| Selasa, 23 Agustus 2011 09:00 WIB |
(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga kedelai berjangka mengalami kenaikan yang signifikan (23/08). Harga kedelai menguat ke posisi tertinggi dalam 10 minggu di tengah spekulasi bahwa curah hujan yang mulai turun di kawasan penanaman kedelai tidak akan mampu meningkatkan potensi panen jagung di AS. Sebelumnya ladang-ladang kedelai di AS mengalami kekeringan parah yang mengakibatkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap tanaman kedelai. Curah hujan yang baru mulai turun diragukan akan dapat membantu menurunkan dampak dari kerusakan tersebut. Curah hujan yang mulai terjadi juga hanya menyirami kurang lebih 35% area yang terkena dampak kekeringan. Harga kedelai tampak makin kuat seiring kekhawatiran penurunan yield dan terbatasnya pasokan. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November tampak mengalami 16.75 sen (1.2%) dan ditutup pada posisi 13.8525 dolar per bushel. Pada perdagangan tadi malam harga jagung sempat mengalami peningkatan ke posisi 13.885 dolar per bushel yang merupakan harga tertinggi sejak tanggal 27 Juli lalu. Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kedelai akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Harga masih akan mengalami pergerakan pada kisaran level support-resistance 13 – 14 dolar per bushel.Baca Selengkapnya.. |
Monday, August 22, 2011
Harga Kedelai Menguat; Kekhawatiran Ketatnya Pasokan Masih Tinggi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment