 dolar.
Subscribe to:
Posts (Atom)