Rabu, 12 Oktober 2011 09:00 WIB
Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami peningkatan terbesar dalam lebih dari satu tahun belakangan (12/10). Harga jagung menguat signifikan di tengah sinyal bahwa anjloknya harga komoditas ini sebelumnya telah mengembalikan minat bargain hunting para pelaku pasar.
Kenaikan harga jagung juga didorong oleh kenaikan permintaan yang cukup signifikan dari Meksiko. Meksiko, negara importir jagung terbesar setelah Jepang, dikabarkan telah membeli 261,200 metric ton jagung dari AS. Kenaikan permintaan ini dibarengi oleh spekulasi bahwa produksi jagung di AS akan mengalami penurunan.
Harga jagung mengalami kenaikan didorong oleh kondisi fundamental permintaan dan pasokan yang mengarah pada trend bullish. Harga komoditas jagung berjangka untuk kontrak Desember mengalami peningkatan hingga ke limit-up sebesar 40 sen (6.6%) dan ditutup pada posisi 6.45 dolar per bushel. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak tanggal 30 Juni 2010.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga jagung akan cenderung masih mengikuti progress penyelesaian krisis keuangan di Eropa. Sementara itu faktor fundamental juga turut memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan komoditas. Harga jagung akan menemui level support – resistance pada kisaran 5 – 6 dolar.
No comments:
Post a Comment