Rabu, 14 Desember 2011 10:10 WIB
(Vibiznews – Commodity) – Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures dini hari tadi harga kakao berjangka tampak mengalami peningkatan yang cukup signifikan (14/12). Harga kakao kembali melanjutkan peningkatan untuk dua hari berturut-turut setelah sebelumnya anjlok selama 12 hari berturut-turut yang merupakan penurunan terpanjang dalam 50 tahun belakangan.
Produksi kakao diperkirakan akan kurang sebanyak 100,000 metric ton dibandingkan konsumsi untuk periode 2011-12. Kondisi ini dikarenakan turunnya produksi kakao di Pantai Gading. Negara produsen kakao terbesar di dunia ini mengalami penurunan produksi ke 1.35 juta ton, dari 1.75 juta ton di musim tanam sebelumnya. Harga kakao telah mengalami penurunan sebesar 9.2% di NYSE dan 13% di ICE selama satu bulan belakangan, di tengah spekulasi bahwa pasokan akan meningkat.
Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret tampak mengalami kenaikan sebesar 62 dolar (2.84%) dan ditutup pada posisi 2243 dolar per ton. Sementara itu harga kakao berjangka di NYSE mengalami peningkatan sebesar 54 poundsterling (3.81%) dan berakhir pada posisi 1473 poundsterling per ton.
No comments:
Post a Comment