Jumat, 11 November 2011 09:15 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami penurunan signifikan (11/11). Harga jagung melemahdi tengah spekulasi bahwa curah hujan cukup akan mampu meningkatkan produksi kedelai di kawasan Amerika Selatan. Harapan ini menurunkan permintaan terhadap pasokan kedelai dari AS.
Curah hujan tinggi yang akan terjadi selama dua minggu ke depan akan memberikan keuntungan yang cukup baik bagi para petani di Brazil dan Argentina, dua produsen kedelai terbesar setelah AS. Sementara itu permintaan impor dari China juga dikabarkan mengalami penurunan sebesar 7.1%.
Harga jagung berjangka untuk kontrak Desember yang saat ini masih merupakan kontrak paling aktif mengalami penurunan sebesar 1.6% dan ditutup pada posisi 6.455 dolar per bushel. Harga jagung berjangka ini mengarah kepada penurunan mingguan pertama sejak akhir bulan September lalu.
Lihat Analisis Vibiz Research
No comments:
Post a Comment