Rabu, 12 Oktober 2011 08:30 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka tampak mengalami peningkatan (12/10). Harga kembali menguat setelah berkembangnya spekulasi bahwa produksi akan gagal untuk memenuhi peningkatan permintaan yang cukup tajam.
Diperkirakan bahwa tahun ini produksi kedelai di AS akan mengalami penurunan sebesar 7.3% dibandingkan produksi tahun lalu. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan output global untuk pertama kalinya sejak tahun 2009, menurut estimasi dari Departemen Pertanian AS. Sementara itu permintaan sendiri justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama dari luar negeri seperti China.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami kenaikan sebesar 4.9% dan ditutup pada posisi 12.355 dolar per bushel. Peningkatan harian tadi malam merupakan yang terbesar sejak tanggal 8 Oktober 2010. Sebelumnya harga komoditas ini menyentuh level 12.455 dolar per bushel yang merupakan posisi harga tertinggi sejak 28 September.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga kedelai akan menemui level support – resistance pada kisaran 11.5 – 12.5 dolar.
No comments:
Post a Comment