Rabu, 28 Desember 2011 10:15 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan di bursa CBOT yang berakhir dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami kenaikan signifikan (28/12). Harga kedelai melejit hingga mencapai posisi tertinggi dalam 11 minggu belakangan di tengah spekulasi bahwa cuaca buruk di Amerika Selatan akan mengakibatkan gangguan produksi. Hal ini mengakibatkan para pelaku pasar mengalihkan permintaan kepada jagung yang berasal dari AS.
Sekitar 50% tanaman kedelai di Argentina akan mengalami kekeringan untuk 10 hari ke depan. Kondisi cauca yang ada saat ini menunjukkan bahwa trend kekeringan akan menjadi factor utama yang akan mendorong kekhawatiran gangguan produksi di Amerika Latin. Kekeringan pada fase pertumbuhan tanaman saat ini akan mengakibatkan stress pada tanaman dan mengakibatkan turunnya yield.
Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret tampak mengalami peningkatan sebesar 3.2% dan ditutup pada posisi 12.095 dolar per bushel. Harga kedelai ini mengalami kenaikan terbesar sejak tanggal 11 Oktober lalu. Harga kedelai telah mengalami kenaikan selama delapan hari berturut-turut yang merupakan rally terpanjang sejak pertengahan Juli lalu. Harga kedelai sempat mengalami peningkatan ke posisi 12.15 dolar per bushel yang merupakan harga tertinggi sejak tanggal 8 November lalu.
No comments:
Post a Comment