Pada perdagangan elektronik hari ini harga minyak mentah melanjutkan progress penurunannya untuk dua hari berturut-turut (18/10). Harga minyak mentah melempem teus setelah rilis data pertumbuhan ekonomi di China menunjukkan hasil yang mengecewakan. Kondisi ini mengakibatkan spekulasi bahwa permintaan minyak mentah dari China akan mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tercatat pada level 9.1% (q/y). Pertumbuhan ekonomi ini merupakan yang paling lambat sejak tahun 2009.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi China ini merupakan imbas dari kebijakan pengetatan moneter yang diberlakukan di Negara ini. Pertumbuhan ekonomi China ini jauh melambat dibandingkan pertumbuhan di kuartal kedua lalu yang berada di posisi 9.5%. Pertumbuhan ekonomi juga lebih lambat dibandingkan dengan estimasi yang mengharapkan terjadi pertumbuhan sebesar 9.3%.
Harga minyak mentah berjangka kontrak bulan November mengalami penurunan sebesar 40 sen dan berakhir pada posisi 85.98 dolar per barel. Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga kontrak ini mengalami penurunan 42 sen di posisi 86.38 dolar per barel.
Lihat Analisis Vibiz Research
No comments:
Post a Comment