Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan yang signifikan (24/08). Harga minyak naik karena terangkat oleh keuntungan di pasar keuangan atas harapan stimulus baru ekonomi AS dan karena pedagang memantau krisis di negara kaya minyak Libya.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 1,02 dolar AS menjadi ditutup pada 85,44 dolar AS per barel.
Dalam perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober menetap di 109,31 dolar AS per barel, naik 95 sen dari penutupan Senin.
Investor tampaknya optimistis bahwa Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke akan mengungkapkan langkah baru untuk memulai mendorong ekonomi yang melambat dalam pidatonya pada Jumat.
Kenaikan harga minyak juga mendapat dukungan dari melemahnya dolar, lebih baik dari perkiraan data manufaktur China dan janji Fed bulan ini untuk mempertahankan tingkat suku bunga ultra-rendah selama dua tahun lagi.
Spekulasi bahwa Fed bisa memulai pelonggaran kuantitatif babak ketiga, setelah mengakhiri program QE2 senilai 600 miliar dolar AS pada Juni, menekan dolar. Sebuah dolar lemah membantu membuat komoditi yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi para pembeli yang menggunakan mata uang kuat.
Minyak juga diuntungkan dari rebound di pasar ekuitas karena kekhawatiran sedikit berkurang tentang masalah utang AS dan Eropa serta ekonomi global yang lesu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan ekonomi global secara umum. Diperkirakan minyak mentah mentah Nymex masih akan bergerak pada kisaran 80 – 90 dolar per barel.baca selengkapnya..
No comments:
Post a Comment